Chapter 3702 - Yang Selalu Aku Impikan

3 3 2
                                    

Shinobu menatap kuburan tersebut dimana ia sendiri tidak menyimpan dendam atau rasa benci apa pun itu karena alasan dari perbuatan Ibunya itu masih belum sepenuhnya ia ketahui.

Mungkin masih ada alasan lain yang tidak dapat ia sampaikan hingga tidak pernah kembali lagi untuk mengatakannya pada dirinya itu.

Shinobu berlutut di hadapan batu nisan dari kuburan tersebut dimana ia mulai mengusapnya dengan pelan sampai ia bisa melihat batu tersebut sudah sangat kotor.

Kuburan yang dulunya selalu dijadikan sebagai tempat dimana Legenda membanggakan beristirahat telah terbengkalai sampai terlihat sangat tua dan kotor.

Shinobu mulai bangkit hanya untuk memunculkan cahaya pada telapak tangannya hingga membersihkan keseluruhan dari kuburan itu sampai terlihat seperti tempat yang layak untuk dijadikan sebagai destinasi akhir dalam menerima istirahat yang panjang.

Ketika dia memejamkan kedua matanya, Shinobu bisa mendengar kembali teriakan Ako yang menolak dirinya untuk hidup dan berjuang sendirian tanpa melibatkan siapa pun.

"Aku mohon jangan berpikir seperti itu!"

"Aku... aku tidak mau membiarkan Nobu untuk terus menerima penderitaan sebanyak itu sendirian!"

"Setidaknya... setidaknya biarkanlah aku tetap ada bersama dirimu untuk menjagamu!" Ako mengatakannya dengan ekspresi yang terlihat begitu sedih selagi memeluk erat Shinobu.

Shinobu tentunya tidak bisa mengatakan apa pun melihat betapa menyedihkannya ekspresi yang diperlihatkan oleh sahabatnya.

"Aku adalah teman pertamamu sekaligus sahabat pertamamu...!"

"Setidaknya biarkan aku menjaga dan menemani dirimu sampai semuanya berakhir!"

"Kita bisa melakukan banyak sekali perjuangan bersama-sama!"

"Aku tidak peduli dengan apa yang akan terjadi untuk ke depannya, setidaknya itu akan aku anggap sebagai ujian berupa perjuangan besar untuk bisa selalu bersamamu!"

Shinobu menepuk pelan lengannya itu sampai Ako langsung berhenti memeluknya hingga meminta maaf karena sudah bereaksi secara berlebihan.

"Maaf... aku terbawa suasana..."

"Tidak apa..."

"Tapi... Nobu, aku serius."

"Aku akan melakukan apa pun demi bisa bersama dirimu."

"Aku rela mengorbankan segalanya hanya demi bisa menjadi sahabatmu sampai kita bisa menyelesaikan tujuan kita bersama!"

"Tolong, berikan aku kesempatan! Aku tidak peduli seberapa sulit atau seberapa banyak halangan yang aku terima."

"Semua itu sudah pasti akan aku lewati tanpa keluhan apa pun! Demi Nobu!"

"Itu karena aku...!"

"Aku...!"

"Aku sangat mencintai Nobu!" Teriak Ako keras.

Shinobu mengangkat kedua alisnya itu lalu ia tersenyum lembut selagi memejamkan kedua matanya itu.

Entah kenapa sesuatu bangkit dalam dirinya, mungkin karena perkataan Ako yang terkesan berupa kesetiaan sebenarnya dari seorang sahabat yang sangat mencintainya.

"Aku akan selalu berada di sisimu dalam situasi apa pun itu!" Serunya.

"Terima kasih, Ako..."

"Benar... seharusnya aku tidak perlu berpikir seperti itu."

"Masih ada banyak sekali orang yang berada di sisiku dengan kepercayaannya sendiri."

"Hm! Itu benar...! Intinya kemana pun engkau berada..."

Yuusuatouri: UnwrittenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang