NGAMBEK

3.9K 413 13
                                    

***
**
*
*Happy Reading*

"Lixie, udah dong.. jangan ngambek lagi. Aku udah mau berangkat nih" bujuk Jisung.

Jisung sudah rapi dengan sweater pink, celana jeans hitam, dan juga topi putih yang menghias di kepalanya. Rencananya, siang ini Jisung akan membantu project tugas akhir Tzuyu dan Dahyun, senior Felix dan Jisung di kampus. Memang Jisung tak sendiri sih membantu Tzuyu dan Dahyun. Masih ada Seungmin dan Lucas yang juga turut dimintai tolong senior cantik mereka. Jadi, seharusnya Felix tak perlu cemburu seperti ini, kan?

Tapi ia kini tertahan di kamar Felix dengan pintunya yang terkunci.
Andai saja kuncinya ada di pintu, Jisung bisa saja membukanya sendiri. Tapi nyatanya, kunci kamar ada di kantung baju Felix yang tidur menelungkup membelakanginya.

"Nggak mau! Heh!" Felix mengangkat kepalanya tampa memutar badannya lalu mendengus ke arah pacarnya yang sudah rapi.

"Lixie, nggak boleh gitu. Kan nggak enak kalo tiba-tiba aku nggak datang padahal kemarin aku yang ngusulin buat kumpul hari ini" Dengan sabar, Jisung mengelus puncak kepala Felix agar mau luluh.

"Salah sendiri! Heh!" Felix tak mau kalah. Ia tetap pada pendiriannya tak memperbolehkan Jisung ikut.

"Felix..." panggil Jisung yang mulai tak tau lagi bagaimana caranya membujuk pacarnya yang mengambek.

"Heh!" Dengus Felix.

Tiba-tiba selintas ide masuk ke kepala Jisung. Ia yakin kali ini Felix akan membiarkannya pergi.

"Hmm.. kalo kamu nggak biatin aku pergi sendiri, gimana kalau kamu ikut aku aja?" Ucap Jisung dengan percaya diri jika pacarnya kali ini tak akan menolak lagi.

Felix menolehkan kepalanya lagi. Kini dengan tatapan menyipit tak percaya pada apa yang Jisung ucapkan tadi. Hidungnya kembang kempis seiring darahnya yang makim mendidih di atas kepalanya.

"TERUS AKU HARUS LIHAT KAMU SAMA KAK TZUYU, GITU? KAMU BODOH YA, HAN JISUNG SI TUPAI JELEK?! HEH!" Felix memalingkan wajahnya lagi setelah meluapkam emosinya. Nafasnya naik turun gara-gara bentakamnya tadi.

Jisung memejamkan matanya erat. Bukannya membuat Felix luluh, ia malah membuat Felix semakin mengambek padanya. Dan ini tandanya ia dalam masalah besar.

"Ehehe.. a-aku nggak jadi pergi kok. Ah, kak Tzuyu sama kak Dahyun kan udah dibantuin Seungmin sama Lucas. Lixiee.. aku nggak jadi pergi kok" Jisung mencolek-colek punggung Felix, berharap Felix mau menoleh lagi padanya.

"BODOOOO!!! AKU KESEL SAMA JISUNG!" Erang Felix dari balik bantal yang menutupi wajah cantiknya.

Jisung kalang kabut. Felix benar-benar marah kali ini padanya. Bukan sekedar mengambek lagi. Tamat sudah riwayat Jisung.

"Ah, Lixie! Bagaimana kalau kita kulineran aja? Kamu pasto belum makan kan? Oh, ya! Katanya kamu pengen makan ayam keju kan? Ayo, kita beli!" Bujuk Jisung.

Untung ia ingat Felix doyan makan. Dan selalu luluh pada makanan. Semiga saja kali ini usahanya berhasil. Ia tak mau pacar cantiknya itu marah.

Bisa-bisa Felix tak mau bicara padanya seminggu penuh lalu besoknya Felix akan mengupload foto di Instragramnya bersama Changbin, mantan Felix yang masihengejar-ngejarnya sampai sekarang. Dan mirisnya, Felix membiarkannya saja. Entah karena saking cueknya atau Felix terlalu pintar untuk memanfaatkan Changbin.

"Sana makan saja sama kak Tzuyu sama kak Dahyun!" Sungut Felix. Suaranya sudah tak tinggi seperti tafi paling tidak. Malah kini terdengar lirih dan mulai sesenggukan.

"Eh? Sesenggukan?" Batin Jisung.

Mata Jisung membulat. Jisung berdiri dari duduknya dikasur Felix lalu dengan paksa menggendong Felix dengan bridal style. Jisung mendudukan pantatnya di kursi belajar Felix dengan pacarnya yang ikut duduk meronta di pangkuan Jisung.

"Lepas! Sana pergi!" Felix meronta berusaha melepaskan pelukan erat Jisung.

"Tak mau. Maafkan aku dulu baru ku lepas" Jisung mengeratkan pelukannya di pinggang Felix membuat submisivnya terbatuk karena sesak.

"Tak mau!" Ucap Felix masih tak mau mengalah.

"Maka kita akan seperti ini terus sampai besok" ancam Jisung dengan senyum kemenangannya.

"Heh! Makanya jangan ngeyel kalau aku larang! Aku tak suka kau dekat dengan kak Tzuyu. Dia cantik sekali. Aku tak mau kau lupa diri lalu meninggalkan ku, hiks..." isak Felix.

Felix berhenti meronta. Ia kini melingkarkan kedua tangannya di leher Jisung lalu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher pacarnya.

"Aku janji. Tapi kau perlu tau, Lixie. Kak Tzuyu memang cantik. Tapi buat ku, kau tak pernah kalah cantik dari siapapun" ucap jujur Jisung.

Bukannya hanya sekedar gombalan atau tayuan agar Felix tak marah padanya. Tapi ucapan jujurnya dari dapam hati. Felix selalu menang jika dibandingkan dengan siapa pun bagi Jisung.

"Hiks.. benar ya?" Felix mengangkat wajahnya lalu menatap lekat Jisung. Mencari kebohongan di mata pacarnya. Namun tak ia temukan sedikitpun.

"Benar. Pegang ucapan ku" ucap Jisung lalu mengecup bibir mengerucut Felix.

Cup!

Felix menempelkan sekali lagi bibir mereka untuk mengisi tenaganya yang habis terkuras setelah acara ngambeknya tadi.

"Nah, mau kulineran nggak? Ada cafe baru di dekat kampus. Mau kesana?" Tawar Jisung.

"Mau. Aku ganti baju dulu sebentar ya, Jisung" Felix melompat turun dari pangkuan Jisung lalu mengbil sepasang baju didalam almarinya sebelum menghilang masuk ke kamar mandi.

Jisung menggelengkan kepalanya maklum. Walau Felix manja, cemburuan, suka mengambek padanya, tapi Jisung tak bisa melepaskan si manis bernama Lee Felix itu sedikir pun. Jisung sudah jatuh sejatuh-jatuhnya pada Felix. Dan ia tak berniat untuk bangun sekalipun ia bisa.

"Yuk!" Ucap riang Felix yang sudah rapi dwngan sweater putihnya yang membuatnya seperti seorang malaikan di mata Jisung.

"Yuk!" Jisung menggandeng sebelah tangan Felix sementara tangan Felix yang lainnya memutar kunci kamarnya yang ia sembunyikan tadi.

***
**
*
*END*

BUCINERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang