Thaseus terus memperhatikan Zahar yang mengamuk sampai memunculkan banyak sekali batu takdir di sekelilingnya itu.
Batu takdir yang terukir khusus ketiga Legenda yang berhasil melarikan diri sampai ia mencoba segala cara agar bisa membawa mereka kembali ke dunia itu.
Dan tentunya itu tidak dapat dilakukan sama sekali karena dunia Underworld tidak akan bisa terpengaruh dengan takdir karena kontrak yang pernah laksanakan sejak dulu sekali
Kali ini, Thaseus menyadari banyak sekali tulisan berupa nama dari Mirozion di setiap batu itu yang mengatakan bahwa ia harus dibunuh sekarang juga sebelum terlambat.
Lagi dan lagi takdir itu tidak bekerja sampai Thaseus mulai menyentuh bahunya demi bisa menenangkan Zahar yang kemungkinan besar bisa menjadi gila jika hal ini terus dibiarkan.
“Sadarkan dirimu, Zahar!”
“Bersabarlah!”
“Jika kau memperlihatkan semua ini maka mereka pasti akan memang---“ Wajah Thaseus langsung menerima satu hantaman yang mementalkan tubuhnya ke belakang.
Wajahnya langsung mengeluarkan banyak sekali serpihan batu takdir karena pukulan yang dihasilkan oleh Zahar sendiri.
“Jangan coba-coba untuk menenangkan diriku!”
“Apakah kau tidak tahu siapa yang sedang kita hadapi sekarang!?”
“Dia adalah orang brengsek yang telah memanfaatkan diriku sejak saat itu, dan sekarang ia sudah memiliki kekuasaan cukup untuk menginvasi dunia takdir lalu memeranginya!”
“Tak ada gunanya mempertahankan kehidupan baru jika semua inti yang telah mengaturnya terdapat di duniaku yang sudah sepastinya di akses oleh Eldritch menjijikkan itu!”
Zahar merasakan kekalahan yang memilukan. Segala rencananya hancur berantakan ketika Shinichi, Ako, dan Konomi berhasil masuk ke Underworld bersama Mirozion.
Wajahnya mencerminkan kekecewaan dan ketidakpuasan, dan frustrasinya menciptakan gelombang energi gelap di sekelilingnya.
“Brengsek!!!” Zahar terus menginjak daratan tanpa henti lagi dan lagi.
Thaseus yang berdiri di sampingnya mencoba menghibur, “Zahar, kita masih memiliki kesempatan. Mungkin kita bisa menemui Shinichi di sini.”
Namun, Zahar menolak, “Ini sudah terlambat, Thaseus. Underworld adalah wilayah Mirozion.”
“Dia memiliki kendali penuh di sana tanpa adanya konsep takdir yang mengendalikan. Aku tidak akan bisa mengubah takdir yang telah dia buat.”
Thaseus menatap Zahar dengan serius. “Kita masih memiliki kekuatan untuk mengubah takdir. Jangan menyerah begitu saja.”
Zahar menghela nafas panjang, mencoba meredakan emosinya. “Aku tahu, Thaseus. Tapi ini bukan hanya masalah takdir. Ini juga tentang janji dan kehidupan baru yang dijanjikan.”
Mengamati kekecewaan di wajah Zahar, Thaseus berbicara lagi, “Kita harus mencari cara untuk mengakses Underworld. Mungkin ada jalan untuk menemui Shinichi di sana agar kau bisa memanfaatkan The Mind.”
“Jika dunia takdir memang berpotensi untuk diinvasi maka kita seharusnya melakukan pergerakan yang lebih awal untuk menyerang!”
“Mudah untukmu berbicara, sialan!” Zahar memukulnya lagi.
Namun, Zahar tetap terdiam, memikirkan langkah-langkah selanjutnya. Dia tahu bahwa Mirozion memiliki kekuatan besar di Underworld, dan melibatkan diri dalam pertarungan di sana bisa menjadi risiko besar.
Di tengah-tengah pertimbangannya, suara telepati tiba-tiba muncul di benaknya. “Zahar, kau tidak bisa mengubah takdir dengan cara ini.”
“Biarkan mereka menjalani perjalanan mereka di Underworld. Aku yakin Shinichi akan menemui jalan yang benar.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...