*Happy Reading*
***
**
*"Ssstt.. Minho hyung! Ssstt!"
Minho menggeliat saat merasa tubuhnya terguncang paksa. Dengan penerangan yang minim dari lampu tidur, Minho masih bisa dengan jelas melihat koala mungil yang duduk di atas perutnya dengan senyum manis setelah melihatnya terbangun.
"Eh? Feli..."
"Sstt..! Jangan keras-keras bicaranya! Nanti Jeongin dan Woojin hyung bangun!" Felix menempelkan jari mungilnya di bibir Minho dan juga bibirnya sendiri.
Mata bulatnya melirik Woojin yang tidur dinranjang sebelah dan juga Jeongin yang tidur di ranjang atas Woojin. Felix bersyukur didalam hati, kedua roomate nya yang lain tidak terbangun dengan keributan yang dibuatnya sendiri.
"Kau sedang apa sih?" Minho mengeryitkan dahinya, kebingungan sendiri karena Felix yang tiba-tiba membangunkannya bahkan si koala kecil itu duduk manis di atas perut ber-abs nya.
"Masih ada waktu. Hyung, cepat pakai jaket dan masker mu! Ku tunggu di depan ya! Jangan tidur lagi!!" Felix turun dari perut hyungnya lalu berjalan mengendap-endap ke pintu meninggalkan Minho yang kebingungan sendiri.
Mau tak mau, Minho menuruti perintah Felix meski ia benar-benar tak mengerti kelakuan ganjil si majikan cintanya. Untung saja Minho cinta, coba kalau tidak. Pasti si koala kecil itu sudah di deportasi Minho ke Aussie malam ini juga.
Padahal baru dua jam Minho tidur, dan kini ia harus memaksakan matanya yang masih mengantuk untuk menuruti kemauan si manis itu. Kalau tidak, bisa Minho pastikan si koala akan merajuk padanya besok pagi.
***
**
*"Lixie, kita mau kemana sih? Kau kelaparan? Mau beli ramyeon? Atau kau tak bisa tidur dan mau jalan-jalan?" Berondong tanya Minho setelah keluar kamarnya lengkap dengan jaket, topi dan masker yang semuanya berwarna hitam.
"Hm.. rahasia!" Felix mengerling jahil.
"Jangan aneh-aneh! Kalau Chan hyung tau bagaimana? Kita bisa dihukum membersihkan dorm seminggu" Minho bergidik ngeri mengingat Changbin pernah dihukum leader mereka, membersihkan seluruh dorm selama seminggu karena diam-diam membawa Felix tengah malam hingga membuat si koala demam besok paginya.
"Tak akan tahu kalau kita tak berisik dan cepat kabur dari sini!" Felix menarik tangan Minho, membuat mereka berjalan mengendap-endap keluar dorm.
Minho pasrah saja, membiarkan Felix menariknya kemanapun meski ia tak mengerti apa yang akan Felix lakukan. Yah, kalaupun sampai ketahuan Chan, ia harus menyerahkan diri suka rela untuk menjadi pembantu selama seminggu.
Benar, mereka berdua pasti tak akan selamat jika sampai Chan tau mereka pergi keluar malam-malam begini tanpa seizinnya.
***
**
*"Eh? Dorm lama kita?" Minho mengeryitkan dahinya saat Felix membuka pintu dorm lama Stray Kids yang hanya berbeda satu lantai dengan dorm mereka sekarang.
"Masuklah hyung! Duduk di sofa dulu dan jangan menghidupkan lampunya!" Felix berjaan ke dapur sementara Minho lagi-lagi hanya menuruti perintah Felix.
Dorm lama meraka ini belum ada yang menempati. Jadi, untuk sementara waktu, dorm ini kini berfungsi untuk tempat penyimpanan baju dari sponsor, hadiah-hadiah dari fans dan juga barang-barang lama mereka yang tak terpakai.
"Happy birthday to you.. happy birthday to you.. happy birthday.. happy birthday.. happy birthday to Hyung" selesai menyanyikan lagu ulang tahun, Felix menaruh cake dengan dua lilin menyala di meja deoan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCINERS
FanfictionFelix's...slave . . . . . . Warn! Fujo area! BXB! Some mature content!