Shinobu dan Zangetsu saling menatap satu sama lain, mereka semua diselimuti dengan aura yang saling berbenturan menuju satu sama lain sehingga menghasilkan dorongan dan tekanan yang besar di sekitarnya.
Korrina awalnya mengira bahwa pertarungan ini akan dimenangkan oleh Shinobu, tetapi sepertinya ia salah karena Zangetsu bisa dibilang masih keras kepala.
Dan tentunya Korrina menyadari sesuatu hal yang harus ia khawatirkan karena Zangetsu kali ini memperlihatkan kekuatan baru yang dihasilkan dari tubuhnya itu.
Kekuatan dalam diri Zangetsu terasa tumbuh, dan aura gelap yang menyelimutinya mulai berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih mengerikan.
Seiring dengan pertumbuhan kekuatannya, Zangetsu mampu mengerahkan energi Void yang lebih dalam dan gelap, menciptakan fenomena yang membuat seluruh ruang di sekitarnya tampak distorsi.
Shinobu, yang berusaha untuk bangkit kembali, merasa tertekan melihat transformasi Zangetsu yang semakin menggila.
Namun, ketidakpastian dalam dirinya juga menjadi semakin kuat, mendorongnya untuk terus melawan meskipun kelelahan.
Zangetsu, dengan senyum penuh kepuasan, mengarahkan kedua tangannya ke langit. Energi Void yang berputar di sekitarnya mulai menyatu, membentuk dua lengan tambahan yang terlihat semakin menakutkan.
Lengan-lengan tambahan ini bukanlah replika biasa melainkan mereka menyimpan kekuatan yang jauh melebihi apa yang dapat dipahami oleh Shinobu.
Aura Zangetsu terus berkembang, dan wujudnya semakin tidak terlihat seperti yang maha kuasa. Tubuhnya berubah menjadi bayangan hitam yang membelit dirinya, dengan mata yang tampak seperti satu lubang hitam tanpa dasar.
Lengan tambahan yang tumbuh dari punggungnya memiliki cakar-cakar tajam yang seolah-olah dapat merobek ruang dan waktu itu sendiri.
Shinobu, meskipun menghadapi ancaman yang semakin besar, merasakan keinginan kuat untuk menghentikan Zangetsu demi semua orang yang telah dirugikan olehnya.
Ia merapatkan giginya dan memusatkan sisa-sisa kekuatannya untuk menghadapi Zangetsu yang telah berubah menjadi entitas yang sulit diidentifikasi.
Zangetsu melepaskan gelombang energi Void dari lengannya yang baru, menghantam Shinobu dan menyebabkannya terlempar beberapa meter.
Meskipun terlihat lemah, Shinobu masih mencoba bangkit kembali, berusaha memahami dan mengatasi kekuatan baru yang dimiliki Zangetsu.
Sementara itu, Korrina yang menyaksikan pertarungan ini dari kejauhan, merasa semakin terpukul oleh kompleksitas kekuatan yang dimiliki oleh Zangetsu.
Dia berusaha mencari tahu cara untuk membantu Shinobu, tetapi keadaan semakin sulit untuk diprediksi.
Pertarungan antara Shinobu dan Zangetsu terus berlanjut di dalam distorsi energi Void yang semakin membingungkan.
Hanya waktu yang akan memberi tahu apakah keinginan kuat Shinobu untuk melindungi dunia ini dapat mengatasi kekuatan gelap yang semakin mengerikan dari Zangetsu.
"Hraaahhhhh...!!!" Shinobu melepaskan lebih banyak cahaya melalui tubuhnya sehingga ia sempat memunculkan percikan aura berwarna Sacred yang ia coba gunakan tetapi sulit untuk dikendalikan.
"Grrrggghhh...!!!" Zangetsu mengepalkan keempat tinjunya sehingga menyebabkan tubuhnya melepaskan banyak sekali sihir Void di sekitarnya.
Ruang ketiadaan itu terus menerima guncangan yang begitu dahsyat karena pertarungan sudah dekat sekali menuju puncak dimana Zenzaku sendiri terlihat begitu puas karena banyak sekali petarung yang gugur.
Ia juga disuguhi dengan banyak sekali pertarungan dan strategi yang begitu menakjubkan bagi dirinya, kedua aura Zangetsu dan Shinobu mulai membesar sehingga saling bertabrakan menuju satu sama lain.
"Hngghhh...!!!" Shinobu merapatkan giginya kesal sampai kedua matanya bertambah semakin tajam karena dirinya tidak ingin kalah dan menerima tabrakan aura Void itu.
"Nrggghhh...!!!" Zangetsu juga terus melakukan perlawanan yang sama dimana ia mencoba untuk menembak seluruh daun emas yang bermunculan di tubuh Shinobu.
Benturan aura dan energi mereka tidak ada yang mau mengalah sama sekali sehingga pada akhirnya kedua petarung itu melangkah menuju arah satu sama lain dengan ekspresi yang terlihat kesal.
Pandangan mereka saling bertemu bahkan posisinya juga sudah dekat sekali sampai berhadapan, dengan hal tersebut terjadi Shinobu langsung menghancurkan segalanya dengan melepaskan raungan Beast yang begitu keras.
"ROOOOAAAGGHHHH...!!!" Shinobu melepaskan raungan yang lebih keras sehingga melenyapkan seluruh aura Zangetsu lalu terganti dengan cahaya yang begitu cerah dan emas sampai terus membesar lagi dan lagi.
Zangetsu memutuskan untuk mundur dengan melesat ke belakang lalu mengangkat lengan kanannya ke atas untuk melepaskan gumpalan Void menuju arah Shinobu tetapi lengannya langsung menerima satu tendangan darinya.
Kecepatan yang dimiliki oleh Shinobu sempat membuatnya kaget karena ia tidak bisa melihat dirinya sama sekali, tendangan tadi dilanjutkan dengan sebuah hantaman menggunakan sikutnya sampai ia terdorong ke belakang.
Shinobu melesat ke atas langit lalu ia melancarkan dua tendangan yang berhasil menginjak tubuh Zangetsu sehingga berhasil membawa dirinya menuju daratan, tetapi Zangetsu berhasil meraih kedua kakinya.
Zangetsu menyerang balik dengan membanting tubuh Shinobu di atas daratan beberapa kali sehingga Shinobu langsung berpikir cepat dengan menyentuh daratan menggunakan kedua tapaknya lalu melempar Zangetsu ke belakang dengan kakinya.
Zangetsu terlempar ke belakang tetapi ia berhasil mendarat dengan baik, setelah itu ia menerima banyak sekali sambutan dari Shinobu yang melepaskan jutaan gelombang Majestic Light menggunakan kedua tapaknya.
Zangetsu menyelimuti tubuhnya dengan Void lalu ia melesat maju menuju arah Shinobu lalu melancarkan satu pukulan menuju arah dirinya yang berhasil ditahan menggunakan tapak kanannya.
Shinobu dan Zangetsu melancarkan banyak sekali serangan yang saling berbenturan sehingga mereka tidak lama kemudian langsung saling menggenggam kedua tangan satu sama lain lalu memasang tatapan yang mengancam.
Korrina memperhatikan Shinobu mulai kehilangan kekuatannya karena ia saat ini masih beradaptasi dengan tubuhnya dalam kehidupan itu.
"Apakah dia akan menggali lebih dalam kekuatan yang pernah ia gunakan sebelumnya..." Ucap Korrina dengan ekspresi yang terlihat serius.
Shinobu berhasil menghantam wajah Zangetsu menggunakan pukulannya lalu ia memunculkan Keris miliknya itu sampai berhasil menebas tubuhnya beberapa kali dengan melancarkan jutaan tebasan menggunakan tangan kirinya.
Shinobu mengakhiri semua serangan kombinasi itu dengan mengepalkan tinju kanannya yang emas lalu ia melancarkan serangan Golden Overdrive sampai menghancurkan tengkorak di dalam kepalanya lalu menyebabkan dirinya terpental ke belakang.
"Huft..." Shinobu terlihat kelelahan sampai ia sendiri menerima banyak sekali peringatan dari The Syndrome.
"Hahahahahaha, sepertinya perbedaan sudah bisa terlihat dengan sangat jelas olehmu."
"Inilah yang membedakan kita. Batasan untuk bertahan dalam pertarungan yang aku pastikan takkan berakhir!" Kata Zangetsu yang masih bertahan selagi memegang lehernya sendiri.
"Ck. Pada akhirnya aku memang harus menggunakan The Mind agar bisa mematahkan semua itu ya..." Shinobu melesat menuju arah Zangetsu lalu melancarkan banyak sekali pukulan menuju arah dirinya.
Zangetsu berhasil menahan dan menghindari semua serangan itu sehingga ia langsung membalasnya dengan satu pukulan yang mengenai dadanya sampai Shinobu langsung tergeletak di atas tanah.
Tetapi Shinobu kembali bangkit dengan melancarkan beberapa serangan yang tidak memberikan efek apapun kepada Zangetsu karena kekuatan Shinobu terus berkurang sampai terasa seperti embusan angin yang mengenai tubuh.
Zangetsu melancarkan satu tendangan yang mendorong Shinobu ke belakang dengan ekspresi yang sangat amat kesal, ia merapatkan giginya lalu menyentuh daratan untuk mengendalikan keseimbangan tubuhnya.
"Sudah jelas, kau telah menerima batasan yang terus menghalang dirimu!"
"Walaupun begitu, aku cukup terkejut kau bisa menjadi sekuat ini hanya dengan The Syndrome...!"
"Bukan kau yang menentukan ini berakhir...!!! Aku masih belum selesai!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...