Di tepi cakrawala yang menyala dengan warna-warna spektrum yang tak terjangkau oleh mata manusia, sebuah kehadiran misterius melintas dengan langkah-langkah ringan.
Shinichi mulai muncul dengan cahaya yang mengelilingi tubuhnya itu sampai mengubah identitas dirinya dalam kehidupan baru itu.
Dia terlihat tampak tak terikat oleh ruang dan waktu. Dia baru saja menyelesaikan tugasnya sebagai perwujudan dari segala kehidupan yang menghubungkan akhirat lama dan baru.
Semua jiwa yang terjebak di sana telah diberikan kebebasan yang seharusnya mereka terima hingga sekarang Shinichi tidak memiliki rasa kekhawatiran apapun.
Mengetahui semua jiwa sudah hidup tenang dalam akhirat yang benar-benar layak karena diciptakan olehnya sendiri.
Setelah ia menyelesaikan tugasnya itu dirinya telah kembali muncul sebagai makhluk hidup yang menyesuaikan diri dengan kehidupan baru itu.
Shinichi menatap kedua telapak tangannya dimana ia tak memiliki perubahan yang terlalu banyak, dan tentunya penampilannya itu bisa dibilang sementara sampai urusannya selesai.
Shinichi mulai menarik nafasnya dalam-dalam dimana ia sudah lama sekali tidak menghirup udara segar kehidupan yang terasa penuh dengan kealamian.
"Fuhhh... Benar-benar udara kehidupan itu terasa berbeda dengan akhirat."
"Walaupun tidak bisa aku sebut lebih baik, tetapi setidaknya bisa mengembalikan perasaan nostalgia hidup sebagai makhluk hidup."
Shinichi sempat memeriksa kekuatan cahayanya yang masih tetap sampai ia tidak terbatas dengan apapun seperti di dalam Limbo yang harus menggunakan kekuatan hasil perkembangan di dalamnya.
"Sip, jika sudah seperti ini maka aku tidak perlu mengkhawatirkan apapun."
Tiba-tiba, sesosok pria yang tak terlalu asing muncul di hadapannya. Pria itu adalah Gideon dimana dia tampaknya telah menunggu dengan sabar atas kehadirannya itu.
Wajahnya terlihat tenang, tetapi matanya
penuh dengan kebijaksanaan dan pengetahuan sampai ia langsung ingin bertanya padanya itu."Shinichi," sapanya dengan suara yang seolah menggetarkan ruang dan waktu.
"Kau datang pada waktunya."
Shinichi mulai tertawa selagi mengusap rambutnya sendiri, "Maaf-maaf, sepertinya aku tidak terlalu memperhatikan ruang-waktu dalam kehidupan ini."
"Tidak, kau tidak ketinggalan terlalu lama. Hanya sekitar satu bulan saja."
"Satu bulan itu lama loh, dan tentunya itu berlaku untuk kedua rekanku yang pastinya merasa kesepian."
"Tidak, mereka sedang menghabiskan sisa waktu mereka berlatih serta mengemukakan tentang banyak sekali pengetahuan akan kekuatan mereka sendiri."
"Begitu ya, aku sedikit merasa enakan ketika mendengarnya." Shinichi terkekeh.
"Bagaimana dengan kewajibanmu itu?" Tanya Gideon.
"Semuanya sudah terjaga dengan baik, mereka telah menerima akhirat yang benar-benar layak dijadikan sebagai tempat istirahat mereka untuk selama-lamanya."
"Kupastikan tidak ada lagi kekacauan yang akan diterima oleh akhirat sampai mereka sudah tidak memiliki pemikiran apapun tentang dunia luar sekarang."
Gideon tentunya merasa sangat bersyukur ketika mendengar itu dimana ia mulai menepuk pelan bahunya itu, "Senang bisa mendengar berita baik itu darimu."
"Kau tahu, mengubah penampilanmu ini adalah tindakan yang cukup cerdik," kata Gideon dengan suara tegas, seolah meresapi setiap kata yang diucapkannya.
"Sejujurnya aku muncul dengan wujudku ini dengan sendirinya, dan kemungkinan besar seperti inilah wujudku ketika aku bisa bertahan hidup melawan Cyrus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasiaSetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...