Shinichi melayang mendekati Koizumi dengan langkah-langkah yang penuh perasaan. Aura cinta dan kepedihan memenuhi udara saat dia melihat tubuh Koizumi yang terikat oleh rantai kegelapan.
Mata Shinichi penuh dengan penyesalan dan keputusasaan, memikirkan momen-momen yang hilang dan pilihan yang tidak dapat diubah.
"Koizumi," gumam Shinichi, suaranya penuh dengan getaran emosi.
Shinichi perlahan-lahan menyentuh pipinya itu yang masih terasa begitu lembut dan halus sampai ia tidak bisa menyembuhkan ekspresi sedihnya sama sekali.
Ditambah lagi penglihatannya itu masih bisa melihat kecantikan dari mantan istrinya yang telah mengalami banyak sekali hal karena dimulai darinya sendiri.
"Engkau masih terlihat sama cantiknya pada hari dimana aku telah kehilanganmu."
Shinichi mulai membenarkan rambut poni dari Koizumi sampai ia ingin melihatnya bangun dan membuka kedua matanya walaupun hanya sebentar.
Setidaknya ia ingin menatap tatapannya yang bisa dibilang lembut walaupun dipenuhi dengan ketajaman seseorang wanita yang ingin bertarung.
"Apa yang telah terjadi padamu? Mengapa kau harus mengalami ini?"
Ketika Shinichi menanyakan hal itu, Koizumi langsung membuka kedua matanya perlahan-lahan sampai terlihat di dalam pupil itu tidak ada kesan kehidupannya sama sekali.
Semuanya terlihat sangat mati dan datar sampai Shinichi merasa semakin bersalah melihat mantan istrinya harus merasakan semua itu.
Pastinya sulit menjadi seorang gadis yang berasal dari keturunan Shimatsu dengan banyak sekali pegangan terhadap berbagai macam sebutan, julukan, dan kekuatan.
Walaupun sebagai seorang wanita, dia telah melakukan sesuatu yang bisa dibilang setara dengan tanggung jawab seorang pria hingga Shinichi mengapresiasinya.
Dia mendekati tubuh yang terjatuh dan memandang wajah Koizumi yang penuh dengan ekspresi yang tak bisa dipercaya.
Mata Koizumi yang sebelumnya begitu cerah dan penuh semangat, kini dipenuhi dengan kepenatan dan ketidakberdayaannya.
Shinichi meraih rantai hitam yang membelenggu Koizumi, namun ia bisa merasakan kegelapan itu berusaha menolaknya. Rantai itu seolah hidup, mempertahankan cengkeramannya pada Koizumi dengan kuat.
"Tenang saja, Koizumi. Aku akan mencoba sebisa mungkin untuk mengembalikan dirimu."
"Kali ini biarkan aku berfokus padamu sampai engkau bisa kembali pada pelukanku." Shinichi mengatakannya selagi mengusap pipinya itu.
Rantai itu mulai dipegang oleh Shinichi sampai kedua matanya memancarkan cahaya emas termasuk dengan tubuhnya yang mengeluarkan banyak sekali cahaya serta aura ilahi yang memuncak.
Ditambah lagi dia mengerahkan semua cahayanya itu agar bisa merasuki rantai tersebut untuk menenangkan kegelapan yang terdapat di dalamnya.
Ia dapat merasakan penolakan dari rantai itu yang justru semakin mempererat ikatan itu dimana Koizumi menerimanya tanpa masalah sedikit pun.
"Tidak, Koizumi. Aku tidak akan membiarkanmu terjebak di sini lebih lama."
"Aku akan membawamu keluar dari kegelapan ini," ujar Shinichi dengan tekad yang bulat.
"Karena diriku kau bisa menjadi seperti ini maka akulah yang akan memperbaiki dirimu dengan segala cara!"
"Untuk sekarang prioritas diriku adalah dirimu, aku berani melakukan apapun demimu termasuk menjatuhkan para makhluk yang berkuasa dalam kehidupan baru ini!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...