Namun, meski kepala Thaseus hancur oleh serangan laser cahaya yang mematikan, kejutan yang luar biasa terjadi.
Thaseus, seolah-olah tak terpengaruh oleh kematian itu, muncul kembali tanpa cacat di tempat yang sama. Shinichi, yang terkejut dan kesal, menghadapi sosok yang sama sekali tak tergoyahkan.
Tentunya sebelum hal itu bisa terjadi, penglihatan Shinichi dapat menyaksikan banyak sekali batu takdir yang berada di atas tanah.
Semua itu memiliki ukuran yang mengatakan bahwa Thaseus tidak akan pernah bisa mati oleh Shinichi serta dia akan selalu memenangkan pertarungannya ketika berhadapan dengannya.
Shinichi mulai menghancurkan semua batu takdir itu hanya dengan jari telunjuknya saja sampai serpihan batu yang hancur itu kembali membentuk hingga memperlihatkan ukiran lainnya.
'Ryuusaku Shinichi akan selalu tunduk pada takdir, hal ini tidak akan pernah bisa dibantah dengan cara apapun itu', itulah yang dikatakan batu takdir tersebut.
"Shinichi, sebaiknya kau pergi dari dunia itu sekarang juga." Peringat Gideon sebelum Shinichi terjerat ke dalam takdir yang lebih mengerikan.
"Dan meninggalkan Ako bersama Konomi? Itu tidak mungkin, aku harus menggali informasi tentang takdir ini lebih dalam lagi."
"Keberadaan mereka sudah lama hilang dalam Yuusuatouri, kau seharusnya bisa merasakan itu bukan?"
Shinichi melebarkan kedua matanya itu ketika ia merasakan keberadaan Ako dan Konomi yang benar-benar hilang begitu saja sampai tak bisa dirasakan darimanapun itu.
Dia tentunya akan memperlihatkan ekspresi yang sangat ketakutan karena berpikir bahwa takdir telah menangkap mereka berdua sampai Ako bisa saja berada di tangan yang salah.
Shinichi merapatkan giginya kesal dimana kedua tinjunya itu langsung ia kepal sekuat tenaga hingga menonjolkan banyak sekali urat.
"Jika sudah seperti ini maka aku akan mencoba segala cara agar bisa menembus semuanya!!!"
Gideon menyadari bahwa peringatan yang ia berikan kepada Shinichi sudah terlambat dikarenakan terdapat banyak sekali batu takdir dengan ukiran yang memiliki arti bahwa Shinichi tidak akan pernah bisa kabur.
"Apakah itu sudah cukup untuk membuktikannya?" Thaseus berkata dengan tenang, seolah-olah menghina usaha Shinichi untuk mengubah takdirnya.
Shinichi, yang masih mencoba memahami fenomena ini, merasakan frustrasi dan keputusasaan. "Apa artinya perubahan takdir jika kematian itu sendiri bisa diatur ulang?"
Thaseus tersenyum, "Takdir kematian memang tak bisa dihindari, tetapi bagaimana kita menghadapinya dapat kita kendalikan."
"Kau, Shinichi, memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan, meskipun dalam takdir kematian."
Dalam momen ketegangan ini, Shinichi merenung. Baginya, ini bukan hanya pertarungan fisik, tetapi juga pertarungan filosofis tentang kekuatan makhluk hidup melawan takdir.
Meski frustrasi membayangi pikirannya, dia menyadari bahwa perjalanan ini akan menjadi semakin rumit dan berbahaya.
"Tapi, jangan berpikir ini adalah akhir dari ujianmu," tambah Thaseus dengan nada serius.
"Takdir dapat berubah, tetapi itu juga membawa konsekuensi. Persiapkan dirimu untuk menghadapi setiap konsekuensi dari perubahan yang kau ciptakan."
Shinichi mengangguk, menerima tantangan yang terungkap di hadapannya karena ia ingin membuktikannya lebih jauh lagi.
Perubahan takdir bukanlah tugas yang mudah, dan harganya akan dibayar dengan pengorbanan sampai Shinichi sudah dipastikan tidak akan menggunakan The Mind.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...