*Happy Reading*
***
**
*Felix menatap wajah tidur suaminya yang masih saja terlihat tampan. Tangan mungil Felix mengabsen mata Woojin yang tertutup, kemudian hidung mancungnya, lalu turun ke kedua pipinya lalu berakhir di bibir tipis lelaki yang sudah satu tahun terakhir menjadikannya istri.
Felix terkekeh geli saat mata Woojin mulai mengerjab terganggu oleh aktivitasnya pada wajah tampan sang suami. Benar saja. Dalam beberapa saat kemudian Woojin membuka kedua matanya menatap Felix yang kini menghadiahinya senyuman cerah.
"Selamat pagi" sapa Felix ceria.
Woojin tersenyum membalas sapaan istri yang dicintainya. Tangan kekarnya menarik Felix masuk kembali ke pelukannya.
"Kenapa malah menarik ku ke pelukan mu lagi? Kau tak lupa kan, kita akan bersih-bersih rumah sebelum kau berangkat kerja?" Protes Felix.
Meskipun begitu, tangan mungil Felix kini malah mengusap lembut surai acak suaminya yang kini menyembunyikan wajahnya di perut Felix.
"Aku masih merindukan mu" ucap Woojin dengan suara seraknya yang terdengar sexy di telinga Felix.
"Aku juga. Tapi aku lapar. Pergi mandi lah dulu selama aku siapkan sarapan untuk kita, hm?"
Tak butuh perintah yang kedua, Woojin beranjak dari kasurnya sekaligus juga menarik lembut badan istrinya agar terbangun juga.
"Jadi, untuk sarapan, kau mau apa?" Tawar Felix.
Woojin menyusupkan kedua lengannya di pinggang Felix sementara bibirnya mencuri kecup disemua bagian wajah istrinya yang luar biasa cantik.
"Hyuuung.. hentikan! Hehe.." Felix menarik wajahnya dari wajah suaminya yang masih betah menciuminya.
"Apapun yang kau masak, akan selalu menjadi makanan favorit ku, sayang" ucap lembut Woojin.
Felix merasa aneh. Sudah satu tahun mereka menikah, dua tahun mereka berpacaran dan hampir seluruh waktunya ia habiskan bersama Woojin, tetap saja ia selalu merona setiap kali Woojin memujinya.
"Kalau begitu akan ku buatkan nasi goreng vegetarian dan sup ayam saja, Bagaimana? Kebetulan kemarin ibu mampir kemari untuk memberi kita sup ayam kesukaan mu"
"Ibu? Ibu ku?" Tanya Woojin yang diangguki antusias oleh istrinya.
Felix melepaskan pelukan mereka untuk merapikan kasur mereka. Woojin tak mau tinggal diam, ia ikut membantu istrinya merapikan seprai dan selimut mereka.
"Nah, sudah rapi. Sana, pergi mandi! Aku akan masak!" Felix mendorong punggung lebar suaminya untuk masuk kedalam kamar mandi didalam kamar mereka.
Setelah memastikan suaminya masuk kamar mandi, Felix dengan terampil menyiapkan pakaian santai untuk dipakai Woojin nanti.
Ia tersenyum bangga setelah menyelesaikan satu tugasnya. Sekarang, kakinya melangkah menuju dapur untuk memasak sarapan untuk mereka berdua.
Felix belum padai memasak banyak hidangan. Tapi bukan berarti ia malas untuk belajar walau suaminya jarang ada di rumah karna tugasnya sebagai kapten pilot. Setiap hari saat suaminya dinas, ia akan kerumah Mama atau ibu mertuanya untuk belajar memasak.
Hasilnya? Sekarang Felix sudah pandai memasak beberapa hidangan sederhana dan juga hidangan kesukaan suaminya. Sebagai suami, Woojin sangat bangga pada Felix yang selalu berusaha menjadi istri sempurna untuknya.
Greb!
Woojin memeluk pinggang ramping istrinya dari samping. Felix tersenyum manis saat mencium bau sabun yang terasa segar dari badan suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCINERS
FanfictionFelix's...slave . . . . . . Warn! Fujo area! BXB! Some mature content!