Korrina memandang Shinobu dengan ekspresi yang penuh dengan kerendahan hati. "Aku melakukan reinkarnasi sejak era yang sama dengan Stella Schneiderlin."
Kebenaran baru menimpa kepala Shinobu seketika hingga memberikan beban yang mulai membuatnya harus merancang begitu banyak pola atas keterkaitan mengenai kebenaran itu.
"Awalnya aku hanyalah seorang Manusia yang tidak mengerti apapun kecuali kepercayaannya kepada sesosok yang maha kuasa."
"Tentunya engkau tahu siapa yang selalu aku sembah sejak saat itu."
Shinobu mencerna informasi itu dengan penuh keseriusan dan kebingungan. "Jadi, kau adalah Ibu dari Patient Zero The Syndrome?"
Korrina mengangguk. "Iya, benar sekali. Keluargaku merupakan korban dari keegoisan sesosok maha kuasa yang dulu aku percayai."
"Entah kenapa kami ditimpa dengan masalah seperti itu, tetapi sekarang aku sudah menemukan jawabannya."
"Aku adalah reinkarnasi dari Ibu Graham dan juga Gideon."
Shinobu melebarkan kedua matanya itu sampai ia benar-benar tak menyangka akan mengetahui kebenaran yang kesannya cukup mengejutkan.
Jadi, selama ini Korrina juga merupakan seorang saksi yang telah menyaksikan segalanya lebih awal dan juga dekat sehingga itu menjelaskan kenapa keturunan Comi diberkahi The Mind.
"Setiap kehidupan baru yang kualami membawaku lebih dekat pada pemahaman akan kebenaran dari akhir cerita ini."
"Graham, Gideon, Stella dan seluruh generasi yang terlahir dari garis keturunanku adalah bagian dari rencana ini."
"Tentunya sebagai Manusia itu terkesan cukup mustahil kecuali kau menerima semacam bantuan dari seseorang."
Graham yang selama ini berada di sudut ruangan mendengarkan percakapan mereka dengan penuh perhatian, tidak bisa menahan perasaannya. "Jadi, selama ini... Engkau adalah reinkarnasi dari Ibu...?"
Shinobu terkejut ketika melihat Graham yang ternyata selama ini sudah berada dalam kabin itu hanya untuk menguping.
Namun, Shinobu tidak merasa keberatan sama sekali dikarenakan ia sendiri memiliki urusan juga dengan Graham yang tak terselesaikan di dalam Limbo.
Korrina mengangguk. "Iya, Graham. Aku melakukan ini demi memastikan bahwa The Syndrome setidaknya dapat diatur dengan baik sampai kebenarannya terungkap."
"Semuanya berawal dari sini..." Korrina mulai menceritakannya pada mereka.
...
...
Semuanya berawal ketika kehidupan Korrina yang sebelumnya bernama Olivia Schneider memiliki seorang anak yaitu Graham.
Tentunya cerita mengenai Graham sudah banyak diketahui karena dia adalah pengidap pertama The Syndrome yang disebut sebagai Patient Zero.
Reinkarnasi itu terjadi sebagai sebuah kesempatan untuk Olivia agar dia bisa mengubah sesuatu yang tak dapat ia ubah sebagai Manusia biasa.
Dalam kematiannya, Olivia tidak langsung memasuki akhirat dikarenakan jiwanya ditarik oleh sesosok gadis yang datang untuk meminta maaf kepadanya.
"Olivia Schneider." Gadis berambut putih itu menundukkan kepalanya selagi memperlihatkan ekspresi bersalah.
"Di-Dimana aku...? Apakah ini... ini yang bisa aku sebut akhirat?"
"Aku benar-benar sudah mati ya..." Olivia memasang ekspresi yang terlihat sangat kebingungan sekaligus pasrah.
"Ya. Sayangnya aku datang ke sini untuk memberitahu dirimu bahwa engkau sudah gugur."
"Bagaimana dengan Gideon...? Apakah dia baik-baik saja?"
"Ya. Gideon baik-baik saja, dia sedang melanjutkan tujuannya untuk memecahkan misteri dari The Syndrome dengan caranya sendiri."
"Begitu ya... syukurlah..."
"Jika sudah seperti ini maka aku tidak memiliki penyesalan apapun mengetahui dia bisa melanjutkan kehidupannya tanpa melihat ke belakang."
Olivia sudah benar-benar pasrah karena tidak ada lagi yang bisa ia lakukan kecuali menerima apa yang datang selanjutnya.
"Tapi, engkau masih bisa melakukan sesuatu dalam kehidupan barumu, Olivia."
"Huh...?" Olivia memasang ekspresi yang terlihat kebingungan.
"Apa maksudmu dengan kehidupan baru?"
"Izinkan aku mengenalkan diriku, Olivia."
"Namaku adalah Koina Comi. Istri dari sesosok yang maha kuasa Zangges."
Olivia tercengang ketika mendengarnya, itu artinya seseorang yang ada di hadapannya termasuk orang paling berkuasa atas segalanya.
Entah kenapa Olivia merasa sedikit lega sekaligus cemas karena dia tahu sesosok karakteristik dari Zangges telah ia ketahui.
Dia tidak pernah bertanggung jawab dengan apa yang telah menimpa keluarganya sendiri hingga ingin mempertanyakan hal itu langsung padanya, "Apa yang sebenarnya Zangges pikirkan...?"
"Mengapa kami?"
"Mengapa anakku yang harus menjadi korban...?"
"Mengapa Zangges tidak ingin mengurusi musibah yang telah menimpa kami semua?!" Tanyanya.
Koina sudah menunggu bahwa Olivia akan mempertanyakan hal itu kepada dirinya, "Sebelumnya aku ingin meminta maaf kepadamu soal itu."
Koina mulai menjelaskan tentang asal-usul dari The Syndrome selama ini bukan berasal dari Zangges sampai ia sendiri tak dapat menanganinya.
Bisa dibilang itu berada jauh di atas kekuasaannya sendiri hingga tak ada satupun hal yang bisa mereka lakukan untuk mengatasinya.
Olivia tentunya murka mendengar itu karena kesannya sangat tak masuk akal, "Apa maksudmu berada di luar kekuasaannya!?"
"Bukankah dialah sesosok yang maha segalanya...!? Berada di puncak atas segalanya hingga semua ciptaan ini!?"
"Aku mengerti emosi yang sedang kau perlihatkan saat ini."
"Itulah kenapa aku datang untuk meminta maaf kepadamu deminya."
"Kenapa tidak dia saja yang meminta maaf?!"
"Zangges sedang sibuk menangani bagaimana cara agar bisa mengatasi The Syndrome."
"Itulah kenapa aku datang ke sini untuk memberikan segala bantuan demi memperbaiki segala kesalahan dari suamiku."
Olivia mulai bersikap tenang sedikit demi sedikit karena setidaknya ia mendapatkan bantuan dari seseorang yang terkait akan dirinya bagaikan utusan.
"Dikarenakan kamu tidak bisa melakukan apapun untuk mengatasi The Syndrome sebagai wujud Manusia maka aku ingin memberikan sebuah kehidupan baru untukmu."
"Kehidupan baru...?"
"Benar. Kehidupan baru sebagai bangsa Legenda sekaligus keturunan dariku untuk bisa memperdalam pengetahuannya dari jarak dekat terhadap The Syndrome."
Tawaran itu terdengar sangat berlebihan bagi Olivia sampai Koina mulai menjelaskan segala hal yang akan terjadi untuk ke depannya.
Dia tidak bisa hidup berdampingan lagi dengan Gideon karena itu dapat menghambat proses dari perkembangannya untuk memecahkan misteri The Syndrome.
Justru Koina menyarankan dirinya agar bisa dekat dengan Morgan dimana dia merupakan putra dari Murphy sampai awalnya Olivia tidak menyetujui itu.
"A-Apa?! Ini tidak masuk akal!"
"Bagaimana bisa aku bekerja sama dengan seseorang yang telah mengacaukan keluargaku sendiri?!"
"Percayalah. Morgan adalah sesosok Manusia yang sangat berpengaruh untuk proses kebenaran The Syndrome."
"Tenang saja. Aku akan ada di sisimu sebagai Nenekmu karena kau akan aku jadikan sebagai cucuku sendiri dalam kehidupan baru itu."
"Korrina Comi. Itu adalah namamu di kehidupan selanjutnya." Ucap Koina dengan ekspresi yang terlihat serius.
Olivia terdiam seketika sampai dia mulai mempertanyakan satu hal lagi kepadanya, "Kenapa aku...? Kenapa tidak suamiku saja?"
"Suamimu sudah tidak bisa melakukannya. Beliau menyerah sampai memilih untuk mati saja karena tak mau menerima segala penderitaan yang akan menimpanya."
Olivia terkejut ketika mendengar itu hingga sekarang harapannya terdapat pada dirinya saja sampai ia langsung mengepalkan kedua tinjunya.
"Sekali lagi akan aku ulangi."
"Aku menawarkan dirimu untuk menjadi keturunanku agar bisa diriku ini bisa membalas segala kesalahan yang telah menimpamu."
"Jadilah bangsa Legenda berketurunan yang maha kuasa dengan nama Korrina Comi."
"Dan kau akan menerima banyak sekali pengetahuan yang luas untuk ke depannya."
Olivia memejamkan kedua matanya itu untuk memikirkannya sehingga ia langsung membuka kedua matanya lagi, "Baiklah."
"Aku menerimanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...