Dalam benak pikiran Konomi terdapat sebuah tekad serta keputusan terakhir yang ia miliki dimana ia harus melakukan apapun demi keselamatan adiknya.
Dia tidak menginginkan adiknya terjebak dalam siklus yang sama hingga ia rela melakukan apapun demi dirinya termasuk juga dengan rekannya.
Takdir yang sudah disalahgunakan harus berakhir sekarang juga dimana Konomi menarik nafas dalam-dalam sampai memanggil sebelas Sephira yang bermunculan di atas langit.
Zaharion hanya bisa tersenyum menyaksikan pemandangan yang tak memberikan intimidasi apapun padanya itu, "Kau dengan makhluk yang sudah aku hilangkan takkan memberikan perubahan apapun."
"Menyerah lah atau kau akan menerima sesuatu dari adikmu itu." Zaharion tersenyum selagi menunjuk Konomi menggunakan tongkatnya itu.
"Tidak peduli kekuatan apa yang kau coba perlihatkan, Sephira atau apalah itu... tak ada gunanya karena takdir sudah memiliki aturannya sendiri khusus untuk mereka!"
Kokomi menatap Konomi dengan ekspresi yang terlihat khawatir, "Apakah kau yakin soal ini, Konomi...?"
"Tentu saja..."
"Ini adalah sejarah terakhirku yang setidaknya bisa aku lakukan demi adikku sendiri."
"Setiap buku sejarah harus memiliki halaman terakhir, kemudian ditutup dengan penuh kebanggaan."
"Aku yakin... Aku yakin Ako akan melanjutkan perjuanganku ini."
"Sudah saatnya!!! Untuk mengerahkan segalanya!!!" Konomi memunculkan auranya itu hingga ia meningkatkan segala kekuatannya itu sampai puncak tertinggi hingga Kokomi bersama semua Sephira memperkuat dirinya itu.
Ketika Konomi mengeluarkan panggilan untuk Sebelas Sephira, atmosfer di sekitarnya bergetar dengan kekuatan luar biasa.
Sephira, simbol kekuatan spiritual yang mewakili aspek-aspek tertentu dari takdir dan alam semesta, muncul di langit. Meski Zaharion mencoba merendahkan kekuatan ini, Konomi tetap teguh dengan keputusannya.
"Kekuatan ini mungkin tidak dapat mengubah takdirmu, Zaharion, tetapi aku tidak akan tinggal diam!" seru Konomi, mata dan tubuhnya bersemangat oleh energi dari Sephira yang menyelimuti langit.
Sephira berkedip-kedip di langit, memancarkan cahaya yang melimpah ke segala penjuru.
Mereka, yang mewakili prinsip-prinsip yang mendalam dan makna takdir, bersiap untuk menyatukan kekuatan mereka di bawah pimpinan Konomi.
Kokomi, wujud Alter Konomi, juga memperlihatkan kekuatannya yang sejati. Dia menatap Zaharion dengan tatapan penuh determinasi, siap untuk mendukung Konomi dalam pertempuran terakhir ini.
"Takdir yang telah dirancang untuk kami mungkin tak bisa diubah, tetapi itu tidak berarti kita harus menyerah begitu saja," kata Kokomi dengan suara yang tenang namun penuh keyakinan.
Ketika serangan dimulai, Konomi memimpin pasukan Sephira untuk menyerang Zaharion.
Cahaya dan energi bertabrakan di langit, menciptakan pemandangan yang memukau. Konomi menggunakan keahlian bertarungnya, mengombinasikan pedang cahaya dan serangan energi dari Sephira untuk menciptakan serangan yang luar biasa.
Zaharion mencoba mempertahankan diri, namun ia mulai merasakan tekanan yang belum pernah dirasakannya sebelumnya.
Sephira mengeluarkan kekuatan yang benar-benar luar biasa, memadukan kekuatan spiritual dan takdir untuk menciptakan kekuatan yang dapat mengguncang bahkan dirinya.
Kokomi bersama Sephira lainnya memberikan dukungan dari belakang. Mereka membentuk formasi yang indah, menggabungkan kekuatan mereka untuk menciptakan serangan yang harmonis dan memukau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...