TO BE

2.4K 175 0
                                    

Kresna menatap lelaki bersenyum madu yang berjalan ke arahnya. Ditangan si madu, Kresna melihat kotak bekal warna biru tua yang ia sangat yakin akan diberikan pada dirinya.

"Kak Kres, maaf ya telat. Tadi disuruh bu Anna ngumpulin buku PR temen-temen dulu bareng Joe" ucap si madu tanpa jeda hingga membuat nafasnya terdengar putus-putus.

Kresna menarik tangan mungil itu hingga membuat si pemilik terduduk tepat disisi kananya.

"Nih!" Ulur si madu memberikan kotak bekal makan siang yang rutin diberinya pada Kresna.

Kresna menarik kotak bekal itu dengan balasan senyum lembut yang selalu ia sematkan untuk si manis ini.

"Makasih, Fer" ucap tulus Kresna.

Ferry, si madu, menganggukan kepalanya dengan semangat. Tak luput juga senyum manis itu ia sematkan. Ia terlalu puas untuk mendapat senyum hangat Kresna.

"Besok mau apa? Mau telur dadar? Tempe goreng? Tahu? Ayam? Atau yang lainnya?" Rapal tanya Ferry.

Kresna tak bisa untuk tak terkekeh begitu mendengar rentetan pertanyaan yang tiap siang Ferry sampaikan padanya. Tangan kanan Kresna terangkat untuk mengusak gemas rambut lembut lelaki mungil disampingnya.

"Besok hari minggu Ferry" ucap Kresna begitu selesai dengan tawanya.

Ferry menepuk dahinya sendiri begitu menyadari kebodohannya. Pipi bulatnya juga kini berubah memerah. Memamerkan bintik miliknya yang semakin cantik dengan warna merah itu.

"Besok mau temenin kakak?" Pinta Kresna.

Ferry mengangguk antusias. Ia suka saat Kresna memintanya menemani kemanapun lelaki itu pergi. Padahal ia belum tau kemana Kresna akan membawanya.

"Emang mau kemana, kak?"

Kresna mengemasi buku kumpulan soal ujian tahun sebelumnya, lalu setelahnya menggeser kotak bekal pemberian Ferry kedepannya.

Tangannya bergerak mengambil satu sendok nasi goreng buatan pembantu keluarga Ferry lalu menyuapkan satu sendok penuh ke mulut si manis.

"Loh, kok disuapin ke aku?" Protes Ferry dengan mulut yang mengunyah nasi goreng suapan kakak kelasnya itu.

"Kamu juga makan. Kamu punya maag. Besok-besok bekalnya bawa dua. Kita makan bareng. Oke?"

Ferry lagi-lagi mengangguk mematuhi ucapan lelaki kesukaannya itu. Mulutnya sekali lagi terbuka saat Kresna memasukan satu suap nasi goreng.

"Besok kakak mau try out bimbel. Temenin ya" pinta Kresna.

"Heem. Kakak semangat ya" ucap Si madu memberi semangat.

Dada Kresna menghangat setelahnya. Ucapan penyemangat dari Ferry seperti jimat keberuntungan baginya. Atau lebih tepatnya, Ferry itu pemacu semangatnya.

Si mungil itu mendekatinya terang-terangan sejak Ferry kelas satu dan Kresna kelas 2 SMA. Awalnya, Kresna risih. Tapi kini, tanpa Ferry sehari pun Kresna tidak bisa.

Harus ada Ferry disetiap hari baik dan buruknya. Karna Ferry... special untuknya.

***
**
*
*SENAORIN*

BUCINERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang