GIFT

7.4K 720 49
                                    

*Happy Reading*

***
**
*

Jisung mempercepat larinya saat memasuki loby rumah sakit. Beberapa menit lalu, ia mendapat kabar jika istrinya mengalami kecelakaan di jalan yang tak jauh dari apartemen mereka.

Setelah menutup panggilannya, Jisung segera berlari dari studio musiknya, tak menghiraukan teriakan Bang Chan dan Changbin rekan produser musiknya, juga Seungmin si penyanyi solo yang sedang ia garap lagu comebacknya. Ia tak perduli jika ia nantinya akan dimarahi Chan atau Changbin, yang terpenting sekarang adalah kondisi istrinya yang ada di rumah sakit.

Langkahnya semakin cepat saat hampir sampai di unit gawat darurat. Saat sudah didepan ugd, Jisung memelankan langkahnya, takut mengganggu pasien lain.

Dicarinya satu per satu bilik dimana istrinya berada. Dan di bilik ke tiga, Jisung melihat seonggok laki-laki manis dengan perban di kaki kanan, tengah tidur membelakanginya. Dapat Jisung lihat ada lilitan perban juga di siku istrinya. Hati Jisung miris melihat kondisi Felix, istrinya.

"Felix?" Panggil Jisung lirih. Tak mau membuat Felix kaget. Pasti sekarang istrinya itu masih shock.

"Eh? Jisuuuung" mendengar namanya di panggil oleh siara yang sangat ia hafal, seketika Felix membalikan badannya dengan rengekan khas Felix.

Jisung tertegun melihat kondisi wajah istrinya. Ada goresan lumayan panjang di pipi kanannya dan lingkaran biru di pelipis kirinya. Jisung menyalahkan dirinya melihat kondisi memprihatinkan Felix.

"Bagaimana bisa terjadi?" Tanya Jisung yang duduk di ranjang Felix. Lelaki manis itu langsung melingkarkan tangan mungilnya ke pinggang Jisung.

Jisung mengelus punggung Felix yang kaku dengan sehati-hati mungkin. Ia takut semakin membuat Felix kesakitan jika salah sentuh. Istrinya pasti sangat ketakutan tadi.

"Aku sedang berjalan ingin ke kantor mu, tapi tiba-tiba ada mobil menabrak ku dari belakang. Jisung, aku takut tak bisa melihat mu lagi" Felix semakin mengeratkan pelukannya dipinggang Jisung dengan air mata yang mulai turun.

"Maafkan aku sayang. Aku tak bisa menjaga mu dengan benar" Sesal Jisung. Matanya ikut memanas melihat Felix menabgus dipelukannya.

"Tidak, Jisung. Ini bukan salah mu" Felix melepaskan diri dari pwlukan Jisung dan mengusap matanya yang basah. Jisung juga ikut mengusap pipi basah Felix.

"Lalu kau mau apa ke kantor ku? Hm?" Tanya Jisung. Diusapnya surai Felix dengan hati-hati.

"Aku mau memberikan mu kue ulang tahun. Tapi sekarang kue nya sudah hancur. Bagaimana ini Jisung? Tak ada kue lagi" ucap sedih Felix.

"Kau kecelakaan seperti ini hanya untuk memberiku kue ulang tahun? Astaga, maafkan aku Felix. Aku suami yang buruk" hati Jisung terasa sakit. Istrinya terluka seperti ini karena ulang tahunnya.

"Tidak! Jangan bilang begitu Jisung. Kau suami terbaik. Jangan menyalahkan dirimu. Aku terluka bukan karena mu" Felix menubruk badan Jisung, dan mengeratkan pelukannya di pinggang Jisung tanpa memperdulikan sakit di siku nya.

"Mulai sekarang. Aku akan menjaga mu dengan lebih baik. Jangan terluka lagi Felix. Aku merasa tak becus sebagai suami mu jika kau sakit atau terluka" diangkatnya wajah kecil Felix dan mendaratkan kecupan tipis dibibir istrinya.

"Selamat ulang tahun Jisung. Maaf, tak ada kue" sesal Felix.

"Aku tak butuh kue atau hadiah lainnya. Dengan kehadiran mu saja merupakan berkah besar untuk ku. Terimakasih dan maaf sayang" ucap Jisung, mendaratkan lagi bibirnya di bibur sang istri.

"Ah, besok kan ulang tahun mu. Biar ku minta Chan hyung dan Changbin hyung membawakan kue. Kita bisa meniup lilin bersama di ulang tahun mu. Bagaimana?" Tawar Jisung.

"Iya! Aku mau!" Felix tersenyum memamerkan deretan giginya yang rapi. Terlihat sangat manis.

"Baiklah. Tapi, untuk sekarang, istirahatlah. Kau pasti sangat kesakitan kan?" Jisung merebahkan badan Felix dengan sangat berhati-hati.

"Kau juga pasti lelah" ucap Felix, menggenggam tangan suaminya dengan erat, takut suaminya pergi.

"Tidak sama sekali. Nah, tidur lah" suruh Jisung. Tangan nya yang bebas membelai poni Felix agar cepat tertidur.

"Iya. Selamat ulang tahun suami ku. Aku mencintai mu" ucap Felix sebelum memejamkan matanya.

"Terimakasih istriku. Aku mencintai mu" Jisung mengecup dahi Felix lembut.

Jisung berdoa dalam hati ubtuk kesembuhan istrinya. Yang pasti, saat ini dan selamanya, Felix adalah hadiah dan berkah terbesar yang ia miliki. Ia akan lebih menjaga berkah yang dititipkan lewat Felix dengan penuh rasa syukur dan cinta.

***
**
*
*END*

Happy birthday Tupai kesayangan. Semoga selalu sehat dan bahagia terus yah. Love ya ❤

BUCINERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang