*Happy Reading*
***
**
*"LETAKAN PUDING KU DI ATAS MEJA DETIK INI JUGA ATAU KU PUKUL KAU DENGAN HAIRDRYER, HYUNG!" Ancam Seungmin yang membuat semua aktifitas di dalam ruang make up Stray Kids terhenti seketika.
Semua atensi kini terpusat sepenuhnya pada Changbin yang dengan tidak elitnya membuka mulutnya lebar dengan sebuah sendok berisi puding mangga milik Seungmin yang ia diam-diam minta.
Sementara si empunya puding kini mengangkat sebuah hairdryer yang masih menyala di tangan kanannya sementara tangan kirinya memegang catokan rambut yang mengepul panas.
"Ck" decak Changbin.
Tangannya meletakan lagi puding Seungmin ke atas meja dengan tidak rela juga takut. Lain kali ia tak akan mau lagi berurusan dengan Seungmin. Changbin kapok.
"Makanya, jangan jatuhkan punya mu sendiri!" Sindir Seungmin yang kini duduk mendusel diantara Changbin dan Felix.
"Apa sih, Kim Seungmin! Ini sempit!" Protes Changbin saat Seungmin menggeser badannya ke samping.
"MAKANYA GESER! SUDAH TAU SEMPIT!" Sentak Seungmin sekali lagi yang membuat Changbin terjingkat kaget.
"Seungmin, jangan marah-marah terus!" Ucap Felix dengan mulut penuh dengan pai susunya yang sudah tandas dalam satu suapan.
"Oh, apa aku mengagetkan mu juga, Lixie? Maafkan aku, ya" ucap Seungmin penuh sesal.
"Iyaa, tak apa. Jangan di ulangi lagi, ya, Seungminnie. Nanti tenggorokan mu sakit" Felix menepuk-nepuk pundak Seungmin.
"Iyaa, iyaa, aku tak berteriak lagi kok" Seungmin mencubit gemas pipi Felix.
Changbin membuka mulutnya lebar. Baru saja Seungmin membentak-bentaknya hanya karena puding, sekarang Seungmin bertingkah sok lembut pada Felix. Kontras kan?
"Lixie, aaa.." Seungmin menyodorkan sesendok puding yang tadi diributkannya dengan Changbin.
Changbin menatapnya sebal. Tadi saja ia kena amukan saat akan minta sesesuap puding, sekarang dengan penuh kelembutannya Seungmin suapkan pada Felix.
"Enaknya jadi uke! enaknya jadi macin! Dikehidupan selanjutnya aku akan menolak keras jadi Seo Changbin! Aku akan jadi Lee Felix saja!" Sungut Changbin sebelum melangkah pergi meninggalkan semua member dan staffnya di ruang make up.
Setelah Changbin pergi, beberapa pasang mata menatap kosong kepergian Changbin. Seolah ada sihir hitam yang menghubungkan tatapan mereka.
***
**
*"Hoaaaam" Changbin meregangkan badannya yang terasa pegal. Ia seperti baru bangun setelah tidur ratusan tahun seperti putri tidur saja rasanya.
"Oh, sudah bangun?"
Changbin mengerjab-kerjabkan matanya yang masih lengket saat melihat Hyunjin masuk ke kamarnya lalu duduk di samping ranjangnya dengan segelas susu vanilla ditangannya.
"Good morning" sapa Hyunjin dengan senyum lembutnya yang menjadi favorit STAY.
"Kenapa kau tersenyum seperti itu pada ku?" Tanya Changbin dengan mengerutkan dahinya.
"Tak ada. Nih, aku sudah buatkan susu hangat untuk mu!" Hyunjin menempelkan pinggiran gelas di bibir Changbin.
Mata Changbin menatap curiga pada mata Hyunjin. Tak ada yang aneh sih selain sorot matanya yang seperti sedang menatap Felix. Dalam dan hangat. Merinding Changbin dibuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCINERS
FanfictionFelix's...slave . . . . . . Warn! Fujo area! BXB! Some mature content!