Shinobu memejamkan kedua matanya itu sampai isi pikirannya mulai menghasilkan semacam suara yang dapat dia dengar oleh kedua telinganya itu.
Penglihatannya juga semakin tajam sampai ia dapat melihat banyak sekali korban The Syndrome yang sedang berdiri mengelilinginya karena tahu bahwa Shinobu lah yang akan membawa jiwa mereka ke dalam kedamaian yang sebenarnya.
Zangetsu memasang ekspresi yang terlihat sangat kesal, "Jangan berharap terlalu banyak bahwa kau akan bisa memperkuat dirimu dengan seenaknya!!!"
Zangetsu melepaskan banyak sekali serangan ke arah Shinobu dimana semua itu dapat dengan mudah disingkirkan oleh siluet dari para korban The Syndrome yang rela untuk membantu dirinya.
Shinobu terus memfokuskan pikiran dan pandangannya agar bisa mendekatkan diri pada korban The Syndrome serta The Mind dimana ia bisa merasakan sebuah pelukan halus di belakangnya yaitu Claudia dengan tubuh Kou, "Kunci kekuatanmu adalah ketenangan, nak..."
Shinobu mengingat jelas perkataan itu ketika dia masih kecil bahwa ketenangan dan kesabarannya adalah kunci dari inti kekuatan yang ia pegang.
The Syndrome dan juga The Mind memang dapat diatasi oleh semua itu sampai Shinobu harus menstabilkan emosi dan perasaannya kembali ke dalam kehidupan sebelumnya.
Bukan hanya dirinya saja yang harus dikendalikan, tetapi semua korban The Syndrome yang menyatu dengan dirinya itu.
Bisikan itu langsung menenangkan emosi Shinobu seketika walaupun ia tidak bisa mendengar apa yang Claudia katakan dari dalam The Syndrome, ia mulai menghembus nafas pelan lalu menatap ke atas langit yang begitu indah dengan pandangan berbagai macam planet.
"Bisakah aku bertanya sesuatu padamu, Nenek...?"
"Kenapa kamu bertarung?" Tanya Shinobu yang mulai menatap Korrina.
"Untuk bisa memperjuangkan apa yang selama ini aku incar sejak saat itu!"
"Tentunya aku bisa ada di sini karena perjuangan diriku sendiri yang ingin mengubah segalanya ke jalan yang benar melalui pertarungan!"
"Aku akan terus menerapkan harga diriku sebagai bangsa Legenda dengan bertambah kuat serta memperbaiki segala kesalahanku sendiri."
Melihat sesosok brengsek yang mengakui dirinya berkuasa atas segala hal itu berubah menjadi wujud aslinya sudah membuatku puas karena aku tahu ini adalah akhir baginya!"
"Sekarang adalah giliranmu... dia adalah tugasmu yang harus kau selesaikan sendiri, lagi pula..."
"...sekuat apapun dirimu, aku yakin kau pasti akan bisa bertambah jauh lebih kuat hingga melampaui apa arti dari kekuasaan yang sebenarnya!"
"Begitulah tujuan aku bertarung, tidak hanya untuk masa lalu dalam kehidupanku sebagai Olivia melainkan sebagai Korrina Comi untuk masa depan yang akan datang."
"Sekarang adalah giliranmu, Shinobu. Bukan hanya aku yang merencanakan tentang dirimu melainkan kita semua agar kaulah yang dapat mengakhiri semua ini!" Korrina mengelus kepala Shinobu sampai ia tersenyum.
"Benar, Koneko juga merasa begitu..."
"Dulunya, aku adalah seorang Manusia yang ingin terus memancarkan harapannya sendiri sampai bisa menjadi seorang pemimpin yang terbaik untuk semua orang."
"Jadi melindungi sesuatu... atau mungkin melawan seseorang yang mencoba untuk menghalangi diriku adalah tugasku."
"Walaupun apa yang mereka lakukan benar... Dalam pandanganku tetap saja salah."
"Maupun itu sesosok yang maha kuasa atau seseorang yang lebih berkuasa."
"Aku tidak akan membiarkan mereka bertindak semaunya." Shinobu memasang tatapan serius lalu melihat Zangetsu yang masih tertahan dengan semua siluet korban The Syndrome.
"Zangetsu, lawanmu adalah aku sekarang!" Seru Shinobu, Zangetsu hanya bisa tersenyum puas selagi menyilangkan kedua lengannya karena sekarang ia sudah menguasai kembali kekuasaannya.
"Kau...? Masih berkata omong kosong itu..."
"Kau hanya bisa menyelesaikan segala tujuanmu itu dengan cara yang menyedihkan seperti diam-diam serta memanfaatkan seseorang."
"Semua tekad dari segala pengidap The Syndrome yang memperjuangkan masa depan dengan penuh penderitaan dan kesakitan..."
"Semuanya akan aku tampung...!!!" Kedua mata Shinobu memancarkan cahaya emas.
Tubuhnya juga melepaskan dorongan cahaya yang langsung menumbuhkan dimensi emas di sekitarnya sampai auranya membesar luas ke atas langit lalu mengeluarkan banyak sekali partikel serta dedaunan yang berputar mengelilingi aura itu.
Mereka sudah tidak berada dalam luar angkasa lagi karena Shinobu secara instan memindah mereka ke dalam dunia emasnya sendiri.
Korrina sudah menjalani kewajibannya itu dengan menyalurkan sihir penguat dari Sacred pada tubuh Shinobu.
Sekarang ia hanya perlu mundur lalu menerima semua cahaya dan kesejukan alam yang entah kenapa memberi dirinya kebugaran sampai Lenergy di dalamnya mulai terisi sedikit demi sedikit.
Shinobu memejamkan kedua matanya sampai auranya melepaskan gelombang emas keluar dimensi cahaya itu sampai mampu menyebar ke seluruh alam semesta lalu menghancurkan semua patung dari Zangetsu.
"Apa yang kau coba lakukan sekarang...?!" Tanya Zangetsu dengan tatapan yang mengancam, ia bisa melihat langit-langit gelap terlihat begitu cerah sampai memunculkan banyak pelangi.
Dari atas langit juga mulai banyak sekali kelopak bunga yang turun hampir seperti musim gugur, "Kelopak bunga ini... semuanya terasa begitu murni dan halus akan kehidupan..."
"Bunga-bunga yang datang berguguran ini melambangkan para korban The Syndrome yang sudah menderita cukup lama."
"Dan sekarang penderitaan mereka akan aku ubah menjadi sesuatu yang lebih baik agar mereka dapat beristirahat dengan mengingat kembali kenangan yang akan aku ubah!"
Semua cahaya itu menghilang seketika tetapi langit-langit masih menurunkan banyak kelopak bunga, Zangetsu mengangkat kedua alisnya lalu melihat Shinobu yang sedang menatap ke atas langit mulai menurunkan kepalanya.
Korrina dari jarak dekat mampu melihat aura emasnya yang bergerak begitu mulus sampai cahayanya juga terus bersinar-sinar, semuanya terasa begitu murni sampai partikel di sekitarnya membentuk kelopak bunga dan daun setiap detiknya.
Ditambah lagi tubuh Shinobu mengeluarkan banyak sekali bulu-bulu emas yang mulai membentuk sayap dari burung Shiratori pada punggungnya itu.
"Dia juga memang sudah berdamai dengan dirinya sebagai Shiratori ya." Korrina tersenyum lega melihat Shinobu akhirnya memperlihatkan sesosok aslinya sebagai perwujudan dari segala kekacauan.
Zangetsu bisa merasakan kekuatan baru dari tubuh Shinobu, semuanya terasa begitu murni akan segala hal yang tidak bisa disebut satu per satu karena semuanya menyatu dengan cahaya emasnya.
Shinobu membuka kedua matanya yang begitu emas sampai ia mulai memasang tatapan mengancam kepada Zangetsu dimana pupilnya berubah menjadi pupil yang selalu dimiliki oleh Beast yaitu merah darah dengan ketajaman hewan buas.
"Semuanya...!" Zangetsu merasakan kekuatan yang mengerikan di dalamnya sekarang, yang tadinya murni dengan alami sekarang mendapatkan tambahan dari kemurnian hasrat haus akan darah.
Shinobu memasang tatapan mengancam yang membuat Zangetsu langsung menerima ketakutan hingga menyebabkan tubuhnya bergetar tak karuan.
Tubuhnya menjatuhkan banyak sekali keringat dingin bahkan ia mencoba sebisa mungkin untuk bangkit dan melawan tatapan mengancam Shinobu yang mengandung ketakutan besar di dalamnya.
"Padahal aku tak bisa dipengaruhi dengan ketakutan itu..."
"The Syndrome memperlihatkan segala kebenarannya."
"Tidak ada yang bisa kau perlihatkan di hadapanku." Jawab Shinobu.
"Aku menyatu dengan The Syndrome sekarang sampai semua penyakit adalah kemampuan tambahan bagiku..." Shinobu mengeluarkan suaranya yang terdengar lebih halus sekarang.
"...Golden Chaos--- tidak..."
"...kekuatan ini adalah Golden Syndrome!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...