(Sequel of PREMAN)
*Happy Reading*
***
**
*Felix mengedarkan pandangan kesekelilingnya. Meneliti satu persatu ekspresi orang-orang yang menatap kearah lelaki tampan yang sedang mengantri tiket film yang akan mereka tonton. Beberapa ada yang menatap Hyunjin dengan pandangan ngeri, ada juga yang melirik Hyunjin dengan pandangan penasaran.
Hyunjin memang sudah melepas piercing yang ada di bibirnya dan hanya meninggalkan deretan piercing di telinga kanan dan kirinya. Mungkin karna efek aura dominan Hyunjin yang begitu kuat, membuat nya tetap terlihat menakutkan.
Felix juga sesekali masih ngeri kok jika didekat Hyunjin. Tapi hanya sebentar, karna selanjutnya, Felix akan dibuat lupa bagaimana sosok mengerikan yang selalu menjadi bayang-bayang Felix saat melihat pria tampan itu.
"Aku sudah mendapat tiketnya"
Felix terjingkat saat mendengar suara Hyunjin yang sudah ada di samping kirinya. Padahal beberapa saat lalu Felix masih melihat lelaki tampan itu ada ditengah kerumunan pengantri lain.
"Mau masuk sekarang? Sepertinya studionya sudah dibuka" tawar Felix, yang dibalas anggukan pria didepannya.
"Sini, ku bawakan popcorn dan cola nya" tanpa menunggu jawaban Felix, Hyunjin sudah mengambil popcorn dan cola yang Felix bawa.
"Eh? Kau tak kerepotan? Aku bisa membawa cola nya kok"
Felix merasa tak enak. Setiap mereka kencan atau sekedar ke kelas bersama, Hyunjin selalu membawakan barang-barang bawaan Felix tanpa mengeluh sedikitpun.
"Tidak kok. Ini, berikan tiketnya saja pada petugas di depan pintu" Hyunjin berjalan dibelakang Felix dengan agak mendempet, agar lelaki manis itu tak terdorong oleh pengunjung lain.
Felix menatap sekitar saat ia dan Hyunjin lewat. Seolah kerumunan pengunjung memberi ruang dan waktu untuk mereka berdua berjalan. Felix tak merasa kesusahan berjalan sedikitpun untuk mencapai pintu studio 2.
Petugas pintu studio menerima tiket Felix dengan senyum yang terlihat sangat dipaksakan. Mungkin karena takut pada Hyunjin. Padahal Hyunjin tak melakukan apapun pada mereka.
***
**
*Jantung Felix terasa berdetak dua kali lebih cepat dari yang seharusnya. Padahal film yang ia tonton bukan film horor yang sangat dibencinya. Malahan layar saat ini sedang menampilkan adegan konyol kedua pemeran utamanya.
"Kau tak suka filmnya?" Bisik Hyunjin tepat disamping telinga Felix, membuat si manis itu harus memundurkan sedikit kepalanya.
"Bu..bukan kok. Aku suka" elak Felix.
Felix tak bohong. Ia benar-benar suka kok dengan film yang ditonton mereka sekarang. Ia juga merasa aneh karena tak bisa fokus melihat film yang ada didepannya.
"Mau keluar saja dari sini? Wajah mu terlihat pucat" Hyunjin mengamati wajah Felix yang diterangi biasan cahaya dari layar bioskop.
"Tidak usah Hyunjin. Aku tidak apa-apa. Kita lanjutkan saja nontonnya. Tanggung. Sudah di tengah bagian" Felix memasang senyum super manisnya. Meyakinkan pada Hyunjin jika ia benar-benar baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCINERS
FanfictionFelix's...slave . . . . . . Warn! Fujo area! BXB! Some mature content!