Chapter 3747 - Tak Pernah Sendiri Menampungnya

3 3 0
                                    

"Maafkan aku, Nenek Korrina..."

"Sebenarnya aku tidak mau mengandalkan dan mempermasalahkan siapa pun dalam masalah seperti ini." Kata Shinobu dengan kedua telinganya yang ia turunkan karena merasa kecewa pada dirinya sendiri.

"Tidak juga, Shinobu. Ini semua adalah masalah kita bersama, itulah kenapa kita bisa menyelesaikannya dengan saling membantu satu sama lain..."

"...kita adalah seseorang yang terpilih oleh The Mind, dan tentunya kita yang terhitung masih bergantung kepada satu sama lain."

"Tetapi, kau masih menyembunyikan kekuatan di dalam dirimu yang harus kau bangkitkan dengan satu dorongan lagi!"

"Kekuatan sederhana apapun itu bisa menjadi kuat jika kau menguasainya lebih dalam lagi di dalam benak pikiran itu."

"Nenekmu tahu bahwa The Mind tidak ingin kau gunakan karena tahu bahwa Zenzaku saat ini sedang memperhatikan kita di luar sana."

"Itulah kenapa The Syndrome adalah pilihan yang sangat tepat untuk digunakan sekarang juga sampai tak ada masalah apapun yang perlu engkau khawatirkan."

"Koneko tidak bisa melakukannya..." Shinobu sadar bahwa dia tak bisa menggunakan The Syndrome dan mungkin The Mind.

Semua itu disebabkan karena pengaruh dari serangan otoritas penuh kegelapan yang merasuki tubuh Shinobu seolah-olah ia kembali titik awal berupa nol.

"Tidak ada lagi, menyedihkan ya... tetapi Koneko tidak akan menyerah sedikit pun, Legenda sepertiku tidak mengenal batasan!" Kata Shinobu yang mulai memasang tatapan serius sampai Korrina tersenyum bangga melihatnya.

Mendengar Shinobu terus menyebut namanya sendiri sebagai 'Aku' maka Korrina tahu jelas itu dapat dimanfaatkan dengan sangat jelas.

Terkadang semangat perjuangan yang masih muda akan menghasilkan sesuatu yang jauh lebih besar dibandingkan semangat dengan pengalaman yang begitu banyak.

Korrina sekarang mengerti kondisi yang diterima oleh Shinobu hingga itu bisa menjadi satu dorongan untuk dirinya agar dapat menghentikan Zangetsu dengan dirinya yang memiliki semangat dulu.

Shinobu memperhatikan Graham yang terus bertarung tanpa henti melawan Zangetsu, walaupun dirinya tahu bahwa ia bukan tantangan yang dapat membuat Zangetsu kesusahan karena kekuatannya terus bertambah karena kepercayaan dan harapan semua Legenda fanatik.

"Aku terlahir sebagai pengidap The Syndrome yang menjadikan diriku sebagai Patient Zero."

"Dan aku harus bisa membuktikan apa yang terjadi jika The Syndrome dapat aku kuasai, aku akan berjuang sampai mati tanpa sia-sia...!!!"

"Itulah kenapa aku harus menjaga posisi di antara kebajikan dan keburukan."

Graham memancarkan cahaya kehidupan yang membuat Shinobu melebarkan matanya karena keberadaannya mulai melemah, "Graham... kau bisa mati...!"

"Jadi bahkan jika semesta ini kacau ataupun hancur, aku harus diam dan melihat saja... sungguh menyedihkan!" Graham terus melancarkan beberapa serangan yang ditahan oleh Zangetsu.

"Namun, selama kau mencoba untuk membantu diriku dalam melawan sesosok maha kuasa yang tak memiliki keadilan apapun, aku tidak menyangka kau juga bisa bersikap netral kepada musuhmu sendiri..."

"...rasanya aku bisa merasakan sebuah ikatan koneksi antar pikiran di dalam tubuh kita, jika aku bisa mengalahkan para korban The Syndrome di Limbo yang aku buat maka kau bisa mengurus Zangetsu bukan?"

Graham pernah bertarung dengan banyak sekali korban The Syndrome dalam Limbo karena fitnah dari Murphy yang menunjuk dirinya sebagai sosok dalang kemunculan atas penyakit itu.

Shinobu memasang tatapan kaget sampai ia melihat Graham menerima banyak serangan dari Zangetsu yang terus melukai dirinya tanpa henti, "Melihat perjuangan dirimu untuk mengatasi nasibmu dari kecil..."

"...sekarang aku sadar bahwa kedamaian di seluruh dunia layak untuk diperjuangkan meskipun tidak akan bertahan lama, kau yang sudah diberikan banyak sekali tantangan tetap berusaha keras untuk mempertahankannya."

"Khususnya setelah melihat dirimu, Shinobu..."

"Sungguh mengejutkan bahwa kau masih bisa memancarkan harapan itu yang mungkin bisa membutakan bagi beberapa orang tetapi sebagian orang lainnya akan melihat hal tersebut sebagai keindahan!"

"Apa rencanamu sekarang...?"

"Hentikan sekarang juga, bukannya kau masih harus menemukan jawaban lainnya?!" Tanya Shinobu yang melihat Graham menerima banyak sekali luka dari Zangetsu.

Zangetsu mencekik leher Graham lalu menatap kedua tatapannya itu dengan ekspresi yang mengancam, "Waktumu sudah habis, orang penyakitan...! Aku tidak menyangka kau akan memberikan diriku kesulitan seperti ini!"

"Graham..." Shinobu memasang tatapan kaget ketika melihat Graham mulai melirik kepada dirinya dengan sebuah senyuman yang tertera.

"Shinobu... jika kau berhasil meraih kekuatan selanjutnya..."

"...sebuah kekuatan alam emas yang masih kau pendam di dalam dirimu itu... itu akan jauh lebih stabil bagi tubuhmu yang dapat melanjutkannya."

"Alam dapat menstabilkan apapun... terutama lagi dengan cahaya yang kau pegang serta sinar matahari itu, aku yakin... alam pasti akan merasa nyaman menerima lindungan dan berkahmu itu."

"Kau tak akan kalah dengan siapa pun... terutama lagi semua orang jika kamu mau membangkitkan hal itu, menyempurnakan alam dan cahaya sampai menjadikannya sebagai kombinasi sempurna."

"Tentunya aku menyerahkan pikiranku ini padamu... gunakan semuanya dengan sederhana serta jadikan segala hal simpel menjadi sesuatu yang bahkan bisa menaklukkan kekuasaan."

"Aku mohon... berikanlah akhir yang membahagiakan untuk semua pengidap---" Zangetsu menghancurkan lehernya lalu membakar tubuhnya hingga tubuh Graham berubah menjadi abu.

"Dengan ini, aku berhasil melakukan tugasku lagi hingga sekarang hanya menyisakan kalian semua...!!!" Zangetsu melalukan selebrasi penuh kesenangan hingga ia melepaskan kekuatan yang sangat besar di sekitarnya.

Tekanan dan kekuasaan yang ia lepas bertambah semakin menakutkan sampai mereka memasang tatapan yang tercengang karena tidak bisa melakukan apapun kecuali bertahan dari setiap serangan yang akan ia lepas.

"Graham..." Shinobu melemaskan tubuhnya sampai Korrina melihat banyak sekali aura emas yang berbentuk seperti asap mulai keluar dari tubuhnya itu.

Korrina tentunya merasa sedih sampai ia sendiri tidak bisa melakukan apapun, ia pikir yang dilakukan oleh putranya itu memang satu-satunya cara terbaik.

Mereka semua hanya bisa memasang tatapan kesal selagi melihat Zangetsu yang terus mengerahkan semua kekuatannya dari atas angkasa sampai ia sekarang dapat mengendalikan tubuhnya itu lebih lanjut lagi.

"Aku belajar satu pelajaran penting dari seseorang yang mengidap penyakit itu untuk pertama kalinya..."

"Apa yang ia lakukan adalah kewajaran bagi julukannya sendiri untuk menjaga semua pengidap The Syndrome..." Shinobu mulai berbicara.

"Apa itu?" Tanya Korrina.

"Aku tidak bertarung sendirian..."

"Selama ini aku memang tidak sendirian, tetapi aku tetap saja merasakan perasaan yang begitu menyedihkan yaitu kesepian."

Zangetsu melesat ke arah Korrina dan Shinobu sampai tubuhnya itu justru malah menjauh karena pengaruh dari The Syndrome yang selalu aktif sekarang.

The Syndrome milik Graham telah menjadi satu sekarang hingga Shinobu dapat memanfaatkannya sebaik mungkin.

"Aku diselamatkan oleh Nenek Korrina... dan juga Graham yang sudah memberikan The Syndrome miliknya padaku."

"Itu artinya semua korban penyakit yang hidup di kehidupan sebelumnya telah bersatu denganku, dalam pikiranku."

"Melihat Manusia tabah seperti dirinya itu... yang selama ini bertujuan untuk melindungi para korban The Syndrome yang telah menjadi tanggung jawabnya sendiri..."

"...dia melakukannya demi para korban, dia melakukannya demi seluruh pengidap The Syndrome yang sudah menderita sejak saat itu!!!"

Yuusuatouri: UnwrittenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang