*Happy Reading*
***
**
*Jisung melirik ke sebelahnya saat Felix, sahabatnya, tertidur dengan kepala yang berputar ke depan dan kebelakang. Mereka sedang menghabiskan hari libur sekolah di perpustakaan kota.
Jisung sebenarnya akan pergi sendiri, tapi saat ia menutup pintu gerbang, Felix yang tinggal tepat di depan rumah Jisung merengek ingin ikut. Yah, mau tak mau Jisung meng-iya kan saja dari pada lelaki manis itu ngambek padanya.
Dan seperti kebiasaan lelaki manis itu yang pastinya akan tertidur jika sudah bertemu dengan buku, bahkan komik sekalipun.
Jisung meringis melihat kepala Felix hampir terantuk meja, namun kembali bernafas lega saat lelaki itu mengangkat kepalanya lagi.
Namun belum selesai Jisung bernafas lega, terdengar suara benturan keras hingga penjaga perpus dan sebagian besar pengunjung melihat ke arah mereka.
Lebih tepatnya ke arah Felix yang sedang memegangi dahinya yang memerah dan jangan lupakan mata lelaki manis itu yang mulai berkaca-kaca. Bahaya!
"HUWAAAAAAA! JISUNG SAKIIIIT!" Pekik Felix dengan tangisnya yang mengundang protes juga tatapan kasihan pengunjung lainnya.
Jisung cepat-cepat menutup mulut Felix dengan satu tangan, juga tangan lain yang membereskan barang-barang mereka yang tersebar di meja. Barang-barang Felix sebagian besar dih lebih tepatnya. Bayangkan saja, di perpustakaan Felix membawa boneka kelinci, kaca pembesar, album foto mereka berdua, juga beraneka ragam pensil warna. Entah buat apa, Jisung juga tak tahu.
Setelah selesai membereskan barang mereka, Jisung membawa tas mereka berdua sekaligus merangkul bahu Felix dengan tangan kanan dan tangan kiri yang mengelus dahi merah Felix yang mulai membengkak besar.
Kasihan Jisung melihatnya. Bahkan Felix masih terus meneteskan air matanya walau sudah tidak berteriak histeris.
***
**
*Jisung baru saja meletakkan semangkuk eskrim strawberi coklat kesukaan Felix, saat lengannya di tarik hingga terduduk di samping lelaki mungil itu. Setelah Jisung duduk, Felix melingkarkan tangan mungilnya ke pinggang Jisung dan menggesek-gesekan wajahnya di dada Jisung.
"Akh!" Pekik kecil Felix saat bengkak di kepalanya tak sengaja tersenggol saat mengusakkan wajahnya di dada Jisung.
"Ck! Pelan-pelan! Mana sini ku lihat bengkak nya!" Jisung mengangkat wajah Felix.
Bengkak di dahi sahabatnya itu terlihat lebih besar dari terakhir ia lihat juga lebih merah. Pasti sakit sekali. Apa lagi untuk lelaki cengeng itu.
Setelah memeriksa bengkat Felix, Jisung menempelkan bungkusan es yang tadi ia minta dari cafe. Jisung menempelkannya sehati-hati mungkin agar tak menyakiti Felix.
"Ah! Sakit Jisung" rengek Felix.
"Tahan sebentar ya. Aku lebih pelan-pelan sekarang" ucap lembut Jisung.
"Hihihi.. air nya menetes di hidung ku" kekeh Felix saat air es itu jatuh di puncak hidung mancungnya.
Gemas Jisung jadinya. Ia hanya bisa tersenyum membalas kekehan Felix yang sepertinya sudah lupa dengan benjol di dahinya.
***
**
*Kepala Felix berayun ke kiri dan ke kanan. Apa lagi saat bus yang mereka naiki mengerem mendadak, laki-laki mungil itu hampir terantuk kepala kursi di depannya jika Jisung tak cepat menahan badannya. Tapi, walau hampir terantuk lagi, Felix tetap saja betah tidur.
Dengan perlahan, Jisung merebahkan kepala Felix ke pundaknya lalu menahan badan laki-laki itu dengan tangan kirinya yang melingkar di perut Felix agar Felix tak tersungkur lagi.
Jisung tersenyum manis saat melihat wajah damai sahabat yang diam-diam dicintainya, terlihat damai dan sangat manis seperti biasanya. Walau kini ada benjolan besar di dahi lelaki mungil itu, tak sedikitpun mengurangi manis Felix. Atau bahkan bertambah manis karena benjolan itu.
"Aku mencintai mu clumsy koala" bisik Jisung perlahan. Ia yakin Felix tak akan terganggu. Lelaki itu tak akan terbangun walau sebrisik apapun suara di sekelilingnya.
"Felix cinta Jisung juga" cicit Felix dengan suara seraknya.
Felix memamerkan gigi rapinya pada Jisung dengan tangan kanan yang mengucak matanya yang masih mengantuk.
Sebenarnya ia sudah bangun tadi saat bus mengerem tiba-tiba. Tapi ia terlalu malas untuk membuka matanya. Dan ia dengar dengan jelas saat Jisung mengatakan Jisung mencintai Felix.
Cup.
"Sekarang Jisung pacar Felix mulai hari ini!" Ucap Felix mutlak setelah mencium bibir Jisung. Tak memperdulikan penumpang lain. Ia malah kini melingkarkan tangannya memeluk Jisungnya.
Jisung? Lelaki itu sedang menikmati syoknya sendiri sambil memikirkan apakah ia mimpi atau tidak.
***
**
*
*END*
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCINERS
FanfictionFelix's...slave . . . . . . Warn! Fujo area! BXB! Some mature content!