Shinobu terdiam ketika mendengarnya, dan ternyata memang benar bahwa Morgan memiliki pandangan yang cukup menarik baginya.
Dia berbeda dengan Murphy yang masih menaruh segala kepercayaannya pada yang maha kuasa walaupun ingin membuktikan bahwa Zangges bukanlah sesosok maha kuasa yang harus disembah itu.Semua yang dilakukan oleh Murphy hanya menumbuhkan pemikiran baru untuk Morgan sendiri yang tidak dapat mempercayai eksistensi dari yang maha kuasa.
"Ternyata begitu ya. Aku tahu bahwa kau akan memilih jalan berbeda ketika mendengarkan banyak sekali hal yang sama darinya." Ucap Shinobu yang mulai memindahkan pion rajanya.
"Memiliki kesamaan dengan putramu itu bukan?" Tanya Morgan selagi memindahkan pion ratunya agar bisa melakukan 'Checkmate' lagi.
Shinobu merasakan tusukan yang sangat tajam pada hatinya itu ketika Morgan membicarakan tentang putranya, memang benar bahwa Shinichi memilih jalan berbeda.
Hanya saja jalannya itu tetap akan membawakan dirinya ke satu ruangan yang tetap walaupun harus berbeda dengan jalannya.
"Memang benar yang kau katakan itu, Morgan. Shinichi memilih jalan berbeda, hanya saja dia tetap akan selalu menginjak destinasi yang sama denganku setelah melewati berbagai macam pintu sebagai halangannya."
"Bukan 'kah yang kau katakan itu bisa menjadi jawaban terhadap diriku sekarang?" Tanya Morgan yang sedang menunggu Shinobu melakukan gerakan untuk menghindari 'Checkmate'.
Shinobu yang hampir saja memindahkan pion kuda itu langsung terdiam seketika sampai ia menatap Morgan, "Jawaban itu..."
"...kau dan Murphy memang berhasil menginjak satu destinasi yang sama ya?"
"Aku sudah menduganya... mungkin itulah kenapa kalian berdua memiliki peran besar dari segi kematian dan kehidupan."
"Meski melangkah ke jalan yang sangat berbeda, kalian tetap memperkaitkan tujuan itu dengan The Syndrome serta kekuasaan yang dipegang oleh Zangges."
Shinobu memindahkan pion kuda untuk menahan pergerakan pion ratu milik Morgan, "Kalian memang sama-sama bermain cukup rapi."
Morgan mengeluarkan asap dari mulutnya itu yang dihirup kembali oleh hidungnya sampai ia langsung memejamkan kedua matanya, "Aku tahu kau mengerti."
"Hanya saja Ayahku tidak akan pernah bisa mengerti tentang hal itu, termasuk dengan Ibuku."
"Ibuku juga tidak mengikuti langkahnya termasuk dengan diriku sampai kami sering berselisih antar satu sama lain."
"Mungkin karena Ibuku memiliki organisasinya sendiri, jadi dia tidak begitu memedulikan pandanganku karena tahu diriku hanya akan membagikan kesamaan dengan Ayahku sendiri."
"Semenjak Murphy yang bertanggung jawab atas memberikan dirimu berbagai macam ajaran bukan?" Tanyanya.
"Ya, tapi aku tidak terlalu mempermasalahkan itu karena dia juga membantuku dalam mempermudah jalan ini."
Morgan mulai memikirkan sebuah strategi ketika melihat Shinobu mencoba untuk memasang berbagai macam perangkap demi bisa menjatuhkan pion ratunya.
"Luka yang diberikan oleh Ayahku terus menetap pada wajahku, dan aku tidak perlu menutupi atau menyembuhkannya."
"Mungkin itu aku anggap sebagai bukti bahwa dia memang tidak akan pernah bisa mengerti kenapa aku memilih jalan seperti ini."
Shinobu terdiam ketika mendengar kembali luka yang terdapat pada wajah Morgan, dan tentunya luka itu sudah seharusnya tak memiliki arti lagi setelah mendengar kata-kata terakhir dari Murphy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...