Shinichi melepaskan dorongan besar ke depan, di mana ia langsung membenarkan poni rambutnya itu dengan ekspresi kesal.
"Mungkin karena sudah terbiasa memvisualkan sesuatu, perbuatan kau tidak pernah bisa berpengaruh pada diriku."
"Harus kuakui sifat perjuangan yang kau miliki itu memang paling anti dengan yang namanya menyerah sampai rela dipermalukan lagi dan lagi."
Shira merapatkan giginya kesal ketika mendengar Shinichi terus menghinanya seolah-olah ia sedang berada di atas puncak atas segalanya.
"Kau berkata seperti itu karena kau dianugerahi dengan sesuatu yang bisa membantu dirimu dalam situasi seperti ini." Ucap Shira yang mulai menunjuk Shinichi.
"Masalah kemampuan. Kau dinyatakan mengidap penyakit permasalahan antara kemampuan dan kekuatanmu sendiri."
"Yah, aku sendiri tidak berharap banyak dengan pertarungan yang akan disebut pertarungan ulang ini."
Shinichi menunjuk ke arah Koizumi sampai ia mulai memulihkan dirinya dengan caranya sendiri dimana ia mulai membentuk semacam mesin pemulihan dengan materi yang terbentuk dari cahayanya.
Shinichi menatap kedua tapaknya, "Walaupun aku terlihat tenang dan damai, entah kenapa tubuhku ini masih terasa panas."
"Panas akan sebuah amarah yang bergejolak tanpa batas. Keseluruhan tubuhku sangat panas, hanya saja otakku bisa dibilang dingin karena berhasil ditenangkan."
"Intinya, kematian tidak cukup. Akan aku lanjutkan keinginan Ibunda dengan memberikan mereka semua nasib yang selalu mereka percayai itu!!!" Shinichi mengepalkan tinju kanannya sampai mengeras dengan bongkahan emas.
"Saksikanlah, Shiratori Shira. Peluk untuk yang terakhir kalinya kehidupanmu yang merupakan kesempatan terakhir ini."
"Ini adalah misi terakhir untuk dirimu. Tak ada jaminan untuk selamat. Mencoba untuk mendapatkan bantuan dari luar hanya akan menguntungkan diriku."
Shinichi melirik ke sebelah kanan sampai ia melihat mata yang terlihat seperti memperhatikan dirinya, "Siapa yang selama ini menonton diriku dibalik kekosongan itu...?"
"Rasanya tidak begitu asing."
"GROOOOAAGGGGHHHHH!!!"
Shinichi mengerutkan dahinya ketika melihat Shira melepaskan kekuatan penuh yang dicampur dengan keberkahan dari Zahar secara langsung.
"Kenapa dia masih memiliki kekuatan yang sudah tiada...?" Batin Shinichi.
"Seharusnya inilah sisanya yang harus aku singkirkan demi bisa memastikan akhirnya."
Tubuhnya bertambah semakin besar termasuk dengan otot-ototnya yang menonjol hingga mengeluarkan banyak sekali tulang berupa prisma di dalam tubuhnya.
Banyak sekali urat menonjol keluar dari sekujur tubuhnya, bahkan jeritan yang dilepaskan olehnya mampu mengubah segala serangan di sekitarnya menjadi kekosongan.
Shinichi bisa melihat kobaran aura Shira yang begitu hitam serta di dalamnya terdapat banyak sekali cahaya yang memperlihatkan prisma hitam.
Shira melesat ke arah Shinichi, yang langsung melakukan perpindahan cahaya, di mana ia muncul kembali di hadapannya dengan satu tendangan yang dilancarkan.
Tendangan itu berhasil ditahan oleh Shira, tetapi tendangan kedua yang bercahaya tak bisa ia tahan atau hindari, sehingga ia terpental ke belakang.
Shira menggunakan kedua tangannya untuk mencengkeram bola prisma gelap lalu ia gabungkan semua itu hanya untuk diledakkan ke arah Shinichi.
Shinichi menembus semua ledakan itu dengan tubuh yang dilindungi cahaya emas, bahkan ia sendiri tak merasakan kesakitan apapun darinya.
Shinichi melakukan satu putaran ke depan lalu ia menghantam wajah Shira menggunakan tinjunya sampai ia terpental ke belakang.
Shira langsung melempar lebih banyak prisma hitam ke arah Shinichi, yang masih bisa menembus semua itu dengan terbang lurus ke depan untuk mengabaikan semua itu.
Shinichi langsung menghantam dada Shira lalu melanjutkan serangan kombinasi lainnya berupa tendangan serta pukulan lalu diakhiri dengan tendangan emas yang mementalkan dirinya ke belakang.
Shinichi terbang secepat mungkin ke arah Shira lalu ia menghantam perutnya beberapa kali sampai kecepatannya tetap menekan dirinya.
Shira menerima lebih banyak kerusakan sekarang karena pukulan Shinichi yang terus berjalan secara tak terhingga.
Rasanya Shira seperti terjebak di dalam sebuah kesakitan yang takkan pernah berhenti karena pukulan emas Shinichi yang mulai mempengaruhi dirinya secara keseluruhan termasuk fundamentalnya sendiri.
Shinichi menghantam dada Shira beberapa kali lalu ia mengakhirinya dengan satu pukulan pada wajahnya itu hingga ia memutuskan untuk terus menghajar dirinya seperti samsak.
Semua pukulan itu terkandung dengan segala emosi negatif Shinichi yang dapat dikendalikan, ia juga terlihat begitu kesal sampai dirinya memutuskan untuk memunculkan cahaya yang begitu cerah pada tinjunya.
Setelah itu, satu pukulan ia lepaskan ke depan sampai mengenai dada Shira hingga menyebabkan ledakan cahaya yang di sekitar mereka sampai terlihat begitu indah dari jauh.
Shinichi langsung meningkatkan tingkatan Light of Hope itu karena sudah waktunya ia mengikat anjing di hadapannya agar ia bisa masuk ke dalam rumahnya baik-baik.
Shinichi melesat ke arah Shira lalu mereka melancarkan satu pukulan secara bersama-sama hingga menyebabkan benturan yang begitu dahsyat sampai mengubah wilayah itu menjadi setengah cahaya dan setengah kekosongan.
Shira terpental ke belakang karena tak bisa menerima tekanan itu lebih lanjut lagi, ia juga disambut oleh kepalan tinju Shinichi yang dimasukkan ke dalam perutnya itu hingga berlubang cahaya.
Shinichi mengepalkan tinju kanannya lalu ia melepaskan satu pukulan ke depan sampai Shira terhempas ke belakang hingga menabrak banyak sekali ledakan Supernova yang dimunculkan olehnya.
"Haaaaarrrggggggghhhhh!!!" Shinichi melesat ke depan lalu ia menghantam wajah Shira sampai ia terdorong ke belakang.
Shinichi dan Shira melancarkan satu pukulan ke depan dimana Shira sontak kaget ketika melihat tubuhnya berubah menjadi cahaya.
Shinichi muncul di belakang Shira dengan satu tendangan yang dilepas sampai mengenai punggungnya itu.
Shinichi menyelimuti kedua lengannya dengan cahaya lalu ia melancarkan banyak sekali pukulan ke depan dimana Shira sempat melihat Shinichi hanya melayang dengan ekspresi serius.
Ketika dirinya mencoba untuk menyerang, tubuhnya langsung menerima banyak sekali serangan cahaya yang mengenai sekujur tubuhnya.
"Grrgggghhhh...!!!" Shira merapatkan giginya kesal lalu ia melihat Shinichi yang sedang memejamkan kedua matanya.
Ketika Shinichi membuka kedua matanya, Shira langsung ketakutan ketika menatap matanya yang berwarna merah.
Rambut bagian bawahnya juga mulai memutih serta tubuhnya mengeluarkan banyak sekali partikel cahaya putih dimana Shira dapat mengidentifikasinya sebagai...
"Heaven...!"
Shinichi melepaskan banyak sekali pukulan yang sudah tidak bisa dilihat oleh Shira sampai sekali karena penglihatannya dipenuhi keputihan.
Satu pukulan mengenai perut Shira sampai ia memuntahkan banyak sekali darah yang berubah menjadi cahaya.
Setelah itu, ia melancarkan banyak sekali pukulan yang mengenai wajahnya itu dimana ia sudah sepenuhnya menguasai kekuatan surga itu secara bertahap.
"Walaupun masih setengah..."
"...prosesnya akan aku manfaatkan di titik ini."
"Shira..."
"...misimu berakhir di sini."
"Nikmatilah kehidupan barumu di sana..."
"...rasakan lah." Shinichi menyentuh tinju kanannya yang langsung dibungkusi dengan cahaya putih.
Satu pukulan ia lepaskan ke depan sampai mengenai dada Shira hingga menembus pada jantungnya sampai mempengaruhi dirinya secara keseluruhan.
Ketergantungan nyawanya melalui sejarah dan fundamental juga terpengaruh sampai ia tak bisa mengembalikannya karena Shinichi yang melarangnya dengan The Mind.
Satu pukulan cahaya surga ia lepaskan sampai mengubah tubuh Shira menjadi partikel cahaya yang langsung membentuk sebuah buku.
Buku itu langsung Shinichi pegang pada tangannya dimana sampulnya memperlihatkan Shira yang terbunuh dengan cara berbeda.
"Terima lah semua alur kematian itu untuk selama-lamanya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...