Gideon dan Azalea langsung membuka kedua mata mereka hingga menyadari bahwa Shinichi masih berdiri di hadapan mereka dengan kedua matanya yang ia kejamkan.
Ternyata selama ini apa yang mereka rasakan dan juga saksikan berasal dari pelepasan The Mind yang bekerja untuk melihat suatu pilihan yang dipilih oleh penggunanya.
Tadi itu bisa dibilang hanya salah satu pilihan buruk yang menghasilkan berbagai macam kemungkinan dari depan dan belakang hingga itu tidak akan pernah ada akhirnya.
Semuanya tak berujung sama sekali bahkan sampai bisa menciptakan cabang yang akan terus bertumbuhan lagi dan lagi sampai tak ada batasan yang terlihat dengan jelas.
Mereka mulai mengambil sudut pandang lainnya karena kemampuan dari The Mind masih bekerja selama Shinichi lah yang berkehendak.
Dia masih belum merasa cukup puas menyaksikan hanya satu kemungkinan saja sampai ia terus menggalinya lebih dalam sampai memperlibatkan mereka.
Kemungkinan demi kemungkinan akan selalu diakhiri dengan amarah Koizumi yang memuncak tanpa adanya sedikit pun perbatasan.
Akhirnya juga dapat ditebak dengan mudah bahwa nyawa mereka dapat direnggut dengan sangat mudah hingga menyebabkan kehidupan baru ini langsung hancur begitu saja.
Sebenarnya Shinichi ingin mencari kemungkinan yang bisa menarik perhatian Shinobu agar ia bisa datang untuk mengatasi semua ini.
Namun, mengejutkannya dia tidak ada di manapun karena tak memedulikan tentang permasalahan itu sampai ia tidak akan pernah bisa muncul dalam kemungkinan karena The Mind miliknya yang bereaksi dengan sendirinya.
Sesaat setelah serangan Koizumi mencapai puncaknya, Shinichi terdiam. Dalam ketenangan itu, alam sadarnya menyatu dengan The Mind, menciptakan penglihatan yang jelas bagi Shinichi.
Dia melihat masa depan yang lebih banyak dengan segala kemungkinannya untuk bisa terjadi jika The Mind digunakan untuk menyembuhkan Koizumi.
Gideon dan Azalea menyaksikan dengan terkejut ketika Shinichi memegang kepala Koizumi untuk menggunakan The Mind dengan sangat manjur.
Mereka, tanpa sepatah kata pun, memahami bahwa ini adalah adegan yang mereka lihat sekarang hanyalah kemungkinan hasil dari keputusan Shinichi.
Dalam penglihatan itu, mereka melihat Koizumi yang, setelah menerima energi positif dari Shinichi, benar-benar pulih. Dia tersenyum bahagia, dan cahaya kebahagiaan bersinar dari matanya yang indah.
Shinichi juga melihat dirinya sendiri, tetapi bukan dirinya yang terbelah atau mengalami kehancuran. Sebaliknya, dia melihat dirinya bersama Koizumi, menjalani hidup yang damai dan bahagia.
Mereka berdua bersama-sama, melewati segala rintangan dengan kekuatan cinta yang tak tergoyahkan. Tetapi Shinichi sudah bisa memprediksi bahwa itu hanya akan terjadi untuk sementara.
Semuanya berjalan dengan sementara sampai itu mengingatkan Shinichi pada saat dulu sekali dimana ia seharusnya hanya makhluk ciptaan sementara yang ditulis oleh Morgan.
Tetapi sekarang, dia sudah menjadi bagian dari segala kehidupan dan kematian sampai Shinichi ingin bisa menerapi hal yang sama padanya ketika dulu sekali.
Gideon, yang menyaksikan penglihatan ini, mengangguk mengerti. Dia melihat bahwa Shinichi sebenarnya memiliki rencana cadangan yang matang, sebuah cara untuk meredakan Koizumi tanpa mengorbankan dirinya sendiri.
Azalea merasa sangat lega karena merencanakan sukses dan pemulihan Koizumi. Namun, penglihatan itu tidak berlangsung lama.
Shinichi kembali ke keadaan saat ini, di mana Koizumi masih terjebak dalam kegelapan amarahnya.
Keputusan apa yang akan diambil Shinichi selanjutnya akan memengaruhi arah masa depan mereka semua.
"Dia bisa disembuhkan," ucap Shinichi dengan tekad dalam matanya dimana ia masih merasa yakin sepenuhnya akan keselamatan dirinya.
"Kesembuhan Koizumi tidak bisa dibantah, aku yakin..." Shinichi mengepalkan kedua tinjunya.
"Aku yakin itu mungkin. Tapi aku harus menemukan cara yang benar." Shinichi mulai berlutut di atas lantai karena ia bisa merasakan beban yang menimpa kepalanya itu.
Jika harus dikalkulasikan oleh Gideon maka dia bisa menyebut Shinichi telah memasuki banyak sekali sudut pandang dari setiap kemungkinan sebanyak ratusan jutaan.
Dan tentunya dia bisa merasakan kesakitan yang disebabkan dari setiap kemungkinan itu karena harus mengambil sudut pandang yang terasa begitu nyata.
Bagaikan nyawa yang dipindahkan untuk sementara sampai semuanya dapat dirasakan oleh Shinichi hingga ia tidak bisa membantahnya sama sekali.
Shinichi mencoba untuk beristirahat sebentar dimana ia mulai menyentuh kepalanya sendiri selagi memasang ekspresi yang terlihat sangat serius.
"Aku harus mencobanya lagi..."
Shinichi bangkit dari atas langit dengan kedua kakinya yang bergetar seolah-olah seperti menahan beban yang bukan hanya disebabkan kepalanya tapi tubuhnya itu.
Gideon dan Azalea melihat pada Shinichi, percaya pada tekad dan kekuatan The Mind yang dimilikinya.
Mereka tahu bahwa ini adalah titik balik, dan masa depan mereka semua bergantung pada keputusan dan tindakan Shinichi selanjutnya.
Shinichi menggunakan The Mind lagi dan lagi, kali ini ia tidak ingin melibatkan Gideon serta Azalea yang hanya perlu menjaga dirinya dari belakang.
Koizumi yang sedang berada di dalam tabung itu sampai membuka kedua matanya yang begitu merah bagaikan tatapan iblis mengerikan.
Bukan hanya iblis yang mengerikan melainkan kematian dimana ia bisa saja mencabut nyawa mereka secara instan tanpa adanya aba-aba.
Dengan melihatnya saja Azalea sudah terintimidasi sampai ia mengalihkan pandangannya ke arah lain sedangkan Gideon menatapnya sampai ia menyadari Koizumi sedang menatap Shinichi.
Jika yang dilakukan oleh Shinichi terus dilanjutkan maka itu sama saja ia memancing Koizumi untuk melawan semua pengaruh yang sedang ia terima.
Dia bisa saja mengamuk kapan pun hingga menghancurkan tabung bersama dengan planet itu juga The Mind terus digunakan padanya.
Gideon tahu bahwa The Mind merupakan satu-satunya hal yang sangat dibenci oleh Koizumi sampai ia ingin menyingkirkannya dengan berbagai macam cara.
Namun, keduanya merasa sangat peduli terhadap Shinichi karena ia justru menanggung semua beban itu sendirian tanpa adanya istirahat.
Shinichi terjatuh di atas tanah sampai ia langsung memukul daratan lagi dan lagi karena ia tak ingin berhenti sampai titik itu.
Dia sudah sangat dekat untuk menemukan suatu kemungkinan yang setidaknya bisa diperbaiki untuk memastikan bahwa semuanya akan berjalan dengan baik-baik saja.
Kedua mata Shinichi kembali tertutup sampai Gideon meminta Azalea untuk memulai kembali penelitian serta eksperimennya itu karena tahu bahwa ini satu-satunya cara yang dapat dilakukan.
Mereka hanya perlu sabar dengan prosesnya serta memastikan bahwa Koizumi tidak dipertemukan dengan siapapun.
Kejadian ini kemungkinan besar bisa dimanfaatkan oleh Zenzaku dan Zahar, jadi mereka harus fokus akan hal itu untuk memastikannya agar tidak terjadi.
Jika dia terus melakukan tindakan seperti ini maka kemungkinan besar Shinichi juga akan ikut gila sampai menjadi tidak waras hanya karena ingin mencari kemungkinan yang sempurna atas keinginannya.
Gideon, yang melihat kelelahan dan tekanan yang membebani Shinichi, memutuskan untuk mendekatinya dengan lembut.
Ia mengetahui bahwa upaya untuk menyembuhkan Koizumi membutuhkan waktu dan pertimbangan yang matang. Gideon meletakkan tangan di bahu Shinichi, memberikan dukungan fisik dan mental.
"Shinichi, kau telah berusaha keras," ujar Gideon dengan suara lembut.
"Tapi kau juga harus memperhatikan dirimu sendiri. Kamu butuh istirahat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...