"Mantan suamimu...?" Koizumi terkejut ketika mendengar perkataan itu dari Shinichi dimana ia sadar bahwa cincin pada jari manisnya sudah tiada.
Berbeda dengan Shinichi yang masih memegang teguh pada kesetiaannya itu dimana jari manisnya masih memiliki cincin emas yang menyinari kedua matanya itu.
Pada saat itu, Koizumi sadar bahwa ia telah meninggalkan banyak sekali hal hingga semua ingatan yang dia terima dari Limbo hingga sekarang mulai merasuki pikiran tenangnya itu.
"Aku menunggu saat ini begitu lama, kau dan aku berbicara tanpa harus menggunakan cara bangsa Legenda." Koizumi mengatakannya dengan ekspresi yang terlihat serius sekarang.
Shinichi tahu bahwa Koizumi saat ini pasti sedang berada dalam konflik pada isi pikirannya itu hingga terjadi perselisihan antara kedua pihak yang harus dia pikirkan.
Shinichi mulai memasang ekspresi yang terlihat serius sekarang karena dia memang harus berbicara sebisa mungkin untuk membuka kembali hatinya yang telah tertutup.
"Lepaskan semua hal yang kau rasakan dalam hati dan pikiranmu itu, semuanya hanya mengonsumsi dirimu ke dalam kegelapan yang tak berujung."
"Walaupun kau memang sudah menerima diri sebagai kematian dan dosa-dosa itu, setidaknya kau harus memiliki pendirian tersendiri."
"Menurutmu apa yang kau lihat dan rasakan setelah aku melepaskan segalanya?" Tanyanya.
"Wajah dari istriku yang berdedikasi atas segalanya... dimana dia mampu mempertahankan semua itu tanpa harus membiarkan dirinya terkonsumsi."
Terjadi sebuah keheningan di antara mereka sampai Gideon dan Azalea sempat merasa khawatir ketika keduanya tidak lagi mengeluarkan perkataan apapun.
Shinichi sendiri sudah siap menerima apa yang akan datang dengan setiap ucapan katanya itu, tetapi dari wajah Koizumi yang terlihat tenang tak ada satupun emosi negatif terpampang pada wajahnya itu.
Koizumi mulai memunculkan semua pedang yang melambangkan dosa serta kematian termasuk dengan pedang God Slayer sampai Azalea dan Gideon sempat menjaga jarak.
Tetapi, tidak untuk Shinichi yang membiarkan dirinya tak memiliki perlindungan apapun karena ia tahu bahwa semua pedang itu memang harus ditinggalkan olehnya.
Koizumi menatap semua pedang itu dimana ia melirik ke arah Shinichi yang terlihat tenang agar dia bisa dipercaya sebagai seseorang yang dapat menariknya dari konsumsi itu.
"Istrimu sudah musnah."
"Dia lemah dan bodoh seperti dirimu, itulah kenapa aku menghancurkan dirinya." Kali ini Koizumi berbicara dengan penuh emosi sampai kedua matanya itu memerah.
Shinichi perlahan-lahan mendekati Koizumi agar bisa menenangkan dirinya yang mulai kambuh kembali ketika memunculkan semua pedang tersebut.
"Dosa dan kematian ingin kau mempercayainya." Shinichi mulai memberitahu Koizumi akan kebenaran yang harus diketahui olehnya.
"Tapi itu tak benar."
"Kuro sejak saat itu tidak pernah menggunakan kekuatannya terlalu berlebihan karena ia tahu bahwa semua pedang dosa sangat menggoda."
"Menggoda dirimu untuk mencapai banyak sekali hal yang melambangkan dosa-dosa itu tersendiri."
"Dan sekarang semua itu dikombinasikan dengan kematian yang pasti memberikan dirimu begitu banyak obsesi terhadap sesuatu yang harus dibunuh atau dihabiskan"
"Istriku masih hidup."
"Dia terjebak di dalam sana, membutuhkan bantuan dariku yang tidak niatan apapun untuk melarikan diri atau menerima kelemahannya lagi." Shinichi meyakini istrinya masih ada di dalam sana terjebak dalam lubang yang dipenuhi dengan kegelapan tanpa batas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...