*Happy Reading*
***
**
*Felix mengeratkan genggaman telapak tangannya yang dingin di tangan hangat Changbin yang berjalan disampingnya. Lelaki yang lebih tua darinya setahun itu menuntunnya berjalan di alun-alun Kidul yang malam minggu ini lebih ramai dari malam biasanya.
Felix dan Changbin berpacaran sejak mereka masih sama-sama berseragam putih abu-abu. Jarak Jakarta-Jogja tak membuat hubungan Felix dan Changbin meregang. Malah hubungan mereka semakin mengerat. Changbin yang harus merantau kuliah di kota Jogja, sementara Felix masih harus meneruskan sekolahnya di Jakarta.
Setiap libur semester, keduanya pasti akan selalu mengunjungi satu sama lain. Seperti malam ini. Dua hari yang lalu, sekolah Felix mulai libur semester, jadi Felix akan menghabiskan masa liburannya di kota rantauan pacaranya. Baru kemarun malam Felix dijemput Changbin di bandara Adi Sucipto.
"Lix, mau makan apa?" Tanya Changbin yang masih berusaha menyibak kerumunan pengunjung lain untuknya dan Felix.
"Hm, aku pengen gudeg dong kak" Felix menunjuk satu tenda yang lumayan ramai.
"Yaudah, sini, kamu duduk sini dulu" Changbin mendudukan Felix di meja makan lesehan yang disediakan di pinggir alun-alun.
"Loh, kak Changbin yang pesenin? Emang bisa bawanya? Nggak kerepotan?" Berondong tanya Felix.
"Kan cuma pesen. Nanti juga di anter. Udah, tunggu disini aja ya! Oh, ya, mau minum apa?" Tawar Changbin.
"Aku mau susu jahe deh kak. Jogja dingin" Felix mengedikan bahunya.
Changbin menyempatkan mengusap lembut kepala pacar manisnya sebelum pergi memesan makan malam untuk mereka. Tak lama Changbin kembali dengan sepiring sate usus bakar, sate telur puyuh, dan sate kerang bakar.
"Itu apa kak?" Felix menunjuk piring bawaan Changbin.
"Nih, buat ganjel perut. Gudeg nya rame banget soalnya. Takut kamu udah kelaperan duluan" Changbin meletakan piring aneka sate di depan mereka.
Tak menunggu lama, Felix mengambil sate usus lalu memakannya dengan lahap. Ia tak malu kok makan selahap ini didepan Changbin. Toh, mereka sudah tau kebobrokan satu sama lain.
"Kakak pesen apa?" Tanya Felix dengan mulut penuh.
"Nasi kucing"
"Emangnya cukup kak? Nanti kakak tambah kurus kalo cuma makan nasi kucing doang!" Protes Felix yang khawatir melihat badan kekasihnya yang semakin kurus setiap mereka bersama.
"Lima bungkus. Makanya kalo belum selesai ngomong tuh didengerin dulu, sayang!" Changbin mencubit gemas pipi pacarnya.
"Pokoknya nanti kalo porsinya dikit, kakak harus nambah lagi!" Ucap final Felix.
"Iya, iya. Nanti kamu liat dulu porsinya sebanyak apa nasi kucing 5 bungkus. Kalo kakak nggak habis, kamu harus bantuin pokoknya!"
"Ck! Kakak mau bikin aku gendut ya? Kakak itu kurus, aku nggak boleh gendut! Nanti kakak dihina temen kakak!" Sungut Felix.
"Ya ngapain pake ngehina? Lagian kakak juga biasa dihina" ucap santai Changbin yang kini memasukan sebutir telur puyuh kedalam mulutnya sendiri.
"Lagian kakak hinaable sih!" Sungut Felix.
"Dih, pake ngatain, segala!"
"Permisi"
Pelayan dari warung angkringan yang Changnin pesan tadi mebgantarkan lima bungkus nasi kucing, gorengan, segelas susu jahe hangat, dan segelas kopi klotok.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCINERS
Fiksi PenggemarFelix's...slave . . . . . . Warn! Fujo area! BXB! Some mature content!