*Happy Reading*
***
**
*"Aku pulang!" Seru Hyunjin yang tak mendapat sambutan apapun dari member lain.
Ah! Ia baru ingat. Member lain belum kembali ke dorm setelah liburan Chuseok. Mereka akan pulang sore nanti. Jadi, ia satu-satunya yang ada di dorm sekarang.
Setelah menata makanan yang dibawakan ibunya ke kulkas, Hyunjin masuk ke kamarnya untuk beristirahat. Namun baru saja ia membuka pintu kamar, sebuah boneka kelinci berwarna coklat mendarat ke wajah tampannya. Ia sudah akan marah namun tak jadi karena sudah lebih dulu kena omel lelaki manis dengan wajah merahnya.
"Enak ya? setelah kau selingkuh seminggu ini?!" Sungut Felix, dengan tangan yang ia letakkan di pinggangnya.
"Felix? Kok kau sudah disini? Kapan kau kembali? Kenapa tak menelfonku?" Berondong tanya Hyunjin. Seingatnya Felix baru akan sampai di Korea nanti malam.
"Kenapa? Kau tak suka aku lebih cepat datang? Kau mau lebih lama bersama selingkuhan mu?! Cih!" Decak Felix sengit. Mata bulatnya semakin membulat hingga membuat Hyunjin takut mata Felix akan keluar.
"Selingkuh apa sih?" Tanya Hyunjin tak mengerti. Seingatnya ia hanya menghabiskan liburannya di rumah bersama keluarga dan para sepupunya. Ia tak pergi kemanapun selain bersama keluarganya kok.
"Tak mau mengaku?!" Sentak Felix semakin meninggikan suara huskynya.
"Tunggu dulu. Sini! Duduk biar tenang dulu, setelah itu bicara pelan-pelan!" Hyunjin menuntun Felix turun dari ranjang singlenya yang kini terlihat sangat berantakan, untuk duduk di ranjang Seungmin.
"Jangan sentuh!" Ucap Felix dramatis.
"Baiklah, aku tak menyentuh mu. Sekarang coba cerita pelan-pelan kenapa kau menuduh ku selingkuh sedangkan kita berkencan saja tidak" ucap Hyunjin yang dihadiahi pukulan keras pada kepalanya oleh oknum Lee Felix.
"Itu salah mu tak pernah meminta ku menjadi kekasih mu!" Sentak Felix dengan nada tinggi lagi.
"Iya, iya, suatu saat nanti aku minta kau jadi kekasih ku. Nah, sekarang coba cerita dulu kenapa kau menuduh ku selingkuh!" Ucap Hyunjin dengan tak berdosanya. Toh ia tak pernah merasa menyelingkuhi Felix meski mereka tak berkencan.
"Nih!" Felix menyerahkan ponselnya yang kini menampilkan foto Hyunjin.
Tak ada yang aneh. Itu foto saat liburan ke pantai yang Hyunjin posting di Instagram. Tak ada orang lain di foto itu. Hanya ada Hyunjin dan Kami, anjingnya.
"Tunggu! Lee Felix, jangan konyol dengan bilang kau cemburu pada seekor anjing!" Ucap Hyunjin dengan mata menyipit.
"Ya! Aku cemburu pada anjing mu! Lihat! Dia seperti mengejek ku yang tak pernah kau posting foto kita berdua di Instagram! Anjing saja pernah kau posting fotonya bersama mu, kenapa kau selalu tak mau mempostong foto kita?! Aku tak terima!" Sungut Felix dengan nafas tak beraturan membuat dadanya bergerak turun naik. Tangannya terlipat di depan dada dengan air mata yang merembes di sekitar sudut matanya.
Oh, ayolah! Ini hanya seekor anjing. Dan koala kecil ini cemburu padanya?!
Hyunjin mengusap wajahnya dengan kasar. Tak mengerti lagi dengan isi otak lelaki mungil yang sedang mengambek disebelahnya.
"Aku tak mau ikut konyol seperti mu, Lee Felix. Jadi, ayo makan eskrim saja. Ku traktir!" Hyunjin mengambil topi dan masker hitamnya lalu memasangakn ke wajah Felix. Ia juga mengambil untuknya juga.
"Masih cemberut?!" Tanya Hyunjin.
"Masih! Sampai kau belikan eskrim, aku akan terus cemberut!" Sungut Felix tetap mempertahankan wajah cemberutnya.
"Astaga! Sabarkan Hwang Hyunjin Ya Tuhan!" Ucap Hyunjin.
Digenggamnya tangan mungil Felix untuk mengikutinya. Meski kesal, Hyunjin tak pernah mau melampiaskannya pada Felix. Terlalu sayang. Apa lagi setelah berpisah selama seminggu penuh dengan lelaki mungil itu. Rasa rindu mengalahkan rasa kesal Hyunjin pada Felixnya.
***
**
*
*END*
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCINERS
FanfictionFelix's...slave . . . . . . Warn! Fujo area! BXB! Some mature content!