(NAME)
*Happy Reading*
***
**
*"Jadi, kau sudah bepacaran dengan Hyunjin?"
Felix mendengus kesal. Ini sudah pertanyaan kesekian kalinya ia dengar dari teman-teman SMA nya yang kini sedang berkumpul di rumah Daehwi, sahabat Felix saat SMA.
"Tidak" sungut Felix.
"Betah sekali sih kalian bersahabat!" Ucap Guanlin yang duduk di sebelah Jinyoung, kekasihnya.
"Siapa yang bersahabat? Aku dan dia tidak!" Sentak Felix tanpa sadar.
Emosinya sedang labil akhir-akhir ini. Kadang dia akan marah-marah sendiri, menangis, atau tertawa sendiri. Persis sekali seperti orang gila. Dan sayangnya, sumber kegilaannya berasal dari makhluk menyebalkan bernama Hwang Hyunjin yang tega meninggalkannya sendiri di saat liburan kuliahnya hanya tinggal beberapa hari saja.
Si lelaki kelebihan lemak di bibir itu malah asik-asikan naik gunung bersama sahabat barunya di kampus.
Padahal Hyunjin sendiri yang berjanji akan menemani Felix menghabiskan liburannya. Dan kini Felix harus menikmati liburan sepinya hanya bersama laptop, pembantu rumah tangga, juga rumah kosongnya. Memang menyebalkan si Hwang itu."Padahal aku lihat kalian bergandengan tangan waktu masuk rumah Seungmin!" Goda Lucas yang tak ikut naik gunung bersama Hyunjin dan teman-teman kelasnya.
Lebih baik Lucas menemani kekasih manisnya saja daripada buang-buang tenaga hanyabuntuk melihat sunrise dari atas gunung.
"Seungmin siapa?" Tanya Jungwoo yang duduk di sebelah Lucas, kekasihnya.
"Teman sekelas ku dan Hyunjin. Yang dulu kita sempat tak sengaja bertemu dengan mereka saat di toko buku" jawab Lucas pada kekasihnya.
Eh?
Kenapa dada Felix terasa panas? Bahkan otaknya kini sedang memutar scenario menyebalkan antara Hyunjin dan Seungmin yang juga ikut naik gunung. Apa jangan-jangan setelah pulang nanti, si menyebalkan itu akan memberitahunya jika ia dan Seungmin sudah berpacaran? Kan statusnya dan Hyunjin masih tak jelas.
Deg!
"Loh, loh, Lix! Kenapa menangis?" Ucap panik Samuel.
"Felix, kau kenapa sih?" Darhwi menarik sahabatnya kedakam pelukannya.
Tangis Felix semakin menjadi. Ia sebal pada dirinya sendiri yamg entah kenapa tiba-tiba menjadi melankolis seperti ini. Bukan Felix sekali yang biasanya galak dan cerewet.
***
**
*Felix memasukan kaus terakhirnya asal-asalan kedalam koper hitam milik ibunya. Setelah memastikan pakaian dan beberapa barangnya telah masuk semuanya kedalam koper, Felix mengambil paspornya di laci meja dekat tempat tidur.
Ya, Felix akan kabur. Kabur dari Hyunjin yang kemungkinan besar akan membuatnya patah hati setelah kepulangan lelaki menyebalkan itu dari gunung. Felix tak siap untuk mendengar kabar Hyunjin dan Seungmin berpacaran.
Setelah mengunci pintu rumahnya, Felix menarik kopernya kerumah diseberang rumahnya. Rumah yang terlihat asri dengan beraneka ragam tanaman hijau menghiasi halamannya. Felix menarik nafasnya sebelum mengetuk pintu berbaham mahoni didepannya.
Setelah beberapa kali mengetuk, seorang perempuan cantik keluar dari dalam rumah itu diiringin senyum teduh yang terlihat mirip sekali dengan senyum si Hwang menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCINERS
FanfictionFelix's...slave . . . . . . Warn! Fujo area! BXB! Some mature content!