Chapter 3604 - Ajaran Saat itu

4 3 0
                                    

"Kau datang padaku hanya untuk mendengar kisah tentang diriku yang berasal dari era awal bukan?" Tanya Morgan.

"Semua perjuangan yang telah kau lakukan semasa kehidupan dan kematian itu..."

"...akan mendapatkan apreasiasi dariku secara langsung yang sudah menyaksikan segalanya sampai titik penentuan yang cukup memuaskan."

Morgan menghisap rokoknya itu sampai asapnya keluar dari hidungnya dimana Shinobu hanya bisa diam selagi menatapnya dengan ekspresi serius.

Untuk sekarang dia tidak ingin mempertanyakan tentang apa yang Morgan lihat itu memiliki kesamaan dengan Shinobu karena jawabannya pasti akan ia terima setelahnya.

"Baiklah, langsung saja aku ceritakan..." Morgan memajukan pion benteng untuk memakan pion kecil milik Shinobu.

...
...

Di dalam ruangan keluarga yang nyaman, Murphy dan Organa duduk berhadapan satu sama lain. Mereka telah menghabiskan waktu lama berbicara tentang berbagai hal, tetapi hari ini, Murphy merasa perlu untuk berbicara tentang hal yang lebih serius.

"Organa," Murphy memulai topik baru.

"Aku rasa saatnya Morgan mengetahui lebih banyak tentang pandangan yang kumiliki mengenai sesosok yang maha kuasa."

Organa mengangguk, tetapi ada keragu-raguan di matanya sampai ia sudah menduga Murphy pasti akan membicarakan ini terkait akan putra mereka. "Murphy, apakah kau yakin?"

"Dia masih sangat muda, dan aku ingin memberinya ruang untuk menentukan pandangannya sendiri."

Murphy menjawab dengan penuh keseriusan, "Tentunya aku mengerti kekhawatiranmu, Organa. Namun, aku percaya ini adalah waktu yang tepat."

"Anak-anak bisa dibilang jauh lebih cerdas daripada yang kita kira, dan mereka dapat mulai memahami konsep ini. Aku ingin memberinya dasar yang kuat."

"Mengetahui Morgan adalah putra kita yang sangat membanggakan, aku yakin dia membagikan gen sempurna milikmu dan juga milikku."

"Kita tahu dia ini adalah cucu dari Manusia pertama."

Organa merenung sejenak. Dia mencintai suaminya dan menghormati pandangan-pandangan yang unik. "Baiklah, Murphy, berikanlah pengajaranmu pada Morgan."

"Tapi tolong, jangan biarkan itu menjadi sesuatu yang membebani dirinya."

Murphy mengangguk dengan tulus. "Terima kasih, Organa. Aku akan berbicara dengannya dengan bijaksana."

Organa sempat menyesal ketika dia menyetujui akan hal itu sampai ia langsung menyentuh kepalanya sendiri dengan ekspresi yang terlihat sangat kesakitan.

Mata kanannya yang ia tutupi dengan aksesoris itu berdenyut tanpa henti sampai ia langsung menarik lengan Murphy sebelum ia mendatangi putranya itu.

"... ..." Murphy menatap Organa dengan ekspresi yang terlihat serius.

"Apa yang kau lakukan?"

"Lebih baik biarkan dia mengetahui semuanya sendirian tanpa ajaran yang harus kau berikan..."

"Setidaknya Morgan harus diberi waktu sedikit demi sedikit..."

Organa tidak bisa menahan diri lebih lama karena ia sebenarnya tidak menginginkan Morgan menjadi seorang Manusia sekejam Murphy.

Walaupun Murphy melakukan sebuah tujuannya tanpa sepengetahuan istrinya itu, tetapi dia sudah sepastinya tahu karena merupakan seorang Manusia paling pintar.

Tidak diragukan lagi jika jejak tak terlihat yang ditinggalkan oleh Murphy dapat dilacak dengan jelas oleh Organa.

"Murphy," katanya.

Yuusuatouri: UnwrittenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang