*Happy Reading*
***
**
*"OPPAAAAAA!" suara teriak cempeng Lee Mina, gadis kecil yang masih duduk di bangku kelas 1 SD itu membuat Lee Minho yang sedang hikmat meminum kopinya hampir tersedak.
Baru Minho ingin mengumpat, Lee Mina, adik Minho, dengan seenaknya duduk di pangkuannya dan membuat kemeja rapi Minho yang pagi ini khusus di setrika rapi jadi lecek kembali. Dan jangan lupa juga, jejak lumpur dari kaki kecil Mina yang menempel di kemejanya. Jika bukan adiknya, mungkin Minho akan membuang Mina ke kolam ikan tetangga sebelah rumahnya.
"Kau ini kenapa sih Lee Mina? Lihat! Kemeja oppa jadi kotor begini kan?!" Omel Minho tapi tetap memegangi adiknya yang luar biasa banyak tingkah itu, agar tak jatuh dari pangkuannya.
"Gawat oppa! Gawaaaat!" Teriak heboh Mina dengan mata yang membola lucu.
"Ada apa lagi? Boneka barbie mu tersangkut di pohon lagi? Atau crayon mu masuk ke kandang anjing tetangga sebelah lagi? Atau juga kau tak sengaja menelan lumpur yang kau kira selai coklat lagi?" Ucap Minho mengabsen satu persatu kelakuan ajaib adiknya yang tak jauh beda darinya.
"Buka! Ini lebih gawat!" Ucap Mina berapi-api, membuat dahi Minho berkerut.
"Apa sih?" Tanya Minho jengah.
"FELIX OPPA AKAN BERKENCAN NANTI SORE DENGAN ERIC OPPA!! ASTAGA! OPPA! LAKUKAN SESUATU!" Mina mengacak rambutnya sendiri yang terikat dua di kanan dan kirinya.
Tanpa mengucap apapun, Minho menurunkan Mina dari pangkuannya dan berjalan mengendap ke balkon yang mengahadap langsung ke pekarangan rumah Felix. Mantan Minho yang ia putuskan dua bulan lalu karena iseng. Minho mengendap-endap seperti detektif yang sedang mengintai teroris, melihat pekarangan rumah Felix yang terlihat tenang-tenang saja.
"Bagaimana oppa?" Tanya Mina yang mengikuti kelakuan kakaknya, lengkap dengan teropong mainannya yang berwarna pink neon.
"Siaga 1! Kau, pergilah ke rumah Felix. Dan cegah ia bagaimanapun caranya agar tak pergi dengan Eric!" Perintah Minho, yang dihadiahi tatapan jengah dari adiknya.
"Lalu oppa?!" Tanya sengit Mina.
Sebal ia, punya kakak yang bodoh seperti Minho. Lagian sok sekali memutuskan calon kakak ipar kesayangannya hanya karena iseng. Kalau sudah begini, Mina yang dibuat repot oleh kakaknya.
"Aku akan memantau dari sini sampai siaga 2!" Ucap Minho santai. Ia merebut teropong mainan adiknya dan menempelkan ke matanya sendiri.
"Kali ini aku mau bayaran 4 Kinder joy!" Ucap Mina dengan seringainya yang mirip film mafia yang ditontonnya dengan Minho kemarin.
"Tiga! Aku tak mau dipukul wajan lagi karena membuat mu sakit gigi!" Tawar Minho.
Masih ingat ia bagaimana sakitnya bekas pukulan wajan yang diberi Suzy, ibu nya, karena memberikan coklat kebanyakan pada adiknya sampai Mina sakit gigi. Minho dibuat bergidik ngeri mengingat ganasnya sang ibu jika mengamuk.
"Oke!" Ucap Mina patuh, lalu pergi ke rumah Felix dengan boneka kelinci pinknya.
***
**
*Minho melihat kode yang dibuat adiknya dari teropong pink dimatanya. Siaga 2. Felix akan tetap pergi. Dengan kesal Minho melempar teropong adiknya ke sembarang arah, lalu pergi ke rumah Felix.
Sebelum itu, ia menyemprotkan parfum ayahnya dulu dan merapikan tambutnya agar terlihat rapi. Ia akan membuat Felix terpesona padanya.
Saat sudah didepan rumah bercat biru laut itu, Minho menyelonong dengan santainya. Lagipula sudah biasa ia keluar masuk sesukanya ke rumah Felix."Mina! Pulang! Minum susu!" Ucap Minho dengan suara yang dibuat-buat manly.
Mina yang melihat oppanya sudah datang ke rumah calon kakak iparnya, segera berlari dan sebelum itu mengunci pintu Felix dari luar setelahnya membuang kunci itu ke sembarang arah.
"OPPA! SAMPAI KAU KELUAR DARI RUMAH INI MASIH BELUM MEMBUAT FELIX OPPA JADI KAKAK IPAR KU LAGI, KU HANCURKAN KOLEKSI BUNDELAN MU!" Teriak Mina dari luar rumah, membuat Felix melongo dibuatnya.
Sementara Minho, kini menyeringai lebar menatap koala kecil di depannya yang masih bengong dengan kelakuan ajaib kakak adik itu tanpa menyadari bahaya yang sedang mengintainya.
"Lee Felix, suruh siapa kau pergi dengan Eric?" Tanya Minho masih dengan suaranya yang dibuat-buat.
"Sudah lah hyung! Hentikan kelakuan konyol mu!" Ucap jengah Felix. Sudah tahu kok dia, alibi kakak adik Lee itu yang tak suka jika ada orang lain yang mendekatinya.
"Lagian aku pergi dengan Eric juga untuk menarik mu kesini!" Ucap Felix yang kini gantian menyeringai menatap Minho.
Minho yang tadinya bergaya sok keren kini menunduk takut melihat seringai mengerikan koala kecil itu. Ia bahkan tak bisa menelan ludahnya sendiri.
"Fe.. Felix... sepertinya aku harus pulang.." ucap Minho terbata, ketakutan melihat seringai mengerikan Felix.
"Pulang lewat mana? Kuncinya kan sudah dibuang adik mu!" Felix memojokan Minho ke dinding dengan kedua tangan yang mengurung mantan kekasihnya itu.
"Tinggal pilih, jadikan aku kekasihmu lagi, atau kau tak akan keluar selamanya dari rumah ku!" Ancam Felix, berbisik tepat di samping telinga Minho.
"FELIX AYO PACARAN LAGI DENGAN KU!" Teriak Minho ketakutan.
Hening.
"BUAHAHA... Mina, kau dengar kan? Aku dan kakak mu sudah kembali bersama lagi!" Ucap Felix diiringi tawanya dan suara tawa kecil adik Minho yang ternyata sedari tadi merekam mereka berdua dengan ponsel Felix di tangan mungilnya.
"Yeeeeey! Felix oppa jadi kekasih Minho oppa lagi!!" Ucap ruang Mina, yang langsung melompat ke pelukan Felix.
Sementara Minho hanya bisa melongo melihat adik dan kekasihnya. Jadi, ia dikerjai Felix dan adiknya?
"Awas kau putuskan aku lagi, hyung!" Ancam Felix, membuat Minho menunduk takut.
"Awas!" Ucap Mina mengikuti Felix.
Dalam hati, Minho meragukan posisinya menjadi dominan. Bisa-bisanya ia dikerjai adik dan kekasihnya sendiri. Kekasihkan? Ia sudah kembali bersama Felix lagi kok!
Tak rugi juga sih walau ia jadi seperti orang bodoh karena berhasil dikerjai adik dan kekasinya. Ia bisa kembali dengan Felixnya lagi.***
**
*
*END*
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCINERS
FanfictionFelix's...slave . . . . . . Warn! Fujo area! BXB! Some mature content!