SWITCH

5.8K 495 416
                                    

*Happy Reading*

***
**
*

Hyunjin dan Seungmin menatap dua pasangan didepannya dengan tatapan jijik. Bukan! Mereka bukannya melakukan hal tak senonoh didepan mereka kok. Mereka hanya duduk berpangkuan seperti yang dilakukan Hyunjin dan Seungmin juga.

Sesekali pasangan itu saling mencuri kecup dan diakhiri dengan perang ciuman. Lalu apa yang membuat Hyunjin dan Seungmin merasa jijik?

"Lixie, Binnie haus" rengek Changbin yang duduk di pangkuan Felix.

Lelaki bersurai hitam itu mengalungkan tangannya di leher Felix dengan manja. Sementara Felix yang memangku Changbin, sesekali mengacak surai hitam itu dengan gemas.

"Binnie mau minum apa?" Felix mencubit pelan pipi tirus kekasihnya dengan gemas.

"Hmm.." Changbin meletakkan jari panjangnya di bawah dagu runcingnya, memasang pose berfikir.

Oke, Seungmin ingin muntah saja rasanya! Sedangkan Hyunjin menatap horor Changbin.

"Ah! Binnie mau susu strawbery!" Changbin meloncat-loncat kecil dipangkuan kekasihnya yang tertawa gemas melihat tingkah Changnin.

"Ya sudah, Binnie tunggu disini sebentar yah. Aku ambilkan susunya di kulkas dulu" Felix mengangkat Changbin untuk didudukan di sebelah Hyunjin, namun justru tangan Changbin mengalung posesif di leher Felix hingga sedikit membuat Felix tercekik.

"Tidak mau! Hyunjin bau! Binnie mau ikut Felix! Mau gendong!" Rengek Changbin dengan manja. Wajah Changbin bahkan sudah menyusup di ceruk leher Felix.

Hyunjin meremas remot TV ditangannya dengan kuat, menahan emosinya yang sudah di pucuk kepala. Kepalanya bahkan kini terasa pusing melihat tingkah menjijikkan kedua sahabatnya.

"Ya sudah, ayo! Pegangan yang erat ya! Aku tak mau Binnie jatuh!" Felix mengangkat Changbin ke gendongan depannya. Tangannya menyangka pantat Changbin agar tidak melorot.

"Kebapa kau memandang kekasih ku seperti itu, Hwang?!" Sungut Felix tak suka saat Hyunjin terang-terangan menatap Changbin yang mengalungkan tangannya di leher Felix.

Hyunjin menggeleng. Tak bisa menjawab. Ia takut saat membuka mulut, ia justru tak bisa menahan dirinya lagi agar tak muntah.

"Lixieee.. ayo! Binnie haus!" Rengek manja Changbin. Matanya yang berkaca-kaca menatap Felix.

"Iya, iya, ayo baby! Tapi jangan menangis yah!" Felix mengelus punggung Changbin, menengangkan agar yang lebih tua tidak menangis.

Felix membuka pintu kulkas dan menemukan deretan soju, bir, susu coklat, susu vanila, dan susu strawbery. Ada juga beberapa camilan, buah segar, daging, dan juga sayur memenuhi isi kulkas.

"Binnie mau biskuit juga?" Tawar Felix.

Changbin mengangguk dengan mata berbinar.

"Binnie mau biskuit coklat!" Tangan Changbin menunjuk satu-satunya sebungkus biskuit coklat yang tersisa.

"Eh.. itu biskuit Minho hyung. Nanti kalau Binnie makan, Minho hyung bisa marah. Binnie makan biskuit susu saja yah?" Tawar Felix.

Mata Changbin kembali berkaca-kaca, sebentar lagi pasti air mata itu sudah jatuh membasahi pipi tirus Changbin.

"Huwaaaa... tak mau! Binnie mau biskuit coklat! Huweee..." rengek Changbin dengan pipi yang sudah basar air matanya.

"Binniee.. cup, cup, jangan menangis dong. Yang coklat tidak boleh! Nanti Binnie dimarahi Minho hyung. Atau kita beli saja diluar? Kita beli yang banyak!" Hibur Felix.

Changbin menggeleng heboh hingga hampir membuat mereka berdua terjatuh.

"Tidak mau! Binnie mau yang itu! Binnie benci Felix! Felix tidak sayang Binnie lagi! Binnie benci Fel.."

BRAK!

Dengan langkah beratnya, Minho berjalan ke kulkas setelah membanting pintu kamar. Di ambilnya dengan kasar biskuit coklat yang diributkan Changbin dan Felix kemudian melemparkannya tepat di wajah Changbin.

Dengan tergesa, Changbin melorot dari gendongan Felix dan berdiri kaku disebelah kekasihnya yang juga memasang raut takut sama sepertinya.

"BERHENTI! ATAU KU USIR KALIAN DARI DORM!" Bentak Minho dengan muka merah dan tangan yang menunjuk kedua pasangan didepannya.

Ia bahkan harus rela meninggalkan kasur empuknya karena sudah terlalu muak dengan suara menjijikkan kedua pasangan gila ini.

"I..iya hyung" cicit Changbin yang menunduk takut pada Minho.

Sementara Felix tak bisa menjawab lagi, air mata sudah menggenang di pelupuk matanya. Bibir manisnya juga bergetas menahan isakan.

"DASAR MENJIJIKAN!" Teriak Minho sebelum masuk lagi ke kamarnya.

BRAK!!

Hening.

"HUWEEEE... MINHO HYUNG JAHAAAAT!" Rengek Felix dengan suara beratnya.

"Eh, eh,.. jangan menangis sayang!" Changbin yang panik mendengar kekasihnya menangis, cepat-cepat menggendong si koala.

Felix menyusupkan wajahnya di leher Changbin, sementara si dominan menepuk-nepuk pantat Felix.
Changbin membawa Felix ke kamarnya, meninggalkan dua pasangan lainnya didepan ruang TV dengan ekspresi kosong.

"Seungmin" panggil Hyunjin pada kekasihnya yang duduk diatas pahanya.

"Hng?" Gumam Seungmin masih menatap kosong pada pintu kamar yang baru ditutup Changbin.

"Kita jangan sampai kalah main TOD dan berakhir seperti Changbin dan Felix ya!" Hyunjin menatap kosong juga pintu kamar Changbin yang tertutup.

"Tak akan! Jika kau gila seperti Changbin hyung, kita putus saja!" Ancam Seungmin.

Hyunjin susah payah menelan ludahnya sendiri. Yah, semoga saja ia tak bernasib sama seperti pasangan gila di kamar Changbin!

***
**
*
*END*

BUCINERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang