*Happy Reading*
***
**
*Changbin menatap sesosok makhluk manis yang luar biasanya Changbin rindukan bahkan hampir tiga tahun lebih ini. Terakhir Changbin bertemu dengannya adalah saat di hari kelulusan mereka.
Saat itu, hal terakhir yang bisa Changbin lihat adalah bibir lelaki manis itu yang terlihat apik dengan senyum palsunya. Sementara Changbin, berdiri bersebelahan dengan wanita cantik yang terus mengalungkan jemari lentiknya di lengan Changbin dengan manja.
Changbin saat itu bisa menangkap setiap senyum pahit lelaki manis itu saat melirik ke arahnya dan wanita cantik yang berstatus kekasihnya saat itu. Rasa bersalah dan menyesal hanya bisa Changbin simpan sendiri tanpa bisa diucapkan pada lelaki manis itu.
Dan kini, tepat di hari pernikahan sahabat semasa kuliah mereka, Lucas dan Jungwoo, untuk pertama kalinya lagi Changbin bisa bertemu dengan sosok manis itu. Namun, seberapa pun dekat jaraknya dan si manis itu, kaki Changbin menolak untuk mendekatinya.
"Bin!" Suara Lucas, sahabatnya, membuyarkan pandangan kekaguman Changbin pada wajah si manis yang terlihat ratusan kali lebih manis lagi.
"Sedang apa mempelai pria nya disini?" Goda Changbin, menyembunyikan raut sendunya.
"Tuh, istriku sedang berkumpul bersama teman-temannya!" Lucas mengedikkan dagunya ke arah istrinya yang sedang tertawa bahagia dengan sahabat-sahabat istrinya.
"Dan juga mantan kekasih mu, tuh!" Lanjut Lucas, membuat mau tak mau Changbin mengikuti arah tunjuk Lucas.
Ya, tepat disamping Jungwoo, istri lucas, mantan kekasihnya sedang tersenyum sangat amat manis. Bahkan Changbin berani bertaruh, hanya senyum mantan kekasihnya yang paling manis diantara kumpulan sahabat-sahabat Jungwoo. Mau tak mau bibir Changbin ikut terangkat keatas.
"Kau tak mengajaknya mengobrol? Kau kan sejak seminggu yang lalu selalu merecoki ku dengan pertanyaan 'apa Felix pasti akan datang?'. Sudah, hampiri sana!" Goda Lucas menirukan gaya bicara Changbin seminggu belakangan ini.
"Aku.. takut" Changbin juga Lucas tersenyum kecut atas jawaban produser muda itu.
"Setidaknya, coba kau sapa dia" hibur Lucas. Ia tahu, seberapa ingin sahabatnya itu bertemu kembali dengan mantan kekasih yang Lucas yakini masih sangat dicintai Changbin.
"Aku takut, dengan kehadiran ku yang tiba-tiba, malah membuatnya semakin membenci ku" cicit Changbin. Kepalanya terkulai lemas, tak memiliki kekuatan lagi untuk mencuri pandang pada Felix.
Changbin ingin bertemu atau hanya sekedar menyapa Felix, tapi terlalu takut membuat Felix semakin membencinya jika ia memberanikan diri berbicara pada lelaki manis itu.
"Bahkan Felix baru saja menatap kemari" Lucas menepuk pundak sahabatnya, memberi semangat.
Changbin mengangkat tegak kepalanya setelah mendengar ucapan Lucas. Benar saja, lelaki manis itu menatap Changbin sekilas lalu mengalihkan matanya lagi ke arah lain. Felix pasti sudah menyadari kehadirannya sejak tadi juga.
"Sana!" Lucas mendorong Changbin perlahan, dan mau tak mau lelaki tampan itu akhirnya berjalan mendekati mantan kekasihnya.
Changbin berdehem, agar suaranya terdengar tidak aneh saat berbicara pada Felix. Changbin juga mengelapkan tangannya pada samping celananya sendiri. Perasaan Changbin semakin gugup saat jarak mereka semakin mendekat.
"Hai, Felix" sapa Changbin pada sosok lelaki manis didepannya. Felix tersenyum kecil padanya.
"Hai, hyung. Lama tak bertemu" balas Felix sekedarnya. Berbanding terbalik memang dengan Changbin yang kentara sekali sedang gugup luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCINERS
FanfictionFelix's...slave . . . . . . Warn! Fujo area! BXB! Some mature content!