Thaseus, yang yakin bahwa erupsi gelombangnya telah mencapai tujuannya, terkejut melihat Shinichi menghilang di depan matanya.
Keberadaan Shinichi benar-benar lenyap, dan Thaseus yang tengah diambang kemenangan merasa kehilangan pegangan pada situasi ini.
"Apa yang...!?"
Dengan mata yang mencari-cari, Thaseus berputar mengelilingi arena pertempuran. Ia berusaha mencari jejak Shinichi yang seolah-olah menyatu dengan alam semesta yang diciptakan oleh Zahar.
Setiap sudut dan dimensi dicari Thaseus, tetapi Shinichi tetap menghilang dengan sempurna.
"Di mana kau, Ryuusaku Shinichi?" gumam Thaseus, ekspresinya bingung.
Ia merasa seolah-olah ada sesuatu yang melepas kendali dari tangan-tangannya. Takdir yang semula tampaknya begitu pasti, kini berubah menjadi ketidakpastian.
"Brengsek, kemana kau pergi, Ryuusaku Shinichi...!!!" Teriak Thaseus penuh emosi.
Zahar langsung menampakkan dirinya di belakang Thaseus, "Apa yang sebenarnya kau lakukan, bodoh!?"
Thaseus memang ekspresi panik seketika dimana ia melirik ke belakang hanya untuk menerima satu tendangan darinya itu hingga dirinya terjatuh di atas tanah.
Kepalanya langsung menerima banyak sekali injakan dari Zahar, "Setelah kau sudah menerima banyak sekali berkah kekuatan dariku..."
"...kau dengan beraninya masih bisa membiarkan si sialan itu kabur tanpa jejak hingga sekarang kita tidak dapat melacaknya sama sekali!"
"Jika hal seperti ini sudah terjadi maka pertemuan yang selanjutnya akan menjadi perang besar-besaran di antara kita semua yang melibatkan segala takdir di kehidupan baru ini!!!"
Zahar mengatakannya dengan penuh emosi dimana tapak kakinya itu masih terus menekan wajah Thaseus yang meminta ampunan padanya.
"Semua ini bukan salahku! Aku sudah memanfaatkan segala momentum dengan baik untuk mengalahkan dirinya."
"Kau sendiri seharusnya lihat bahwa Shinichi jatuh sekarat olehku hingga ia bisa saja mati dengan serangan terakhir yang aku lepaskan."
"Tetapi, dia berhasil kabur. Bagaimana bisa dia membantah takdir yang sudah kau atur agar dirinya tak bisa melakukan pelarian diri dengan cara apapun itu!?" Tanyanya dengan ekspresi yang terlihat kesal juga.
Zahar berhenti menginjak Thaseus karena ia sendiri tahu jelas alasan mengapa Shinichi bisa melarikan diri.
Dengan cepat ia mengeluarkan batu takdir yang dilempar ke depan sampai memecahkannya menjadi serpihan batu untuk bisa membentuk celah.
Keduanya mulai memperhatikan celah yang memperlihatkan ulang kejadian sebelum Shinichi kabur, dan tentunya dia hampir saja menggunakan The Mind sebelum seseorang membawanya pergi.
"... ...!!!" Zahar merapatkan giginya kesal sampai kedua matanya itu sudah terbuka lebar hingga memperlihatkan banyak sekali garis merah.
Tangan yang muncul itu berasal dari bawah hingga menarik Shinichi ke dalam sebuah celah yang tak ada dalam kehidupan manapun itu dimana ia sudah tahu siapa pelakunya.
"Ternyata dia...!!!"
"Setelah sekian lamanya aku menantikan kedatangan dirinya itu...!!!"
"Dia masih bersikap seperti pengecut dengan bersembunyi di bawah segala dunia...!!!"
"Itu artinya Ako dan Konomi sudah dibawa duluan oleh bajingan brengsek itu...!!!"
"PERSETAN KAAUUUUUUUU!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...