Morzo, dengan penuh pengertian, menyadari kekuatan dan tekad Shinobu. "Terima kasih, Shinobu Koneko. Sekarang aku mengerti kenapa kau mencerminkan jelas siapa The Mind sebenarnya."
Shinobu tersenyum, "Kita adalah bagian dari satu kesatuan yang lebih besar, Morzo."
"Aku yakin kita bisa mengakhiri cerita ini dengan cara yang membawa keadilan dan keseimbangan."
Morzo mengangguk menghormati, "Aku percaya bahwa kau memiliki kekuatan untuk membawa perubahan positif."
"Aku hanya ingin menyelesaikan bagian terakhir dari ceritaku, dan aku yakin kau adalah yang paling tepat untuk melakukannya."
Shinobu mengangguk dengan serius, "Aku siap, Morzo. Aku akan mengambil peran ini untuk memastikan bahwa akhir ceritamu akan sesuai dengan keinginanmu."
"Kalau begitu mari kita mulai sekarang." Morzo sudah tidak bisa melakukan apapun lagi tentang Gideon.
Dia sendiri tahu bahwa rencananya takkan pernah bisa terlaksana sepenuhnya hingga ia harus bisa melangkah lebih lanjut.
Setidaknya dia masih memiliki Shinobu yang merupakan reinkarnasi dari putri Gideon sekaligus seseorang yang menggantikan posisinya dengan sangat sempurna.
Entah kenapa rasa kecewa dan amarahnya tidak terasa sama sekali karena ia memang sudah menemukan jawaban yang diinginkan langsung dari Shinobu.
Shinobu mulai melakukan beberapa langkahan ke belakang dimana keduanya mulai saling menatap satu sama lain.
"Suatu saat nanti, itu akan tercapai, Morzo." Ucap Shinobu untuk yang terakhir kalinya.
"Lagi pula, sekarang ini ceritanya sudah kacau termasuk dengan alurnya yang terkesan terlalu cepat..."
"...tapi semuanya masih bergantung pada diriku dan untuk ke depannya."
"The Syndrome milikku merespons dengan sangat jelas apa yang kau coba maksud."
"Kalahkan diriku, dan The Syndrome milikku akan langsung membawa dirimu ke akhir cerita."
"Itu juga jika kau memang bisa menang."
Shinobu tersenyum serius, "Anggap saja ini sebagai pemanasan untuk berhadapan dengannya ya."
"Kalau begitu aku ingin melakukan sedikit tes untuk membiasakan diri dengan kekuatan yang aku peroleh dalam kehidupan ini."
"Semuanya harus aku gali lebih dalam lagi demi bisa menghasilkan gaya bertarung yang bervariasi dengan keunikannya sendiri."
Kedua kelopak mata Shinobu memunculkan semacam garis merah yang menyebabkan kedua telinganya semakin membesar dan berbulu.
Itu juga berlaku untuk ekornya yang sedang bergerak-gerak dimana tidurnya itu semakin bertambah bulu yang sangat lebat.
Morzo tersenyum serius, "Ternyata kau ingin menggunakan wujud dari Kitsune Legend milikmu yang sudah lama kau lupakan?"
"Benar sekali. Setelah sekian lamanya akan aku gunakan kembali."
"Kalau begitu perlihatkan padaku sekarang juga, Shinobu Koneko. Aku yakin tubuhmu sudah kembali menyesuaikan dengan semua ini."
"Ya, tubuhku telah kembali seperti biasanya sekarang, hanya saja aku perlu menggunakan kekuatan itu demi bisa menyesuaikannya." Tubuh Shinobu melepaskan energi sakral yang begitu kuat.
"Energi ini... terasa begitu berbeda dari sebelumnya." Kata Morzo yang dapat merasakannya juga karena ia memiliki kemampuan berdasarkan arwah.
Percikan aura merah mulai terlepas keluar dari tubuhnya sampai semua itu memiliki kandungan spiritual dan sakral, "Kalau begitu lakukan apa yang kau ingin perlihatkan padaku..."
"...aku akan menunggu sampai kau sepenuhnya siap untuk menghadapi diriku."
Shinobu memperlihatkan senyuman seriusnya kepada Morzo, "Terima kasih karena sudah memberikan diriku kesempatan, Morzo..."
"...sekarang aku akan mencoba untuk melampaui seluruh ekspektasi yang kau miliki padaku!" Sebuah topeng langsung muncul di wajah Shinobu sampai melepaskan pancaran cahaya merah yang begitu cerah.
Dimensi itu langsung menerima guncangan yang sangat dahsyat bahkan sampai memengaruhi alam semesta luar dimana mereka semua tak dapat merasakannya.
"Grrrgggghhhh...!!!" Shinobu merapatkan seluruh gigi tajamnya sampai tubuhnya mulai membesar sedikit demi sedikit.
Cahaya emas terlepas keluar dari dalam tubuhnya hanya untuk berubah menjadi cahaya merah sampai menusuk tubuh mereka yang berada dalam lokasi itu.
"Menyengat sekali..." Morzo memunculkan pelindung besar karena ia tahu proses transformasi itu juga bisa dijadikan serangan secara tak langsung olehnya itu.
"Hah...!!! Hah...!!! Hah...!!!" Shinobu mulai melepaskan nafas yang begitu berat dimana topeng itu perlahan-lahan menjadi tembus pandang sampai dadanya berdetak begitu cepat.
Kedua lengannya mulai membesar sampai menonjolkan banyak sekali urat dimana Morzo mulai menurunkan kedua lengannya karena kekuatan yang ia rasakan bukan biasa lagi.
Shinobu telah sepenuhnya berubah menjadi monster dimana kedua pupilnya sudah pecah sampai mengubah bola matanya menjadi merah, bahkan alisnya sendiri memiliki garis merah.
"RAAAGGGGHHHHH!!!" Shinobu melepaskan raungan Beast di dalam dirinya dimana tubuhnya membesar sedikit demi sedikit sampai membentuk rubah merah.
Kedua telinga langsung semakin berubah jelas identik dengan telinga rubah bersamaan dengan satu ekornya bertambah menjadi tiga sampai memunculkan bulu yang begitu besar dan lembut.
"Kitsune Legend. Shinobu Koneko."
"Walaupun Kitsune Legend terhitung sebagai Ancient Legend, selama digunakannya pasti akan lebih mengerikan." Kata Morzo.
Shinobu telah sepenuhnya berubah menjadi Beast Kitsune Legend dimana ia melepaskan amukan yang begitu dahsyat dengan menghantam daratan sekuat tenaga sampai mengguncangkan dimensi tersebut.
"Ini dia... yang aku nantikan, yang aku dulunya benci dan merasa iri bahwa seorang gadis akan menggantikan posisi diriku." Ucap Morzo yang sudah merasa puas dengan perubahannya itu.
"Tapi, aku tarik kata-kataku kembali sejak saat itu setelah melihatmu tidak perlu menggunakan kekuatan yang berlebihan baru untuk menghadapiku."
Dalam wujud itu Shinobu berhasil menenangkan dirinya sehingga ia langsung mengakses kembali wujud Humanoid itu dengan melepaskan banyak aura merah dengan kandungan sakral di dalamnya.
Banyak sekali kilat merah bermunculan di sekitarnya dimana tubuhnya mulai bertambah semakin tenang dengan melepaskan lebih banyak kesakralan.
"Grrrgggghhhh...!!!" Shinobu perlahan-lahan berubah menjadi wujud Humanoid itu kembali dimana ia langsung melepaskan teriakan Beast yang lebih keras lagi.
Terjadi ledakan cahaya yang begitu besar dimana pandangan mereka langsung tak bisa melihat Shinobu sama sekali yang telah berubah kembali menjadi wujud Humanoid itu.
Asap itu mulai menipis sedikit demi sedikit dimana mereka dapat melihat tiga ekor merah yang bergerak begitu tenang serta rambut panjang dengan warna yang sama yaitu merah terus bergerak karena bekas embusan angin di sekitarnya.
"Fuhhhh..." Shinobu mengepalkan kedua tinjunya lalu ia mendarat di atas tanah dimana tubuhnya mengeluarkan banyak sekali gumpalan energi sakral merah di sekitarnya.
"Kenapa tidak pernah menggunakan wujud ini lagi, Shinobu Koneko...?" Kata Morzo yang merasa merinding seketika melihat tiga ekor rubahnya itu yang berwarna merah bersamaan dengan telinganya.
Shinobu terkekeh, "Sebenarnya aku lupa."
"Hmph, itu karena kau memiliki banyak sekali kekuatan dan kemampuan bervariasi."
"Cukup menjelaskan dan membuktikan mengapa Touregniration dipenuhi oleh dirimu."
"Aku tidak ada apa-apanya kok." Shinobu merendahkan dirinya seperti biasa.
"Itulah yang aku butuhkan darimu, Shinobu Koneko. Kerendahan diri untuk tidak merasa di puncaknya."
"Terkadang semua orang kekurangan akan hal itu sampai dijadikan sebagai candaan sebagiannya."
Shinobu tersenyum serius, "Kalau begitu aku akan bertarung sebagai Kitsune Legenda dengan campuran kekuatan dari kesakralan dan spiritual..."
"...mengembangkan Crimson menjadi sihir yang lebih kuat lagi, sesuai dengan kriteriaku demi bisa meninggalkan keturunan sialan itu."
Shinobu menatap dirinya sendiri dimana ia juga terkejut dengan rambutnya yang memanjang, "Aku... tidak menyangka semuanya akan dikombinasikan dengan sempurna."
"Apakah kau sudah siap, Morzo?"
"Tubuhku mulai menerima keseimbangan itu kembali, kita bisa bertarung... dan sekarang aku akan menerima kehormatan itu darimu."
"Aku akan menggunakan wujud Scarlet Kitsuna sebagai pemanasan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...