Dalam euforia kemenangan dan penggabungan dengan Mirozion, Zahar merasakan kekuatan yang tak terbatas mengalir melalui dirinya.
Cahaya hijau dari Destima menyinari wajahnya yang dipenuhi dengan kepuasan dan ambisi, “Ya...! Ya...!!! Inilah yang selama ini aku cari!”
“Selama ini kekuatanku memang tertahan karena saudara bodoh itu!”
“Jika saja aku melakukan semua ini dari awal maka takdir sudah sepastinya akan mendominasi hingga semua akan melakukan apapun yang telah aku berikan pada mereka dengan rasa syukur!”
Tubuh Zahar yang merupakan prisma memperlihatkan banyak sekali ukiran takdir hingga memperlihatkan refleksi dari Mirozion sampai ia menerima segalanya dengan penuh kepuasan.
“Saksikan lah apa yang kau pandang di dalam Destima itu, Mirozion.”
“Karena aku... aku akan memulai era takdir yang baru agar semuanya bisa tunduk dan melaksanakan sesuatu yang sudah diberikan!!!” Teriak Zahar keras hingga menggema sampai mengguncangkan dunia tersebut.
Dengan langkah-langkah yang pasti dan penuh kepercayaan diri, Zahar mulai memberikan arahan kepada pasukannya. Suaranya bergema di seluruh medan perang, memenuhi telinga setiap prajurit yang berada di bawahnya.
“Selamatkan mereka yang masih belum tunduk pada takdir. Hancurkan segala bentuk perlawanan!”
Zahar melambaikan tongkat takdirnya, dan pasukannya yang dipenuhi oleh pengaruhnya mulai bergerak dengan disiplin dan tekad yang kuat.
Mereka menjadi serambi takdir, melaksanakan perintah dari entitas yang sekarang menyatukan dua kekuatan takdir menjadi satu.
Zahar langsung memutarkan tongkatnya itu untuk ditancapkan pada daratan hingga membangkitkan banyak sekali struktur bangunan abstrak yang dibuat dari bahan batu takdir.
“Mulai sekarang aku adalah takdir yang sempurna, Zaharion!”
“Dan tak ada yang bisa membantah takdir apapun dalam dunia ini dan luar! Semuanya akan teratur dengan baik tanpa adanya pemberontakan sedikit pun!”
Pertempuran semakin intens. Destima, yang kini menjadi alat kekuatan bagi Zaharion, melibatkan diri dalam pertarungan dengan melepaskan gelombang energi yang menghancurkan segalanya di sekitarnya.
Pasukan Underworld, yang sebelumnya memiliki semangat dan tekad yang kuat, sekarang merasa seperti boneka yang dikendalikan oleh kehendak takdir yang lebih tinggi.
Zaharion melangkah maju dengan penuh kepercayaan diri. Dia merentangkan tangannya ke langit, menyerap kekuatan takdir dan Quantum yang tercipta dari pertarungan ini.
Semua yang ada di bawah pandangannya menjadi bagian dari kehendaknya. Cahaya kebiruan memancar dari tubuhnya yang telah bersatu dengan Mirozion, menciptakan aura keabadian yang menakutkan.
Dalam kegelapan perang, terdengar gelak tawa Zaharion yang penuh kepuasan. Dia merasa sebagai penguasa takdir yang tidak terbantahkan, menciptakan harmoni yang menurutnya adalah akhir dari segala kekacauan.
Tetapi di tengah kejayaan ini, terdapat satu sudut hati yang belum dapat ditundukkan oleh kekuatan takdir.
Hati yang tetap tegar dan membara untuk kebebasan. Di tengah kehancuran, masih ada harapan yang bersinar, meskipun remang-remang, menantang dominasi yang diemban oleh Zaharion.
Pasukan Underworld, yang sebelumnya dipimpin oleh Mirozion, merasakan kehancuran dan keputusasaan menyusul penggabungan dengan Zahar.
Mereka, yang dulunya memiliki harapan dan keyakinan akan kebebasan, kini melihat pemimpin mereka menjadi satu dengan kekuatan yang mereka lawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...