Tak lama kemudian, Shinichi dan Gideon tiba di dalam ruangan yang bisa disebut sebagai laboratorium, di mana Azalea sedang sibuk memegang sebuah catatan.
Catatan itu berisi segala hal mengenai Koizumi, yang sedang berusaha keras untuk mengembalikan dirinya ke dalam keadaan semula.
Shinichi saat ini sedang mengangkat tubuh Koizumi yang begitu lemah dimana ia berhasil tidak terbangun dari ketenangannya itu.
Azalea ingin Koizumi bisa dipindahkan ke dalam tabung yang baru agar bisa menggantikan cairan ramuan itu demi bisa memperpanjang tidurnya itu.
Shinichi membantu proses Azalea dengan memasuki Koizumi ke dalam tabung sampai dia kali ini terlihat lebih terjaga dari sebelumnya.
Gideon, yang menyadari kesulitan Shinichi, memberikan tatapan penuh pengertian. "Kita akan melalui ini bersama, Shinichi. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika kau merasa terlalu berat."
Shinichi mengangguk tanpa mengalihkan perhatian dari Koizumi. Hatinya bergetar, mencoba menemukan cara terbaik untuk menyampaikan kasih sayang dan penyesalannya kepada wanita yang saat ini masih terkurung dalam kegelapan.
Tanpa menunggu waktu lama, mereka bertiga segera menyusun kembali rencana untuk memulai proses penyembuhan Koizumi.
Azalea, dengan keahliannya dalam sihir dan pengetahuannya tentang energi spiritual, menjadi pemimpin dalam melaksanakan ritual penyembuhan.
Shinichi melihat dengan penuh perhatian ketika Azalea mulai merapalkan mantra dan menyusun serangkaian tindakan sihir yang rumit.
Setiap gerakan dan kata-katanya diisi dengan kehati-hatian dan ketelitian, seolah dia tengah menari dengan kekuatan spiritual.
Tak lama kemudian, atmosfer di sekitar tabung Koizumi mulai berubah. Cahaya lembut dan tenang mulai muncul, membentuk lapisan pelindung yang melingkupi tubuh Koizumi.
Shinichi dapat merasakan kehangatan dari energi penyembuhan itu, memberinya harapan bahwa Koizumi akan pulih.
Kali ini penggunaan sihir dan kemampuan khas dari Phoenix milik Azalea tak memicu reaksi negatif apapun sampai itu bisa dibilang cukup melegakan.
Gideon memperhatikan dengan seksama, memberikan dorongan dan nasihat yang diperlukan saat proses penyembuhan berlangsung.
Keterlibatannya yang bijaksana membuatnya menjadi pendukung yang kuat di dalam tim.
Namun, saat proses penyembuhan berlangsung, Shinichi merasa semakin lelah.
Energinya mulai terkuras, dan dia bisa merasakan betapa beratnya tanggung jawab yang dia pikul. Gideon melangkah mendekati Shinichi, menahan lengannya.
"Shinichi, kau perlu istirahat sejenak. Biarkan aku dan Azalea menangani sisanya," kata Gideon dengan lembut.
Shinichi menatap Gideon, terlihat keraguan di matanya. Namun, Gideon tersenyum mantap, "Ini hanya tahap awal."
"Kita masih memiliki banyak langkah dan proses yang harus dilalui. Kau tak akan sendirian dalam perjalanan ini."
Gideon menjelaskan lebih lanjut tentang rencana penyembuhan yang melibatkan beberapa tahapan. Dia meyakinkan Shinichi bahwa istirahat sesaat tidak akan mengurangi kontribusinya pada keseluruhan proses.
"Azalea dan aku akan menangani proses berikutnya."
"Kau hanya perlu yakin bahwa Koizumi dalam perjalanan penyembuhan yang baik."
"Dan, Shinichi, ini adalah pertama kalinya kita melibatkan semua kekuatan ini bersama-sama. Kita akan melakukannya bersama."
Shinichi mengangguk setuju, mengakui kebenaran kata-kata Gideon. Dia pun mengistirahatkan diri sejenak, merasa lega karena memiliki rekan yang solid di sekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...