SCARED

5K 422 44
                                    

*Happy Reading*

***
**
*

Sudah lebih dari satu jam Felix memaksakan matanya untuk terpejam. Ia sudah mencoba berbagai posisi tidur yang sekiranya nyaman dan cepat membuatnya mengantuk, namun tetap saja hasilnya nihil. Matanya menolak untuk terpejam.

Sebenarnya ada hal yang membuatnya susah tidur malam ini. Hal itu tidak lain dan tidak bukan karena film The Nun yang tadi sore ia tonton di bioskop bersama Hyunjin, Jeongin, Seungmin, dan Woojin.

Salahnya sendiri sih, sudah tahu tidak suka film horor, tapi sok-sok an mengajak teman-temannya untuk menonton film itu. Bahkan sepanjang film berlangsung, ia tak pernah sedikitpun membuka matanya. Ia akan ikut berteriak saat penonton yang lain teriak walau ia tak melihat adegan apa yang membuat mereka berteriak.

Dan sinilah dia sekarang. Tidur menghadap tembok dengan memeluk boneka plushie beruang dan selimut yang menutupi dari ujung kaki ke ujung kepala. Ia ketakutan hingga tak bisa tidur.

"Pssst.. pssstt.. Woojin hyung!" Panggil Felix dengan berbisik pada Woojin yang tidur di ranjang seberangnya.

Woojin bergeming, tak terganggu sama sekali dengan panggilan Felix. Lelaki beruang itu tidur nyaman menghadap tembok juga, membelakangi Felix yang kini menatap punggung lebar Woojin.

Felix melirik Jeongin yang tidur di ranjang atas Woojin juga sudah tertidur lelap. Dan ia pastikan Minho yang kini sudah mendengkur keras tak akan bangun meski Felix mendorongnya jatuh dari ranjang atas Felix.

Dengan sedikit berjinjit, Felix pindah ke ranjang Woojin lalu menarik selimut abu-abu hyungnya untuk menyelimuti badan mungilnya sendiri.

"Tak bisa tidur?" Ucap Woojin yang terusik pergerakan Felix disampingnya. Ia sudah duga kok sejak Felix dengan sok beraninya mengajak mereka berempat menonton Film The Nun, lelaki mungil itu pasti tak akan bisa tidur malam ini.

Woojin membalikkan badannya menyamping, menghadap Felix lalu menarik lelaki mungil itu untuk lebih merapat padanya agar tidak jatuh terguling ke lantai. Felix tak protes, malah ia terlihat nyaman di pelukan hyungnya. Buktinya saja ia sudah menyembunyikan wajahnya di dada bidang Woojin.

"Aku takut hyung"cicit Felix, teredam dada bidang Woojin.

"Aku kan sudah ingatkan, jangan sok berani!" Balas Woojin dengan tangannya kini menepuk-nepuk ringan bahu sempit Felix agar tenang dan cepat tertidur.

"Aku tak ingin dibilang penakut!.. Hooaam.." gumam Felix dengan diakhiri uapan lebar.

Pelukan Woojin memang paling mujarab untuk membuatnya cepat tertidur. Entah kenapa. Felix juga tidak tahu.

"Tidur lah. Aku masih mengantuk juga" balas Woojin yang tak bisa menahan lagi rasa kantuknya.
Felix mengalungkan tangan kirinya ke pinggang Woojin dan tangan kirinya berada di pipinya sendiri. Tak berapa lama, ia ikut terlelap menyusul Woojin dipelukan lelaki beruang itu.

***
**
*
*END*

BUCINERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang