TCV 123 | Tamu Tak Diundang
Pagi rasanya datang begitu cepat. Padahal Sophia masih berharap untuk terlelap, gadis itu membuka mata secara paksa terlebih saat merasakan kedatangan dari para pelayan yang langsung menyibakan gorden jendela, membuat sinar mentari menyelinap masuk dan semakin memaksa Sophia untuk membuka matanya.
"Nona minum air madunya." Sophia merasakan tangan lembut Elowen mengangkat punggungnya, membantu Sophia meminum air madu yang sudah disiapkan. Rasa segar dan manis itu melewati tenggorokan yang terasa kering. Kesadarannya jadi kembali lebih cepat dari seharusnya.
Cukup memalukan, Sophia tidak tahu bahwa minuman para kesatria sekeras itu. Padahal toleransi tubuh Sophia terhadap racun cukup tinggi, namun toleransi tubuhnya terhadap alkohol justru sangat memprihatinkan. Padahal ia bisa cukup bertahan dengan anggur. Sophia harus membiasakan tubuh ini dengan alkohol, kekurangan dalam hal apapun tidak bisa dirinya toleransi.
Sophia bangkit, merasakan wajahnya yang di terpa angin pagi yang sejuk dan segar kala salah seorang pelayan membuka jendela. "Nona sudah saya siapkan air untuk Anda mandi," pelayan itu tersenyum manis. Aroma yang sempat Sophia kenakan kemarin sudah tercium dari arah kamar mandi, sepertinya si pelayan yang meracik aromanya sudah menyiapkan kamar mandi dengan baik. Sampai-sampai Sophia yang masih malas saja, sudah melangkah menuju kamar mandi.
"Mulai malam ini, aku mau kalian menyiapkan anggur di kamarku sebelum aku tidur." Ucapan Sophia membuat Tia yang baru masuk ke kamarnya menghampiri Sophia dan membantunya melepaskan pakaian.
"Anda kesulitan tidur?" Tanya Tia yang langsung membuat Sophia menggeleng. "Aku hanya ingin meningkatkan toleransi terhadap alkohol." Terangnya yang langsung membuat Tia mengerti. Bir sama sekali tidak cocok dengan seleranya, karena itu Sophia lebih memilih anggur sebagai bahan latihan.
"Apa itu penting?" Tanya Elowen sambil mengambil pakaian tidur Sophia yang sudah dilepas. "Tentu saja, berbahaya jika seorang lady memiliki toleransi yang rendah terhadap alkohol. Terutama saat menghadiri pesta dan semacamnya. Alkohol bisa membuat seseorang tidak bisa mengendalikan diri mereka sendiri lalu berbuat atau mengatakan hal yang tidak semestinya." Ucapan Tia membuat Sophia terdiam sejenak, gadis itu memejamkan matanya dan sedikit tersenyum karena ia tidak mengatakan apapun yang berbahaya pada Evans semalam.
Malam demi malam setelahnya, Sophia habiskan dengan mabuk-mabukan. Untuk meningkatkan toleransinya terhadap alkohol. Paginya Sophia akan menghadapi pengar yang membuat pening dan menyakitkan.
"Apa tidak apa-apa terus begini?" Tanya Tia sambil mengisi gelas wine Sophia yang wajahnya sudah memerah. "Pagi Anda minum teh beracun dan malam Anda meminum alkohol sampai mabuk." Sophia menatap Tia dan tersenyum tipis.
"Sepertinya hidup Anda begitu melelahkan," gumam Tia sambil membantu Sophia untuk naik ke tempat tidurnya, membiarkan sang nona terlelap dengan wajah memerah yang menggemaskan.
"Selamat malam Nona." Tia meninggalkan Sophia terlelap.
Saat angin malam membuat ranting yang bergesekan dengan jendela mengantarkan kebisingan, sosok pria dengan jubah putih mewah masuk melalui jendela yang secara tiba-tiba terbuka.
Gemuruh petir terdengar, hujan mulai datang. Dengan tangan yang dingin terkena angin malam, pria itu mendekat dan menyentuh pipi Sophia yang memerah.
"Yah, aku lelah sekali," gumam Sophia sambil menarik selimutnya hingga menutupi lehernya. Gadis itu masih terlelap dengan nyaman sambil sesekali merintih karena mimpi buruk yang datang.
"Rasanya sudah lama sekali, kau tidak membuat masalah sampai-sampai aku datang tanpa diundang begini." Sosok itu menyentuh surai Sophia dan mencium aromanya dengan mata terpejam. Pria itu tersenyum tipis, sebelum kembali berbalik menuju jendela.
![](https://img.wattpad.com/cover/370378027-288-k769632.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crowned Villain's
Ficción históricaKetika kau yang merupakan seorang penjahat sejati, harus berpura-pura menjadi protagonis demi menghindari akhir tragis. Banyak cerita mengenai seorang protagonis yang masuk ke dalam tubuh penjahat wanita. Perubahan karakter sang penjahat, menarik ke...