Shinobu menjerit keras sampai ia terjatuh di atas tanah lalu menerima ledakan kekuatan yang begitu besar dimana Zenzaku memperhatikannya dari atas sambil menyilangkan kedua lengannya.
Shinobu yang sudah tergeletak di atas tanah langsung kembali bangkit sambil memasang ekspresi yang terlihat kelelahan.
Tetapi, kekuatan Heaven serta seluruh tekad yang ia tampung terus membantu dirinya untuk berjuang lebih keras lagi.
"Nargh!?"
"Mustahil...!!! Seharusnya kau sudah lenyap sebanyak dua kali, tanpa menyisakan apapun...!!!" Kata Zenzaku yang sempat memperlihatkan rasa ketakutan.
"Semua ini masih belum berakhir..."
"Bagaimana bisa...!?"
"Bagaimana bisa kau masih hidup dan bertahan setelah menerima banyak sekali serangan terkuat berulang kali, Shinobu Koneko!?" Tanya Zenzaku yang terlihat sangat kesal.
"Aku sudah berusaha dari nol..."
"Merencanakan segalanya agar aku bisa menggunakan semua kemungkinan yang dijadikan sebagai kemenangan..."
"...dan aku sudah bilang bukan?"
"Dengan menggali jawaban itu maka aku harus menghentikan segala hal yang terkait dengan dirimu, dan tentunya mereka yang berkuasa dalam menyalahgunakan kekuatan itu."
"Hanya menyisakan kau saja..."
"Para pejuang The Syndrome yang mati dalam perjuangan mereka..."
"Semua tekad itu diberikan kepada pejuang lainnya yang terkumpul kepada diriku dimana aku bersedia untuk menampungnya sampai titik kemenangan!"
"Segala perjuangan mereka akan sepenuhnya selesai ketika aku menghentikan dirimu..."
"Tekad mereka akan terus hidup di dalam diriku!" Shinobu mengepalkan tinju kanan emasnya.
Zenzaku langsung berkeringat dingin ketika melihat banyak sekali kehadiran para pejuang di belakang Shinobu yang terbentuk dari cahayanya sendiri.
Mereka semua yang mati dalam melakukan perjuangan besar.
"Aku bersumpah kepada diriku sendiri, tujuanku, dan semua tekad yang aku tampung bahwa karakter seperti kita dalam cerita ini..."
"...ketika memiliki keinginan untuk berjuang masih bisa mengalahkan yang maha kuasa!" Shinobu melepaskan cahaya yang lebih cerah lagi.
"Tutup mulutmu...!!! Hal seperti itu tidak berarti di hadapan kekuasaanku!!!" Teriak Zenzaku keras yang langsung melesat maju menuju arah Shinobu.
"Akan aku tunjukkan apa artinya hidup sebagai karakter yang memiliki keinginannya sendiri..."
"Sebagai kreasi fiktif yang terus berusaha sampai mencapai ranah sejauh ini!!!" Shinobu menghindari semua serangan yang Zenzaku lepaskan tanpa batasan apapun dimana setiap pergerakan yang ia lakukan bertambah semakin mulus.
Zenzaku melancarkan satu tendangan yang berhasil mengenai kepala Shinobu sehingga ia terjatuh di atas tanah dengan ekspresi yang terlihat kesal karena ia gagal untuk menggunakan segala kesempurnaan dari kekuatan yang ia satukan.
Shinobu melakukan backflip ke belakang hanya untuk menghindari serangan yang dilakukan oleh Zenzaku dimana ia langsung melepaskan serangan tanpa penghentian apapun kepada Shinobu.
Shinobu menghindari semua itu sampai ia sekarang tidak menerima serangan yang dilakukan oleh dirinya, ia juga mulai memunculkan sebuah pelet yang ia tahan di dalam mulutnya sendiri.
Shinobu menggigit pelet tersebut lalu ia menelannya sampai ia dapat menggunakan ilmu hitam kekebalan lagi untuk melompat maju ke arah Zenzaku sampai menerima semua serangan itu, tetapi setidaknya ia berhasil menusuk Zenzaku sekarang.
Tusukan itu langsung mengurangi seluruh kekuatan Zenzaku sampai menumbuhkan sebuah batasan bagi dirinya dimana ia langsung terjatuh di atas tanah sambil memasang ekspresi yang terlihat kelelahan.
Shinobu mendarat di hadapannya lalu ia menghancurkan pedang Founder's Origin itu dengan satu tunjukkan sampai mengubahnya menjadi pedang karatan biasa yang tidak bisa kembali.
"Ini adalah hasil dari perjuanganku, Zenzaku..."
"Siapa yang peduli dengan fiksi dan perjuangan bodoh itu...?!"
"Siapa yang peduli pada fiksi seperti dirimu...?!"
"Jika aku menerima hal itu, aku harus menolak semua yang kulakukan hingga saat ini sebagai yang maha kuasa..."
"...aku tidak akan dipermalukan oleh siapapun lagi, tidak ketika aku sudah menerima kekuasaan ini yang dapat menciptakan apapun...!!!"
"Memusnahkan apapun...!!!"
"Hal seperti itu...!!!" Zenzaku langsung mengepalkan kedua tinjunya yang melepaskan banyak sekali kegelapan sehingga ia langsung melancarkan gelombang sihir itu pada Shinichi yang sedang bertarung dengan Shira.
Sudah terlihat jelas oleh Shinobu bahwa Zenzaku telah kehilangan segala opsi yang dia pikirkan hingga satu-satunya cara untuk melengahkan dirinya itu dengan menyingkirkan Shinichi.
Shinobu menunjuk serangan itu sampai berubah menjadi cahaya dimana ia mengerutkan dahinya sehingga kedua matanya langsung memerah, "Kau...!!!"
"Kelahiran dirimu adalah sebuah kesalahan...!!!"
"Walaupun kau adalah reinkarnasi dari siapapun yang terkait dengan penyakit itu, tetapi kenapa kau bersikeras melawan yang maha kuasa!?"
Zenzaku langsung berubah menjadi Shinichi, "Ibunda~ tolong hentikan semua ini sekarang ju---"
Tubuh Zenzaku langsung berubah kembali menjadi biasa sehingga ia menerima Santet yang berjalan selamanya hingga ia langsung menjerit kesakitan ketika seluruh tubuhnya mengeluarkan banyak sekali benda tajam.
"Berani-beraninya kau mencoba untuk menggunakan putraku sebagai jalan pintas untuk menghentikan diriku..."
"...tidak ada yang boleh menggunakan putraku sebagai kunci untuk mengalahkan diriku karena dia adalah karakter utama yang sudah aku atur untuk memberikan akhir ceritanya...!!!" Teriak Shinobu keras sehingga suaranya menggema dengan Beast di dalam dirinya.
"Kau memang sudah tidak bisa diharapkan sama sekali dengan tanggung jawab apapun."
"Sesungguhnya aku mengharapkan banyak sekali darimu dimana kau bisa memancingku untuk membuat The Mind berinteraksi langsung padamu."
"Tapi, lama kelamaan aku sudah muak melihat dirimu yang terus bertingkah bodoh seperti antagonis dengan idealisme yang jelas."
"Kemudian kau memutuskan untuk meniru wujud putraku agar bisa membuatku lengah..." Shinobu langsung diselimuti dengan cahaya putih yang menghalangi penampilannya.
"KAU TIDAK AKAN AKU MAAFKAN...!!!"
Shinobu melepaskan raungan keras dimana ia melesat maju menuju arah Zenzaku lalu ia memukul wajahnya cukup keras sehingga mereka mengalami perpindahan menuju segala cerita karena saking kuatnya pukulan yang ia lepaskan.
Shinobu berubah menjadi cahaya putih yang melukai tubuhnya beberapa kali sehingga mereka terus mengalami perpindahan yang membawa mereka kembali menuju puncak kehidupan tertinggi itu.
"HAARRGGGHHH!!!" Zenzaku melepaskan segala serangan yang ia gabungkan menuju arah dirinya dimana Shinobu mengabaikan semua itu dengan tubuh cahaya surganya.
Shinobu dan Zenzaku melancarkan satu pukulan yang langsung berbenturan lalu mereka mulai saling menabrak satu sama lain tanpa henti sehingga Zenzaku berhasil menerima satu tendangan dari wajahnya itu.
Zenzaku melihat Shinobu mulai mendekati dirinya lalu ia melebarkan kedua matanya untuk menekan dirinya, tetapi Shinobu masih mengabaikan semua itu karena cahaya yang menyelimuti dirinya.
Shinobu langsung menghindari semua pukulan yang dilepaskan oleh Zenzaku, dimana ia berhasil menghindari satu serangan yang memberikannya sebuah celah untuk melakukan satu serangan mematikan.
Shinobu menghantam dagu Zenzaku sampai ia terpental ke atas langit lalu menerima Shining Justice yang dilepaskan oleh dirinya sampai mengenai tubuh Zenzaku lalu menjatuhkan dirinya.
"AAAAHHHHHHHHHHHH!!!" Zenzaku menjerit kesakitan.
"ROOOAAAARRRR!!!" Shinobu melepaskan raungan besar yang memperkuat gelombang cahaya itu sehingga langsung melenyapkan tubuhnya pelan.
"SHINOBUUUUUGGGGHHHHH!!!"
Terjadilah ledakan cahaya yang sangat besar di hadapan Shinobu dimana ia langsung mendarat hanya untuk melihat Zenzaku yang tergeletak di atas tanah.
Shinobu berhasil mengalahkan Zenzaku sepenuhnya sampai ia sendiri tak dapat melakukan perlawanan apapun kepadanya.
"Ceritanya berakhir di sini."
"Untukmu dan untuk keseluruhannya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasiaSetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...