"Mommy! Moooom! Did you hear me?" Panggil nyaring Hyunjin dari ruang tengah.
Di kedua tangannya, Wonjin, anak kedua mereka masih sesenggukan setelah menangis kencang. Bungsu mereka memang baru tumbuh gigi. Makanya sejak kemarin Wonjin jadi rewel dan suhu badannya juga meninggi.
Dari arah dapur, Felix yang masih dengan setelan tidurnya datang bersama dengan sebotol susu yang baru selesai ia buat untuk si bungsu.
Sementara dibelakangnya ikut mengekor Dianna, si sulung yang juga ikutan rewel. Entah kenapa.
"Ututuu.. anak Mommy sakit ya giginya. Sini mim susu dulu" Felix mengangkat anak bungsunya ke gendongannya.
Felix menimang Wonjin begitu si bunsunya tenang dengan mulut yang rakus meminum susu bayinya.
"Eeeh, princessnya Daddy kenapa ini?" Hyunjin mensejajarkan tingginya dengan Dianna.
"Hhhmmmmmm" rengek Diana. Tangan kecilnya meremas celana panjang Mommynya begitu si Daddy mendekat.
"Aduh, kakak, kaki Mommy jangan dicubit dong sayang. Sakit" ucap Felix saat tangan kecil sulungnya mencubit pahanya.
"Hei, princess, why? Here! Tell me, what happen?" Hyunjin menarik putri cantinya agar mau mendekat padanya.
Tapi yang didapat, Diana malah meronta lalu memukulinya dengan boneka Elsa kesayangannya. Tak sakit sih memang. Tapi tetap saja, Hyunjin tak suka jika anaknya main pukul seperti ini.
"Dianna! No, dear! Tak sopan! Minta maaf sama Daddy! Right now!" Ucap tegas Felix.
Diana tak pernah sepeti ini. Baru kali ini Dianna berani main tangan saat ngambek. Dan sumber rewelnya Dianna juga belum ada yang tau apa.
"Huwaaaaaaa" tangis Diannya pecah seketika begitu Mommynya marah.
"Hey, hey, Dear, Daddy oke. Look. Don't cry baby. Sssttt..." Hyunjin mengangkat anak sulungnya ke gendongannya.
Hyunjin paling tak bisa jika para kesayangannya sakit. Seakan, Hyunjin jauh lebih sakit saat Dianna, Wonjin dan Felix sakit. Sesayang itu memang Hyunjin dengan keluarga kecilnya ini.
"Eh?" Hyunjin menarik kepala Diannya yang ada di ceruk lehernya lalu menempelkan telapak tangannya di dahi Dianna.
"Kenapa, Hyun?" Felix mengerutkan keningnya.
"Sayang, Dianna kok ikutan anget sih badannya?"
Badan Felix melemas seketika. Belum sembuh anak bungsunya, kini anak sulunya juga ikutan sakit. Dan dengan bodohnya, Felix memarahi anak sulunya tadi.
"Hyun, tolong tidurin Wonjin di box bayinya ya. Biar Dianna aku minumin obat dulu"
Hyunjin mengangguk paham. Tangannya menurunkan si sulung lalu meraih si bungsu yang kini sudah tenang tertidur dalam gendongannya.
"Di, Mommy sorry. Okey?" Ucap Felix.
Ia dan Hyunjin selalu mengajarkan pada Dianna untuk mengucap maaf saat salah.
Dianna mendusel kedalam pelukan Mommynya begitu Felix mengangkat putri sulunya ke gendongan. Dianna langsung berhenti menangis dan anteng dalam gendongan Mommynya.
Memamg sejak kecil Dianna dan sekarang Wonjin juga, saat sakit akan selalu tenang saat berada dalam pelukan Mommynya. Seolah kehadiran Felix adalah obat yang mereka butuhkan.
"Dianna minum obat dulu yuk sayang. Setelah itu tidur lagi. Oke?"
Felix menurunkan anak sulungnya di kursi balita milik si sulung. Sementara menunggu Mommynya mengambil kotak obat, Dianna menyandarkan kepalanya dengan lesu di mejanya.
"Hey, princess" bisik Hyunjin setelah menidurkan Wonjin di box bayinya. Daddy dua anak itu langsung pergi ke ruang makan untuk menghampiri istri dan anak pertamanya.
"Daddy" rengek manja Dianna.
"Mana yang sakit, hm?" Tanya lembut Hyunjin. Tangan besarnya mengelus rambut panjang anaknya dengan penuh sayang.
"Kepala sakit" cicit Dianna.
"Yuk minum obat yuk!" Felix datang dengan botol obat demam dan segelas air putih hangat dikedua tangannya.
"Sini aku aja sayang" Hyunjin mengambil alih botol obat ditangan istrinya.
Dengan telaten, Hyunjin menuangkan satu sendok obat berasa apel ke sendok takar. Lalu setelahnya, dengan lembut Hyunjin meminumkan obat pada putrinya.
Dari sisi kiri, Felix memperhatikan anak dan suaminya dengan tatapan hangat. Senyumnya juga tak lepas saat melihat suaminya dengan telaten dan penuh kelembutan kini menggendong Dianna.
"Thank, Daddy. You are good Daddy ever" bisik Felix yang dibalas senyum hangat suaminya.
***
"Hyun? Nggak ke kantor?" Tanya Felix saat melihat suaminya keluar dari kamar anak pertama mereka.
Hyunjin mendekat lalu kini meletakan dagunya di pundak sempit istrinya. Kedua tangannya mengalung manja di pinggang Felix.
"No. Gimana aku bisa kerja kalo anak-anak kita sakit? Mana tega aku biarin kamu kerepotan sendiri, sayang?" Hyunjin mengecup rahang istrinya sekilas.
Felix membiarkan saja suaminya kini gantian manja padanya sementara dirinya kini sibuk membuatkan bubur untuk kedua anaknya.
"You must be tired then. Kamu baru sampai rumah subuh tadi setelah perjalanan dari Jepangcdan sekarang kamu ikutan repot urus Dianna sama Wonjin. Kamu bisa ikutan sakit, sayang" ucap Felix penuh perhatian.
"No. I promise. Aku nggak akan sakit dan buat kamu tambah repot, dear" balas Hyunjin penuh kesungguhan.
Felix terkekeh kecil. Suaminya yang semasa pacaran mereka terlewat manja dan cenderung kekanakan padanya, kini berubah daddyable saat mereka punya anak.
Hyunjin selalu menempatkan dirinya, Dianna juga Wonjin pada urutan pertama hidupnya. Felix merasa menjadi istri paling bahagia di dunia karena memiliki suami seorang Hwang Hyunjin.
Felix melepas pelukan suaminya lalu memutar tububnya yang kini menghadap Hyunjin. Dikalungkannya kedua tangan kecilnya di leher suaminya. Terakhir, Felix mendaratkan satu kecupan panjang di bibir tebal suaminya.
"Sehat selalu ya, Daddy. We love and need you" ucap Felix begitu melepas kecupannya.
Hyunjin terkekeh kecil mendapat hadiah manis dari istri tercintanya. Ditariknya Felix lebih dalam ke peluknya lalu mendaratkan satu kecupan dalam. Mana cukup seorang Hwang Hyunjin hanya dengan kecupan.
***
**
*
*Senaorin*
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCINERS
FanfictionFelix's...slave . . . . . . Warn! Fujo area! BXB! Some mature content!