HIM

4.7K 485 119
                                    

*Happy Reading*

***
**
*

Changbin menatap sengit sahabatnya, Hyunjin, yang juga menatapnya tak kalah sengit. Hampir lima menit mereka tetap bertahan saling menatap sengit seperti itu. Sementara Felix, si manis mahasiswa baru, hanya menatap mereka bergantian di tengah-tengah kedua pria tampan itu.

Felix mengerjabkan mata cantiknya yang terasa pedas melihat kedua kakak kelasnya itu yang berebut ingin memberikan kotak makan siang untuk Felix. Padahal ia tak keberatan juga jika harus memakan kedua kotak makan yang dibawa kakak tingkat ya itu. Ia lapar setelah menyelesaikan kegiatan perkenalan kampus hari ketiganya yang semakin berat dari hari-hari sebelumnya.

"Ku sarankan kau buang saja makanan yang kau bawa, Hwang!" Ucap sengit Changbin.

"Tak salah? Bukankah harusnya kau saja yang membuang makanan yang kau bawa? Makanan yang ku bawa untuk Felix lebih enak dan lebih mahal, Seo!" Balas Hyunjin, memandang kotak makan yang dibawa Changbin meremehkan.

Ayolah! Hyunjin bahkan rela memesan makanan mahal dari restoran hanya untuk Felix. Bahkan harganya jauh lebih mahal dari makanan yang dibawa Changbin yang tak ada apa-apanya.

"Aku tak yakin Felix akan baik-baik saja jika memakan makanan yang kau bawa!" Ucap Changbin dengan gigi yang bergemeletuk menahan emosi.

Ia merasa kalah saat melihat kotak makanan di tangan Hyunjin yang lebih lengkap dan pastinya lebih mahal dibanding makanan yang ia bawa dari ruang konsumsi untuk mahasiswa baru.

Hyunjin tersenyum mengejek saat menemukan raut kalah dari wajah saingannya. Tak apa jika setelah ini ia hanya akan makan ramen, asal ia bisa membuat Felix memilih makanan yang ia bawa.

"Kenapa, Seo? Menyerah? Jika iya, menyingkirlah! Biar aku dan Felix makan dengan tenang tanpa gangguan!" Ucap Hyunjin dengan senyum miringnya yang mengejek.

"Tak akan! Mungkin makanan yang aku bawa tak ada apa-apanya dari makanan yang kau bawa, tapi coba saja tanya pada Felix, makanan siapa yang ia ingin makan, Hwang!" Ucap Changbin masih tak mau mengalah.

"Kau yakin? Sepertinya Felix tak akan berbasa-basi untuk memilih, dan pastinya makanan mu akan berakhir di tong sampah!" Hyunjun menunjuk tong sampah yang letaknya tak terlalu jauh dari mereka.

"Kita lihat saja!" Changbin menantang.

Felix mengerjab beberapa kali saat kedua kakak tingkatnya yang tadinya saling menatap sengit satu sama lain, kini memandangnya dengan lembut.

"Felixie, lihat! Aku bawa makanan enak! Kata mu kemarin, kau suka pasta kan? Ini ku bawakan creem cheese pasta dan chicken salad! Ini sangat enak lho! Apa lagi jika di makan di restorannya. Hm.. kapan-kapan kita kesana berdua ya?.."

"Cukup Hwang! Tak usah modus!" Potong Changbin, yang sudah jengah mendengar ucapan Hyunjin.

"Lixie, kau pasti sudah sangat kelaparan kan? Maafkan hyung ya, membuat mu telat makan begini. Ini ku bawakan makanan dari ruang konsumsi. Ku tambahkan telur dan daging yang lebih banyak lho!" ucap bangga Changbin.

"Cih! Tak ada usahanya sama sekali! Katanya kau kaya, Seo? Tapi membeli makanan mahal saja tak mampu!" Ejek Hyunjin.

"Apa kata mu?.."

"Felix!" Panggil seseorang.

"Hyung!" Felix berlari meninggalkan kedua kakak tingkatnya untuk menghampiri lelaki yang memanggilnya.

"Maaf aku terlambat. Jadi kan kita makan siang diluar?" Lelaki itu mengusap lembut surai pink Felix.
Felix tersenyum ceria dengan kepala yang mengangguk lucu, mengiyakan ajakan lelaki itu.

"Oh? Apa yang kalian berdua lakukan?" Ucap lelaki itu saat melihat kedua anggota kepanitiaannya sedang mencengkeram kerah satu sama lain.

Changbin dan Hyunjin diam mematung masih betah mengepalkan tangan dan mencengkeran kerah masing-masing.

"Woojin hyung, ayo! Aku sudah lapar!" Felix menarik-narik lengan keras kekasihnya, si ketua panitia penerimaan mahasiwa baru.

"Iya, iya, ayo! Changbin, Hyunjin, aku duluan!" Ucap Woojin pada Changbin dan Hyunjin tang terus saja masih betah pada posisi sebelumnya.

"Ayo, sayang!" Woojin mengalungkan lengannya pada leher Felix.

Lelaki yang lebih kecil terkekeh menggemaskan saat Woojin mengusap sayang rambutnya.
Changbin dan Hyunjin menatap kepergian Woojin dan Felix dengan pandangan nanar.

Jadi, yang mereka perebutkan sejak hari pertama penerimaan mahasiwa baru adalah kekasih ketua panitia mereka?

"Hwang?" Panggil Changbin pada Hyunjin.

"Apa?" Ucap Hyunjin yang masih menatap nanar kemesraan Felix dan Woojin dari jauh.

"Boleh ku makan, kotak makanan mu?" Tanya Changbin dengan mata yang menatap lapar kotak makan mahal Hyunjin.

"Mati kelaparan saja kau sana, Seo!" Ucap sengit Hyunjin.

Kalah sudah! Percuma saja ia repot-repot menghabiskan uang saku minggu ini untuk kekasih orang.
Siap-siap saja ia berakhir di pukul spatula oleh ibunya!

***
**
*
*END*





Jangan berlarut-larut sedihnya ya.. jadiin kejadian kemarin pelajaran kita bersama buat kesempatan selanjutnya 😊

BUCINERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang