Dalam medan perang yang memanas, pasukan Mirozion dan Zahar melepaskan serangan-serangan yang memukau, menciptakan pertunjukan magis yang memenuhi langit.
Pasukan Underworld, dipimpin oleh Mirozion, dan pasukan takdir, di bawah komando Zahar, saling bersaing dengan kekuatan-kekuatan luar biasa yang mereka miliki.
Di barisan depan, prajurit Underworld membentuk formasi yang mengagumkan. Elementalis mengarahkan kekuatan alam mereka ke arah musuh, menciptakan badai es yang membekukan pasukan takdir.
Di sisi lain, ksatria berkekuatan tinggi memimpin serangan darat dengan senjata-senjata yang memancarkan energi magis.
Sementara itu, pasukan takdir yang dipimpin oleh Zahar menampilkan serangan-serangan yang mengerikan.
Kesatria terkutuk meluncur ke langit, memanggil petir-petir hitam yang menyambar ke arah Underworld. Di daratan, elementalis takdir mengubah medan perang menjadi lautan api yang membara.
Tidak hanya terbatas pada serangan elemen, pasukan ini juga memiliki kekuatan unik masing-masing.
Prajurit takdir yang berubah wujud menjadi makhluk bayangan mengacaukan formasi Underworld dengan serangan-senjata tercepat yang tak terlihat.
Di sisi lain, biarawan Underworld menggunakan kekuatan spiritual untuk memulihkan luka-luka pasukan mereka di tengah-tengah pertempuran.
Gideon, yang terus berada di garis depan, dengan sigap memanfaatkan Shroud of Syndromancy-nya. Setiap langkahnya diiringi oleh serangan yang mendalam, mengubah pasukan takdir menjadi batu-batu tak berbentuk.
Senapan shotgunnya melepaskan ledakan energi yang memorak-porandakan barisan musuh, sementara kapaknya dengan gesitnya memotong segala yang berani mendekat.
Konomi, dengan kedua pedangnya, mengarahkan serangan ke titik-titik strategis, menciptakan pusaran energi yang membingungkan musuh.
Dengan kecepatan dan ketepatan yang luar biasa, ia meluncur melalui medan perang, mematahkan pertahanan takdir.
Dalam serangan ini, Ako, yang telah menjadi The True Abomination, menggunakan kekuatannya untuk mengendalikan elemen dan energi di sekitarnya.
Dengan goyangan tentakelnya itu, dia menciptakan gelombang kejut yang meruntuhkan barisan takdir. Keberadaannya yang menciptakan rasa ngeri di hati pasukan musuh, namun juga memberikan semangat baru bagi pasukan Underworld.
Selama pertempuran berlangsung, Gideon dan Konomi bekerja sama dengan serangkaian serangan dan pertahanan yang terkoordinasi.
Gideon melibas jalan ke depan, sementara Konomi memanfaatkan kecepatan dan ketangkasannya untuk merespon setiap serangan takdir.
Di samping itu, Mirozion dan Zahar, sebagai pemimpin kedua belah pihak, terus melepaskan kekuatan takdir mereka yang maha kuat. Kedua pemimpin ini saling berhadapan dalam pertarungan pikiran, mencoba memanipulasi takdir satu sama lain.
Pertempuran semakin memanas, energi magis terus memenuhi langit, dan daratan gemetar akibat benturan kekuatan luar biasa.
Pasukan Underworld dan takdir saling berhadapan dengan tekad yang tidak tergoyahkan, siap memperjuangkan takdir mereka masing-masing.
Konomi, yang telah memberikan bantuan pada Gideon melangkah maju dengan langkah-langkah yang mengintimidasi di medan perang yang riuh rendah.
Wujud Alternya yang menakutkan muncul, merobek ruang dan waktu dengan aura kegelapan yang mempesona. Langkahnya yang begitu anggun dan tegas, seolah tanah di bawahnya merespons keberadaannya.
Dengan goyangan tangan, Konomi melepaskan gelombang energi yang membelah udara, membuka dimensi baru yang penuh dengan bayangan dan kegelapan.
Serangan takdir yang mendekat langsung disapu bersih oleh getaran energi tersebut. Setiap langkahnya diiringi oleh dentuman yang melanda, menciptakan efek yang mencekam di medan perang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...