Koizumi menghadap Shinobu dengan tatapan yang terlihat sangat mematikan seolah-olah ia takkan kalah untuk yang kedua kalinya oleh Shinobu kali ini.
Dia saat ini sedang tidak melakukan pergerakan apapun karena posisinya sedang melayang di atas langit selagi memegang pedang God Slayer yang bergejolak dengan kekuatan menyengat.
Walaupun Shinobu dalam tubuh The Mind sudah menduga hal ini akan terjadi, tubuhnya sempat merinding hingga berkeringat dingin untuk yang pertama kalinya.
Pedang itu sendiri telah mengacaukan segala konsep dan hukum yang diatur oleh Shinobu hingga ia kesulitan untuk menetapkan semua itu.
Awalnya dia tidak berniat untuk melawan Koizumi jika ia memiliki keunggulan besar dari pedangnya itu, tetapi mau tidak mau Shinobu memang harus memberikan satu konklusi terakhir demi bisa melihat akhirnya.
"Aku tak menyangka kita akan dipertemukan kembali dalam situasi ini, Kakak."
"Aku mengharapkan Kakak memang bisa memberikan akhir cerita yang jauh lebih menarik dibandingkan apa yang akan aku coba berikan."
"Kita harus memastikan akhir dari cerita ini berjalan dengan sangat adil sampai memicu hal yang dinamakan sebagai penasaran."
"Kematian kau dan aku adalah penentuan bagaimana cerita ini akan berakhir hingga menginjak istilah yang dinamai sebagai Ending."
"Tutup mulutmu, bajingan!" Korrina menjawab dengan suara yang menggema beserta campuran teriakan iblis di dalamnya itu.
"Tak ada gunanya juga untuk membicarakan tentang akhir cerita seperti itu padaku..." Ucapnya selagi memperlihatkan kedua matanya yang bersinar merah cerah.
"Yang aku pedulikan hanyalah kematian dan penderitaanmu! Kali ini jangan harap kau akan bisa lolos dari penghakiman seorang representasi dari kematian!!!"
"Aku adalah ketidaktepatan dalam pengaturanmu sendiri, jika kau menganggap semua ini sebagai cerita atau narasi dalam sebuah halaman maka kau salah besar!"
Shinobu mulai merentangkan kedua lengannya hingga bunga-bunga pada wilayah di sekitar mereka langsung melepaskan banyak sekali kelopak bunga.
Semua kelopak bunga itu mulai mengelilingi tubuh Shinobu sampai melepaskan banyak sekali tekanan pada Koizumi hingga ia berhenti melayang di atas langit.
"Awalnya aku ingin mengakhiri semua ini dengan cepat, tetapi sepertinya aku harus memancing hal yang berbahaya darimu."
"Aku tidak ingin mengambil risiko apapun dalam berhadapan dengan seseorang yang memiliki simpanan kemampuan dalam pikirannya itu."
"Apa yang kau lakukan saat ini tidak akan mengubah kenyataan apapun." Jawab Shinobu dimana punggungnya langsung mengeluarkan sayap Pegasus.
"Kau tidak akan bisa menghancurkan diriku kali ini, bajingan."
"Rehabilitasi yang aku terima hanya membuatku semakin kuat, lebih kuat dari apapun itu hingga aku takkan bisa dikalahkan dengan orang yang sama."
Shinobu hanya bisa diam dengan ekspresi tenangnya itu sampai ia sempat memejamkan kedua matanya itu, "Aku tahu. Itulah kenapa semoga salah satu dari kita bisa menghasilkan akhir cerita yang sebenarnya."
"Siapa yang peduli soal itu...!!!" Teriak Koizumi keras hingga tubuhnya terbakar dengan api neraka yang menghancurkan semua serpihan kaca di sekujur tubuh Shinobu.
Koizumi memegang erat pedang God Slayer itu lalu ia melihat dirinya dikepung dengan banyak sekali cahaya yang membentuk pecahan kaca lainnya.
Tubuh Koizumi langsung terbakar dengan api neraka yang sangat panah hingga tubuhnya langsung mengeluarkan banyak sekali kegelapan yang dilapisi cahaya merah.
"Kau dan juga semua kekosongan ini hanya akan menjadi percobaan siksaan neraka untukku..."
Koizumi langsung memunculkan tujuh lambang dari dosa besar yang mengeluarkan semua pedang itu sampai berpencar di sekitar wilayah itu untuk menusuk langit-langit sampai memicu sebuah robekan.
Robekan yang menyebar luas hingga Shinobu sendiri tak bisa menghentikannya sama sekali, dia tak bisa mengembalikan apa yang sudah dihancurkan oleh Koizumi saat ini.
Suhu yang sangat panas dapat terasa pada tubuhnya sendiri dimana ia menyaksikan alam indahnya terbakar dengan api yang sangat panas.
Koizumi mengambil alih setengah dari ranah kekosongan yang dulunya adalah puncak kekuasaan dengan melepaskan gerbang neraka yang menyebarkan isinya ke dalam dunia apapun itu selama dia yang mendudukinya saat ini.
"Yah, aku sendiri tidak peduli..."
"Selama aku memang melawanmu..."
"...itu sudah cukup."
Shinobu tidak mengomentari apapun setelahnya, dia hanya bisa diam selagi memperhatikan Koizumi yang sedang menggabungkan ketujuh pedang dosanya itu hingga menghasilkan sebuah pedang yang berukuran besar.
Pedang itu langsung ia angkat sampai melepaskan tekanan yang sangat dahsyat ke arah Shinobu hingga ia sudah tidak bisa mengatur Koizumi seperti di dalam ranah miliknya sendiri.
Ranah itu sudah terambil alih oleh Koizumi setengahnya hingga Shinobu sendiri tidak bisa seenaknya mengatur apapun yang dia inginkan kepadanya itu.
Koizumi langsung memutar kedua pedangnya hingga tubuhnya melepaskan aura merah yang sangat menyengat hingga tubuh semakin tidak terlihat karena dilindungi dengan kegelapan.
Hanya mata merahnya saja yang terlihat, Shinobu langsung merespons semua itu dengan melakukan pelepasan cahaya emas yang sangat dahsyat hingga memicu pertumbuhan pohon di belakangnya itu.
Koizumi melesat ke atas langit selagi mengangkat kedua pedangnya hingga mengumpulkan semua esensial pada neraka itu yang tercampur dengan ranah Superioritas.
Shinobu membuka mulutnya hanya untuk melepaskan gelombang cahaya yang begitu murni ke arah Koizumi dimana ia langsung membalasnya dengan tebasan silang sampai memicu pelepasan gelombang merah ke arahnya.
Shinobu menjentikkan jarinya dimana Koizumi mengerutkan dahinya ketika merasakan kemunculan partikel cahaya yang langsung ia serap dengan pedang Greed miliknya itu.
Golden Spiritual secara diam-diam digunakan oleh Koizumi agar bisa mempengaruhi dirinya itu, tetapi ia sudah sangat siap untuk menangani kemampuan yang sangat berharga.
Terdapat beberapa kemampuan Shinobu yang bisa membuat dirinya lemah ketika berada dalam wujud ratu neraka itu, tetapi dia juga bisa memanfaatkan semua itu dengan pedang gabungan dosanya.
Penyerapan itu mengalami proses yang cukup lama untuk mencerna semuanya, Koizumi sendiri bisa merasakan kedatangan Golden Spiritual lainnya yang terkumpul dari esensial neraka dan superioritas.
Koizumi melakukan satu putaran frontflip ke depan dimana ia mulai berseluncur di atas gelombang sihir yang masih beradu itu dimana ia menghindari semua partikel cahaya itu yang dapat dilihat olehnya.
Jika dia tidak bisa melihatnya maka Golden Spiritual itu sudah seharusnya mempengaruhi dirinya, dan dia sendiri sudah memiliki rencana cadangan ketika partikel itu merasuki tubuhnya.
Koizumi melancarkan satu tebasan ke depan dimana Shinobu sempat menggerakkan kepalanya ke belakang karena ia tahu yang di hadapannya hanya sekedar Replay bagaikan Avatar.
Yang asli muncul di belakangnya itu dengan pedang yang langsung ditebaskan ke arah lehernya itu sampai The Mind mulai bereaksi dengan sendirinya.
Koizumi melebarkan matanya ketika serangan tebasan yang dia lakukan saat ini sedang ditangkis satu per satu dengan kedua lengannya yang bercahaya.
Padahal sebelumnya dia sudah mendapatkan hasil yang jelas bahwa lehernya itu akan langsung putus dimana God Slayer sudah dipastikan akan menembus semua resistensi dan tembusan miliknya.
Koizumi menghentikan serangan itu lalu ia bermunculan di sekitar Shinobu selagi membakar sebuah efek yang berada dalam pikirannya itu.
Dia sepertinya masih terpengaruh dengan The Mind, hanya saja efeknya tidak begitu parah dimana serangannya akan selalu meleset atau mengenai dirinya sendiri.
Koizumi melesat ke arah Shinobu lalu ia melancarkan banyak sekali tebasan yang mulai ditahan oleh Shinobu dengan pedang cahaya yang baru saja ia ciptakan.
Benturan yang dihasilkan dari tangkisan dan tebasan mereka mampu melepaskan banyak sekali pecahan kaca yang mempengaruhi cerita itu sendiri.
"Tunggu saja, Shinobu Koneko...!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...