Shinichi melesat ke arah Shira dimana tubuhnya terus menghilang dan muncul untuk menghindari semua dorongan yang dilepaskan olehnya.
Shira memunculkan elang emas yang sangat besar di bawah Shinichi dimana ia menerima tabrakan itu sampai memicu ledakan lainnya.
Shira muncul di hadapan Shinichi yang langsung menghilang lalu ia ikut menghilang juga, namun dirinya berhasil disambut dengan satu pukulan oleh Shinichi yang muncul lebih cepat.
Shinichi mulai turun lalu ia melihat gelombang cahaya yang melesat tepat di hadapannya, "Sejujurnya aku kecewa."
Tubuhnya langsung terlindungi dengan sisik cahaya yang membantu dirinya untuk menerobos gelombang itu sampai ia tiba tepat di hadapannya.
Shira tersenyum serius lalu ia melancarkan satu pukulan ke atas hingga memunculkan elang emasnya yang berhasil menabrak tubuh Shinichi sampai menembus punggungnya.
Setelah itu Shira melepaskan gelombang cahaya yang begitu tebal hingga menabrak tubuh Shinichi yang sudah terluka cukup parah karena tabrakan elang emas itu.
Tetapi Shinichi berhasil mengupas diri dari sisik bagaikan cangkang untuk dirinya yang melindunginya dari serangan fatal untuknya.
Satu tendangan ia lepaskan ke depan sampai menembus perut Shira lalu membawa dirinya ke bawah, dengan cepat Shira melepaskan ledakan yang sangat besar sampai Shinichi terpaksa harus mundur.
"Aku sempat menghitung kalkulasi itu kembali untuk memastikan."
"Sepertinya angka nol takkan pernah bisa bertambah walaupun sudah dikalikan dengan angka sebesar apapun itu."
Shinichi muncul di sebelah Shira lalu ia menghantam wajahnya, dan dilanjutkan dengan satu tendangan yang mengenai dagunya.
Setelah itu perutnya langsung menerima satu pukulan yang dilindungi dengan aura berbentuk naga dimana naga tersebut mulai memakan isi perutnya.
Shinichi memunculkan ekornya lalu ia mencoba untuk mencekik leher Shira tetapi ia berhasil memotong ekornya lalu berpindah ke tempat yang sangat jauh.
"Zenzaku... kapan pun itu... aku siap untuk menerimanya sekarang juga." Shira terpaksa harus meminta tolong pada Zenzaku dalam situasi seperti ini.
"Yang kau maksud adalah tawaran itu?" Tanya Zenzaku yang mulai memperlihatkan senyuman penuh ketertarikan."
"Ya, terserah."
"Perbedaan kekuatan kita sangat berat sebelah."
"Dan aku sudah terbiasa mendengar sesuatu yang dinamakan sebagai kemenangan."
"Ternyata memang benar."
"Kemenangan adalah prioritas utama yang memang harus diraih secepat mungkin tanpa harus menghabiskan waktu lainnya."
"Aku juga tertekan dengan tatapan sialannya itu yang membuat diriku merasa ketakutan sampai setiap seranganku mengandung keraguan."
"Ancaman yang sebenarnya adalah Ryuusaku Shinichi, dia terlalu kuat."
"Generasi baru dari Legenda memang takkan pernah bisa mengecewakan karena cara bagaimana mereka menangani perjuangan sesuai dengan pandangannya."
"Pandangan yang jauh lebih sempurna dibandingkan orang tuanya."
"Jika dibiarkan seperti ini maka aku sudah jelas akan kalah tanpa perlawanan apapun."
Shinichi menumbuhkan kembali ekornya yang langsung ia hilangkan, "Akan kugunakan waktu kosongku untuk menjatuhkan beberapa hukuman padamu."
Satu jentikan langsung membuat wilayah kekosongan itu menjadi bercahaya dengan warna keputihan yang mampu membutakan penglihatan Shira sampai mengacaukan seluruh indranya.
"Aku tak bisa melihat...!"
"Aku tak bisa mendengar...!"
"Aku tak bisa merasakannya...!"
Shinichi muncul di hadapan Shira lalu ia mencabut jantungnya itu dimana ia mendadak tak bisa menggunakan seluruh kekuatannya itu.
"Mencoba untuk..."
"...menggunakan Golden Spiritual pada jantungku..."
"...kau benar-benar bajingan."
Shinichi melahap habis jantung itu lalu ia melangkah ke depan selagi mengubah tangan kanannya menjadi tangan yang sangat besar berbentuk naga.
"Zenzaku..."
"...ini darurat!!!"
"Jangan khawatir, Shiratori Shira."
Zenzaku memunculkan sepuluh kertas yang memiliki ukiran berisi narasi di dalamnya dimana semua kertas itu merupakan alur cerita dalam kehidupan baru yang langsung menempel pada punggungnya.
Seluruh kertas itu langsung masuk ke dalam punggungnya dimana ia mulai melepaskan jeritan penuh amarah yang berhasil menyingkirkan seluruh kemampuan Shinichi.
"RYUUSAKU SHINICHI!!!"
Shinichi merapatkan giginya kesal ketika melihat Shira melepaskan kekuatan cahaya yang jauh lebih besar dari biasanya.
Dia mulai melepaskan banyak sekali serangannya yang mengarah langsung menuju Shira untuk menghentikan peningkatan kekuatan yang memuncak dalam dirinya.
Tetapi, semua serangan Shinichi mendadak berubah menjadi tulisan yang merasuki tubuh Shira hingga mengelilinginya seperti semacam aura yang terus membesar.
Bahkan ia juga menyadari Zenzaku dapat menembus pengaruh The Mind dengan memberikan sepuluh kertas berisi narasi yang ditempelkan pada punggungnya sebagai sumber kekuatan.
"Brengsek, walaupun aku sudah mencoba segala cara untuk mencegah hal seperti ini terjadi..."
"...dia terbantu dengan pertolongan dari Zenzaku dimana aku tak bisa sembarangan memperlihatkan kekuatan penuhku termasuk juga dengan The Mind."
The Mind yang dimiliki oleh Shinichi mulai melemah karena dirinya yang memang menggunakan kemampuan itu terlalu berlebihan tanpa mementingkan batasan.
Sekarang ia hanya perlu menanggung risiko itu dengan melayani kekuatan baru Shira yang diperkuat karena bantuan dari Zenzaku.
Shinichi terus menatap Shira yang mengamuk selagi melepaskan banyak sekali serangan cahaya yang mulai mengepung dirinya.
Namun, Shinichi berhasil memindahkan semua serangan itu ke dalam daun yang ia munculkan.
Tentunya Shinichi menantikan seberapa jauh perubahan yang akan Shira lakukan dalam pertarungan yang selanjutnya.
Sebagian serangan itu berhasil mengabaikan pengalihan dedaunan itu dimana serangan tersebut hampir saja mengenai Shinichi tetapi ia berhasil menghisapnya dengan sisiknya.
"Lihatlah dirimu, Shira..."
"...kau memang menyia-nyiakan kualitas dirimu sebagai seorang Legenda yang legendaris dulunya."
"Jika saja aku lahir lebih awal maka diriku akan terkagum-kagum pada salah satu Legenda yang sangat legendaris."
"Dimana cahayanya masih bisa dibilang positif karena mencoba untuk menyingkirkan segala masalah yang terus berdatangan."
"Tetapi sekarang..."
"...cahayamu bagaikan lampu yang akan mati. Pudar sedikit demi sedikit sampai harus diganti---"
"Tutup mulutmu, BAJINGAN...!!!"
"AKU TIDAK INGIN MENDENGAR PERKATAAN APAPUN DARI SEORANG..."
"...BAJINGAN SEPERTIMU YANG SELALU MENGATUR SEGALANYA!!!"
"Sekarang kau mulai melanca---"
"LIGHT OF HOPE...!!!" Shira langsung melepaskan dorongan cahaya yang mampu menekan pergerakan Shinichi sampai ia tak bisa bergerak.
"...TINGKATAN TAK TERHINGGA!!!"
Tubuh Shira langsung diselimuti dengan cahaya emas yang membuat dirinya tak terlihat oleh Shinichi karena pandangannya saat ini hanya melihat keemasan.
Shira muncul di hadapan Shinichi dengan satu pukulan yang berhasil menembus perutnya sampai membuatnya terpental ke atas langit.
Setelah itu, Shira memunculkan kekuasaan dari seorang Founder pada tapak kanannya yang diselimuti dengan cahaya putih dimana ia langsung melepaskan gelombang cahaya putih ke arahnya.
Shinichi berhasil terlindungi dengan sisik naganya itu, ia menatap ke depan hanya untuk menerima sambutan lainnya dari Shira.
Shira menghantam dada Shinichi lalu ia memukul perutnya itu hingga menghancurkan organ di dalam tubuhnya termasuk membuat punggungnya meluncurkan gelombang cahaya putih.
Shira menendang kepala Shinichi ke atas lalu tendangan lainnya ia lepaskan sampai menghantam dagunya itu hingga dirinya terpental ke atas langit.
Shira muncul tepat di belakang Shinichi lalu ia memunculkan dua alam semesta emas yang jauh lebih besar dibandingkan alam semesta.
Kedua alam semesta itu langsung ia gabungkan untuk menindih tubuh Shinichi bagaikan bakteri untuk kedua alam semesta itu.
Keduanya mulai saling bertabrakan hingga menyebabkan ledakan Supernova yang berhasil Shira padatkan hingga membentuk sebuah gumpalan cahaya.
Gumpalan cahaya itu langsung Shira kendalikan hanya untuk di dorong ke depan sampai menabrak lebih banyak alam semesta yang dimunculkan olehnya.
"Setidaknya aku melihat sedikit peningkatan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...