SAY YES!

6.3K 579 70
                                    

*Happy Reading*

***
**
*

Felix mengerutkan dahinya. Terlihat sekali lelaki manis itu sedang berfikir keras. Berfikir apa?

Berfikir tentang Bang Chan. Apa ia bisa memanggilnya dengan sebutan kekasih? Setelah dua malam yang lalu lelaki tampan itu berdiri di bawah tiang lampu jalanan di depan rumah Felix dan meminta lelaki manis itu untuk menemuinya.

Malam itu Felix begitu antusias untuk segera turun ke bawah dan menemui kakak tingkat yang ia suka dari awal perkenalan anggota klub fotografi baru. Chan ketua klub fotografi dan ia mahasiswa baru yang awalnya masuk ke klub karena benar-benar menyukai fotografi. Namun setelah bertemu dengan Chan, tujuan Felix datang ke ruang Klub berubah total. Ia datang untuk bisa memperhatikan Chan secara diam-diam.

Dan tepat malam itu, dengan malu-malu Chan menyatakan rasa sukanya pada Felix dan memintanya menjadi kekasih. Felix jelas saja mau. Ia mengangguk antusias dengan diiringi senyum lebarnya.

"Yes!" Jawab Felix waktu itu.

Namun kini, setelah dua hari mereka berpacaran. Chan tetap sama saja seperti Chan yang sebelum menyatakan perasaannya pada Felix. Lelaki itu tetap seperti Chan yang hanya berbicara seperlunya pada Felix, jarang menatap Felix, tak pernah mengajak Felix saat ke kantin, tak pernah mengantar ke kelas seperti yang Minho lakukan pada Jisung, bahkan tak pernah menghubungi Felix sekalipun setelah mengajaknya berkencan. Wajar kan jika Felix berfikir keras tentang chan?

"Emb.. Chan sunbae" ucap Fekix pelan, takut mengganggu lelaki yang menjadi 'kekasihnya' itu yang sedang mengedit foto di laptopnya.

"Hm?" Gumam Chan masih tetap asik menenggelamkan matanya di layar laptop.

"Apa benar kau pernah meminta ku menjadi kekasih mu?" Tanya Felix polos. Ia pikir saat itu ia hanya berhalusinasi atau bermimpi saja. Bisa kan?

Chan melirik Felix sejenak lalu menyimpan foto yang telah setengah ia edit lalu mematikan laptopnya.

Di ruangan itu tak hanya ada mereka berdua. Ada Woojin, Lucas, Guanlin, dan Beberapa anak lainnya. Beberapa yang mendengar pertanyaan Felix menoleh ke lelaki manis itu dan ketua klub mereka. Setahu mereka Chan tak sedang mengencani siapapun. Chan itu tipe orang yang malas untuk berhubungan dengan yang namanya percintaan. Terang saja mereka bingung kan?

"Ya. Memang. Kenapa?" tanya Chan setelah membersihkan meja kerjanya dan memusatkan seluruh atensinya pada kekasih mungilnya.

"Chan? Kau berkencan dengan Felix?" Pekik Guanlin tak percaya. Sahabatnya ini tak pernah bercerita sedang menyukai Felix selama ini padanya.

"Iya. Aku dan Felix berkencan. Kenapa?" tanya Chan tak mengerti dengan tatapan tak percaya teman-temannya bahkan Felix juga.

"Ya! Sejak kapan?!" Pekik Woojin gantian.

"Dua malam yang lalu. Setelah acara festival kampus, aku datang ke rumah Felix dan memintanya menjadi kekasih ku" ucap Chan menjelaskan.

"Waaah.. kau merebut target ku diam-diam!" Ucap Lucas takjub juga kecewa secara bersamaan.

"Kau menyukai Felix?" Tanya Chan dengan nada tak senangnya.

"Semua orang juga tau kalau Lucas menyukai Felix. Kemana saja kau ini?" Ucap Woojin. Ini lah sifat Chan, selalu kudet.

"Felix, kau menyukai Lucas?" Tanya Chan tak memperdulikan ucapan Woojin.

Felix yang mendapat pernyataan dan pertanyaan secara tak teduga itu hanya bisa menggeleng otomatis dan berakhir tak enak pada Lucas.

"Maaf, Lucas sunbae" cicit Felix tak enak. Apa lagi dengan tatapan lebih dari sepuluh anggota klub yang hanya tertuju padanya.

"Dengar kan? Kekasih ku menolak mu!" Ucap Chan kejam.

Lucas hanya bisa melongo menatap sahabatnya yang memang ceplas-ceplos. Tapi ia tak marah. Ia tak akan marah dan menghajar Chan hanya karena masalah sepele seperti percintaan. Tidak Lucas sekali. Toh ia tampan. Banyak yang suka padanya.

"Aku dengar!" Sungut Lucas pada Chan. Setelahnya pandangannya terjatuh pada Felix yang menunduk tak enak.

"Tak usah merasa tak enak Felix. Toh kita masih tetap bisa berteman kan? Jangan terlalu kaku kepada ku setelah ini ya?" Lanjut Lucas, menepuk-nepuk pundak Felix.

Chan yang masih duduk di meja kerjanya, buru-buru berlari ke sebelah Felix dan sahabatnya lalu menyentil tangan Lucas yang masih bertengger di pundak Felix. Bahkan ia saja belum sempat memengang pundak Felixnya.

Salahkan saja Festival kampus yang memaksanya untuk menjadi ketua panitia. Ia bahkan belum bisa melakukan hal-hal yang pasangan kekasih lakukan. Mengajak Felix makan siang di kantin, sederhananya saja. Ia terlalu sibuk bahkan untuk makan sekali sehari saja ia sampai lupa.

"Jangan menyentuh kekasih ku!" Ucap Chan sebelum merangkul pundak Felix dan membawanya pergi dari ruang klub.

"Wah! Lihat dia! Mode gilanya sedang aktif!" Ucap Lucas yang dibuat melongo dengan kelakuan sahabatnya.

"Kasihan sekali Felix" ucap semua anggota klub yang baru saja melihat drama live di depan mata mereka sendiri.

Mengasihani Felix yang mengencani ketua klub mereka yang gila.

***
**
*
*END*

BUCINERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang