Shinichi, yang terlihat lelah dan terbebani, menatap Gideon dengan mata yang mencerminkan ketidakpastian. Namun, Gideon tersenyum dengan penuh pengertian.
"Aku akan mengambil alih sebentar. Istirahatlah sejenak, Shinichi. Aku akan mencari cara yang benar untuk menyembuhkan Koizumi."
"Kau sudah berjuang cukup dengan mengamankan semua jiwa itu ke dalam akhirat ciptaanmu."
"Setidaknya kau sudah mencoba dengan segala cara yang dapat memastikan kita untuk memilih jalan seperti apa."
"Tak ada gunanya memaksakan sesuatu yang hanya akan memperburuk keadaan lebih lama lagi." Gideon mengulurkan lengannya itu sampai Shinichi meraih tangannya agar bisa berdiri.
Azalea memberikan Shinichi sebuah teh hangat agar dia bisa meminumnya serta kantong berisi es baru yang dapat ia gunakan untuk mendinginkan kepalanya.
"Terima kasih..." Shinichi mengambil kantong yang ia tempelkan pada puncak kepalanya itu hingga ia bisa merasakan kedinginan pada isi pikirannya.
Ditambah lagi Shinichi mulai meminum teh hangat untuk bisa meningkatkan ketenangan dalam pikirannya selagi menatap istrinya yang terlihat begitu damai dalam tabung itu.
Shinichi ragu-ragu sejenak, tetapi akhirnya ia menyerah. Dia tahu Gideon adalah seseorang yang bisa dipercaya, dan ini adalah momen di mana kolaborasi mereka menjadi sangat penting.
Sambil melepaskan kontrol, Shinichi merasa beban pikiran dan tubuhnya yang lelah mulai mereda. Gideon mengambil alih, fokus pada tugas untuk mencari solusi yang benar-benar efektif.
Gideon mengajak Azalea untuk bergabung dengannya dalam proses penyembuhan ini. Mereka berdua bekerja bersama, membagi pengetahuan dan keahlian mereka.
Azalea, dengan kekuatan sihir dan kemampuannya, memberikan kontribusi yang berharga dalam upaya penyembuhan.
Sementara itu, Shinichi duduk di sampingnya, mengamati dan belajar dari setiap langkah yang diambil Gideon dan Azalea.
Meskipun lelah, Shinichi masih memegang kendali The Mind-nya, memastikan bahwa energi positif dan cinta terus mengalir menuju Koizumi.
Proses penyembuhan itu menjadi kolaborasi yang indah, di mana setiap individu memberikan yang terbaik dari kemampuan mereka untuk mencapai tujuan bersama.
Gideon memimpin dengan kebijaksanaan dan pengalaman, sementara Azalea menyumbangkan energi sihir yang memperkuat upaya mereka.
Tak lama kemudian, suasana mulai berubah. Koizumi, yang sebelumnya terjerat dalam kemarahan dan kegelapan, mulai menunjukkan tanda-tanda pemilihan yang sama sebelum The Mind digunakan.
Ekspresinya yang marah dan penuh amarah berubah menjadi tenang dan damai sampai Shinichi tahu bahwa ia tidak bisa memaksakan suatu proses sesuai dengan keinginannya sendiri.
Gideon, Azalea, dan Shinichi menyaksikan dengan penuh harap bagaimana cahaya kehidupan mulai kembali menyelimuti Koizumi.
Proses penyembuhan ini bukan hanya upaya fisik, tetapi juga menyentuh lapisan emosional dan spiritual Koizumi.
Saat Koizumi membuka matanya, tatapan yang penuh cinta dan pengertian muncul. Itu adalah tatapan yang telah lama hilang, dan sekarang kembali bersinar.
Gideon tersenyum lega, mengetahui bahwa mereka telah berhasil membawa Koizumi kembali dari kegelapan yang mengancam merenggutnya.
Koizumi menatap Shinichi dengan rasa syukur dan cinta. Shinichi, yang awalnya merasa putus asa, sekarang merasakan kebahagiaan yang luar biasa melihat kesembuhan Koizumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Unwritten
FantasySetelah menghancurkan Limbo dan akhirat, akhirat yang baru telah tercipta untuk menampung semua jiwa yang sudah sepantasnya menerima waktu istirahat yang sebenarnya. Shinobu bersama yang lainnya berhasil tiba kembali di dalam kehidupan baru yang dis...