Proses itu berlangsung seperti tarian cahaya, menciptakan perpaduan yang sempurna antara kekuatan Eldritch dan kehidupan.
Mereka semua dapat melihat tubuh Ako terus membesar tanpa ada batasannya sedikit pun dimana Konomi mulai mengingat kembali wujud Ako pada saat menjadi Eldritch.
Benar-benar bisa memakan apapun bahkan tubuhnya merupakan Touregniration itu sendiri sampai ia sekarang masih bisa melihatnya dengan sangat jelas.
"Ako..."
Saat Ako membuka matanya, cahaya di dalamnya memancarkan kebijaksanaan dan kekuatan yang tak terbatas.
Shinichi melepaskan genggaman tangannya dari Ako, memberinya kebebasan untuk merasakan kekuatan barunya.
Mirozion dan Gideon, yang menyaksikan perubahan besar ini, merasa terkesima oleh keindahan dan kekuatan yang diciptakan oleh persatuan antara Shinichi dan Ako.
"Ako, kamu luar biasa," ucap Shinichi dengan penuh penghargaan.
Ako telah berhasil, dia berubah kembali menjadi sesosok Eldritch yang membombardir Touregniration pada saat ini.
Walaupun terlihat sama, dia masih bisa memvariasikan bentuknya menjadi apapun itu dikarenakan ukurannya tak memiliki batasan apapun.
Tidak ada lagi wujud Legenda yang bisa dilihat bahkan Shinichi tidak dapat melihat dimana wajah Ako berada terutama lagi mata dan mulutnya yang bermunculan dimana-mana.
Ako, kini menjadi The True Abomination, tersenyum bangga dimana Shinichi bisa melihatnya dari jumlah mulut yang banyak itu.
"Terima kasih, Shinichi, semuanya. Bersama-sama, kita akan melangkah maju dan menghadapi takdir ini dengan kepala tegak."
Proses transformasi Ako menjadi Eldritch sempurna menandai awal dari sebuah perubahan besar dalam melawan takdir yang sudah tidak bisa dibilang adil ini. Mereka, bersama-sama, siap menghadapi segala tantangan yang akan datang.
Mirozion meminta salah satu bawahannya itu untuk mengumpulkan para pasukan karena sebentar lagi perang akan dimulai.
Shinichi mendekati Konomi hanya untuk meminta maaf kepadanya, "Konomi---"
"Tak usah. Kau tidak memiliki kesalahan apapun padaku."
"Lagi pula, seseorang yang benar-benar sedang berada di posisi penuh kesalahan itu adalah diriku sendiri."
"Kau tak harus mengkhawatirkan apapun, Shinichi. Dan maaf." Konomi melangkah pergi meninggalkan dirinya sebagai simbol bahwa ia tak ingin berada di hadapannya.
Shinichi tidak bisa melakukan apapun soal itu hingga bahunya menerima satu tepukan oleh Gideon, "Kerja bagus, Shinichi"
"Ya. Semoga saja dengan kehancuran takdir ini, kita setidaknya bisa menciptakan kehidupan baru yang layak."
"Itu memang terkesan mustahil, tetapi tidak ada salahnya juga untuk mencoba."
...
...
Wilayah Underworld dipenuhi dengan gemuruh ketika pasukan Mirozion, yang terdiri dari makhluk-makhluk supernatural yang kuat, berkumpul di lapangan besar.
Gideon, Shinichi, dan Mirozion berdiri di podium, menghadap jutaan pasukan yang siap untuk memulai perang melawan takdir.
Mirozion, dengan wibawa dan kebijaksanaannya, melangkah maju ke depan podium. Wajahnya yang tenang dan mata yang penuh dengan kebijaksanaan menangkap perhatian setiap makhluk yang hadir.
Gemuruh di lapangan itu mereda seiring Mirozion membuka mulutnya untuk berbicara.
"Pahlawan-pahlawan Underworld, kalian yang telah hidup selama berabad-abad, kalian yang melawan takdir dan mempertahankan kehidupan ini, saatnya telah tiba untuk menghadapi ujian terbesar kita!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...