Chapter 3795 - Kembali Sebagai Akhirnya

1 3 0
                                    

Shinichi memunculkan semua cahaya ilahinya itu dimana ia tahu harus menggunakan wujud seperti apa agar bisa menghentikan Shira secepatnya.

Dia juga langsung menatap Korrina dimana The Mind miliknya sudah mengetahui jelas niatan yang dimilikinya itu, "Tolong, Korrina. Aku membutuhkan bantuanmu untuk mengembalikan Koizumi."

"Itu memang niat awalku untuk datang padamu." Korrina langsung pergi meninggalkan mereka dimana ia mendekati Koizumi yang masih dalam masa pemulihan.

Shinichi, dengan kekuatan yang semakin merespons pada dirinya sendiri memusatkan seluruh cahaya ilahinya.

Seketika itu juga, energi yang mempesona menyelimuti tubuhnya hingga menciptakan aura yang memancarkan kehangatan dan kekuatan yang luar biasa.

Cahaya itu bukan sekadar pancaran cahaya melainkan manifestasi dari kekuatan yang lebih tinggi bagaikan kekuatan yang tak tergoyahkan.

Dia menatap Korrina dengan mata yang penuh harap. "Tolong, Korrina. Aku membutuhkan bantuanmu untuk mengembalikan Koizumi."

Korrina mengangguk, menunjukkan kesiapannya untuk membantu. Dengan gerakan yang penuh kelembutan, dia mendekati Koizumi yang masih dalam masa pemulihan.

Sementara itu, Shinichi, yang kini telah bersiap untuk menghadapi Shira dengan kekuatan penuh, merasakan amarah yang memuncak di dalam dirinya.

Dia tahu bahwa untuk menghentikan Shira, dia harus menggunakan kekuatan yang lebih dari sekadar manusia biasa.

Dengan mata yang memancarkan ketegasan dan amarah, Shinichi mulai mengalami transformasi yang luar biasa.

Cahaya ilahinya semakin memuncak hingga membentuk lingkaran energi yang membelenggu tubuhnya.

Seketika itu juga, tubuh Shinichi mulai berubah. Kelembutan cahaya yang menyelimuti dirinya memunculkan sayap-sayap bersinar di punggungnya.

Namun, bukan sayap biasa, melainkan sayap-sayap yang mencerminkan kemuliaan dan keagungan yaitu sayap seekor malaikat berupa Seraphim.

Transformasi itu tidak hanya memengaruhi penampilan fisik Shinichi, tetapi juga memberinya kekuatan tambahan.

Cahaya yang memancar dari tubuhnya menciptakan kilatan yang memenuhi sekitarnya, menciptakan suasana yang magis dan memukau.

Shira, yang melihat perubahan ini, merasa tertekan oleh kekuatan yang kini dimiliki Shinichi. Amarahnya memuncak karena Shinichi yang sebelumnya lemah kini berdiri di depannya sebagai entitas yang begitu kuat dan mulia.

Shinichi, kini dalam wujud Seraphim, menatap Shira dengan mata yang penuh hikmat dan ancaman. "Aku tidak akan membiarkan ambisimu untuk mengendalikan semuanya seperti ceritamu sendiri."

"Aku, sebagai penulis dari alur cerita ini, akan menuliskan akhir yang berbeda!"

Dengan sekali ayunan sayapnya, Shinichi meluncur ke udara meninggalkan jejak cahaya yang membelah langit kekosongan.

Gerakannya begitu cepat, seolah-olah dia memanfaatkan dimensi yang tak terjangkau oleh akal makhluk hidup apapun itu.

Shira, yang merasakan tekanan dari kehadiran Shinichi yang baru mencoba menghadapinya dengan kekuatan terakhir yang dimilikinya.

Gelombang energi dan cahaya bersaing satu sama lain sampai menciptakan pertarungan yang memukau.

Namun, Shinichi, yang kini berada pada puncak kekuatannya menghindari setiap serangan Shira dengan keluwesan yang luar biasa.

Dia meluncur seperti meteor yang bersinar di langit, mengguncang kekosongan di sekitarnya.

Setiap serangan Shira, entah itu pukulan energi atau serangan mematikan, tidak mampu mengenai Shinichi. Wujud Seraphim memberinya perlindungan yang tak tergoyahkan.

Dengan gerakan yang begitu indah dan penuh keadilan, Shinichi melancarkan serangan baliknya.

Setiap serangan itu dilancarkan dengan kekuatan cahaya yang menyilaukan, membuat Shira semakin tertekan.

Shira, meski memancarkan kekuatan terakhir merasa kelemahan yang tak terbendung.

Tubuhnya yang sebelumnya diisi cahaya keemasan, kini mulai meredup dan terimpit oleh kehadiran Shinichi yang begitu kuat.

Dalam keadaan terdesak, Shira melontarkan serangan terakhirnya, mencoba membalikkan keadaan.

Namun, Shinichi dengan gesit menghindari serangan itu dan meluncur menuju Shira dengan kecepatan yang sulit dipercaya.

Dengan satu pukulan cahaya yang memenuhi langit kekosongan, Shira terhempas ke tanah dengan kekuatan yang membuatnya kesulitan untuk bangkit. Amarahnya yang memuncak kini berubah menjadi ketidakpastian.

Shinichi kembali mendarat dengan ringan menatap Shira yang terkapar. "Ini adalah akhir dari kekuatan pinjaman yang mencoba menguasai alur cerita dari Yuusuatouri."

Wujud Seraphimnya perlahan memudar dan Shinichi kembali ke penampilan dirinya sendiri dengan. ekspresi serius.

Kekuatan yang dimilikinya masih terasa, namun kini digunakan untuk melindungi bukan menghancurkan.

Korrina di sisi lain terus memfokuskan semua energi Sacred dalam tubuhnya itu demi bisa disalurkan kepada Koizumi.

Koizumi memperlihatkan respons yang begitu kuat ketika menerima pemulihan instan dari Korrina sampai ia bisa merasakan kesan kehidupan yang telah kembali suci.

"Bagus, hanya membutuhkan beberapa waktu saja." Korrina tersenyum dengan sangat lega mengetahui Koizumi akan kembali sebentar lagi.

Bisa dibilang Korrina hanya berperan sebagai sentuhan terakhir untuk mengembalikan Koizumi yang sudah menerima segala rehabilitasi yang dibutuhkan olehnya sendiri.

Shira, meski terkapar masih mempertahankan sikap angkuhnya. "Aku tidak akan pernah tunduk pada kelemahan."

"Aku akan kembali, dan kekuatanku akan tumbuh lebih besar!"

"Tapi, semua ini memang sudah seharusnya seperti ini." Shira memperlihatkan senyuman yang begitu puas.

Shinichi memasang ekspresi yang terlihat kebingungan seketika karena ia tidak tahu apa yang Shira coba maksud sehingga The Mind miliknya itu tidak merespons sama sekali.

"Selamat, Shinichi. Kau bisa bertahan dari kekuasaanku ini hanya untuk melihat akhir cerita yang sebenarnya."

"Kau bahkan tidak tahu bahwa dirimu sudah terjebak dalam alur yang telah kami semua persiapkan..."

Shinichi memasang ekspresi yang terlihat kesal seketika dimana ia langsung menunjuk ke arah Shira yang mulai memunculkan satu Destima terakhir ciptaan Zahar.

Destima itu mencerminkan wajah dari Koizumi yang terbangun hingga menyebabkan Destima tersebut mengalami sebuah retakan.

"Akhir ceritanya ditentukan oleh boneka bodoh sepertinya..."

Destima itu langsung hancur hingga menyebabkan Koizumi melepaskan kobaran api yang begitu dahsyat di sekelilingnya seolah-olah ia telah terbangun dari tidurnya itu.

Shinichi melirik ke arah gelombang tersebut dimana ia melihat Koizumi yang langsung memukul perut Korrina hingga menembus langsung ke punggungnya.

"Agh...!"

Tubuh Korrina langsung berubah menjadi debu dimana ia sempat menatap Shinichi dengan tatapan tajamnya itu.

"K-Koizumi!" Shinichi mencoba untuk mendekatinya, tetapi Koizumi sudah menghilang secara instan untuk mendatangi seseorang yang dia ingin lawan.

Shira mulai tertawa penuh dengan kepuasan mengetahui rencananya telah terlaksana secara keseluruhan, "Dengan ini sudah membuktikan bahwa kamilah yang akan memiliki tawa terakhir itu!"

"Hahahahahaha!!!"

"Brengsek...!!!"

...
...

Shinobu menyaksikannya dengan jelas sampai ia hanya bisa tersenyum ikhlas ketika mendengar ucapan The Mind dalam pikirannya itu.

"Begitu ya..."

"...aku mengerti sekarang."

"Jadi begitulah akhir cerita yang sebenarnya.."

Koizumi muncul tepat di hadapan Shinobu dengan kekuatan yang benar-benar bergejolak penuh dominasi sampai Shinobu tertekan.

Shinobu menahan semua itu dengan ekspresi yang terlihat kesakitan dikarenakan kekuatan milik Koizumi benar-benar menyengatnya.

"Akhir ceritanya bukan ditentukan dengan mengalahkan Zenzaku melainkan..."

"...akhir ceritanya ditentukan dari titik ini dimana akhirnya bisa menghasilkan banyak sekali kemungkinan yang berbeda."

"Semuanya bergantung pada diriku dan juga Kak Koizumi." Shinobu merespons kekuatan Koizumi dengan kekuatannya sendiri sampai ia langsung melepaskan Majestic Light.

"HAAAARRRRGGGHHHH!!!" Koizumi melepaskan teriakan penuh amarah hingga menggema di dalam kekosongan itu.

"AKU AKAN MEMBUNUHMU...!!!"

"SHIRATORI SHINOBUUUGGHHHH!!!"

Yuusuatouri: UnwrittenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang