*Happy Reading*
***
**
*Felix mengeluarkan satu persatu boneka plushie berbentuk kucing, kelinci dan beruang kutub di atas mejanya. Lelaki manis itu terkekeh saat memainkan ketiga bonekanya. Sesekali tawa kecilnya terdengar mengganggu ditelinga teman-teman sekelasnya. Oh, jangan lupakan guru Kim yang sedang menerangkan soal matematika di papan tulis.
Ya, ini jam pelajar matematika. Dan ia tak perduli pada guru Kim yang galak atau gerutu pelan teman-temannya. Karena tiga benda imut didepannya lebih menarik dibanding soal rumit yang diterangkan guru Kim didepan.
"Kerjaian soal-soal ini. Setengah jam lagi, kerjakan di depan!" Ucap guru Kim.
Semua siswa langsung menuruti perintah guru galak itu tanpa protes. Guru Kim itu terkenal galak dan tak kenal ampun. Makanya, tak ada yang berani menolehkan kepala sedikitpun saat guru Kim sedang mengajar.
Kecuali satu anak lelaki manis yang masih asik dengan ketiga plushie nya di bangku paling belakang sih.
"Psstt.. Seungmin! Seungmin, ih!" Panggil Felix dengan berbisik-bisik yang masih saja terdengar keras ditelinga semua siswa di kelas itu.
Guru Kim masih sabar dan menghiraukan. Ia terus saja menenggelamkan wajahnya di balik buku paket matematika tebalnya.
Hingga satu benda empuk mendorong bukunya hingga jatuh ke lantai bersama boneka kucing yang terlihat seperti mengejeknya.Oke! Guru Kim tak bisa sabar lagi.
Diremasnya leher bineka kucing putih itu lalu berjalan ke bangku paling belakang tempat duduk Felix. Teman-teman sekelas Felix terdiam menunggu apa yang akan dilakukan guru Kim pada anak manis itu. Kasihan dan tak tega sih mereka. Tapi tak bisa berbuat apapun.
"Apa yang kau lakukan Lee Felix?!" Tanya guru Kim dengan gigi bergemeletuk menahan emosinya.
"Seungmin, ih! Felix panggil dari tadi tak dengar!" Omel Felix pada guru Kim. Kim Seungmin.
Ya, Kim Seungmin, guru magang matematika sekaligus tetangga sebelah rumah Felix.
"Kita sedang di kelas Lee Felix. Hormati aku sebagai guru mu satu jam saja!" Ucap tegas Seungmin. Ia guru. Ia tak mau murid-muridnya kurang ajar padanya setelah Felix dengan santainya memanggil Seungmin dengan nama saja.
"Dan, ini! Tiga boneka mu ku sita! Kerjakan soal yang ada di papan tulis sekarang!" Lanjut Seungmin.
Diambilnya ketiga boneka imut yang ia berikan pada Felix semalam setelah berhasil mendapatkannya di mesin pencapit boneka. Semalam, Felix dan Mama nya berhasil memaksa Seungmin untuk menemani Felix bermain ke Timezone. Dan hasilnya, lelaki kecil itu pulang dengan memeluk ketiga boneka imut yang diberikan Seungmin padanya. Bahkan ia bawa saat ke sekolah.
Felix memajukan bibirnya de
ngan mata yang berkaca-kaca. Bukan takut pada perintah Seungmin. Tapi karena ketiga boneka barunya yang diambil paksa oleh Seungmin."HUWAAAAAA! BONEKA FELIX!" Teriak keras Felix dengan air mata yang meleleh di kedua pipinya.
Teman-teman kelasnya menutup telinga mereka rapat-rapat setelah mendengar suara tangis keras Felix. Ini lebih menakutkan dari guru Kim. Bisa pecah gendang telinga mereka lama-lama karena mendengar suara tangis Felix.
"Astaga!" Keluh Seungmin, setelah itu menarik tangan Felix, membawa lelaki mungil itu pergi dari kelas agar tak mengganggu siswa lainnya.
"Kerjakan soal-soal didepan ditambah soal di halaman 125. Kumpulkan hari ini di meja ku. Aku tak menerima satu soalpun yang terlewat!" Ucap tegas Seungmin sebelum menghilang bersama Felix digenggamannya.
Siswa lainnya hanya bisa pasrah menerima. Sudah biasa kok mereka seperti itu. Susah memang memiliki guru yang juga budah cinta teman imut mereka.
***
**
*
*END*
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCINERS
FanfictionFelix's...slave . . . . . . Warn! Fujo area! BXB! Some mature content!