CLUMSY

5.3K 497 88
                                    

*Happy Reading*

***
**
*

Felix mendengus sebal saat setiap tetesan air hujan turun di telapak tangannya yang menengadah ke atas. Ia kesal pada perkiraan cuaca yang pagi tadi di tontonnya di TV sebelum berangkat ke kator JYP untuk latihan bersama member lain. Ingatkan ia untuk tak percaya pada ramalan cuaca di Chanel itu lagi.

Felix semakin kesal saat percikan air hujan membuat sepatu barunya basah. Andai saja member lain bersamanya, pasti ia tak akan sesebal ini. Tapi nyatanya, mungkin member lain sudah bergelung dalam lipatan selimut di dorm sedangkan dirinya hampir basah kucup berdiri di deoan pintu loby kantor JYP.

Salahkan Changbin yang memintanya rekaman ulang untuk demo lagu baru mereka. Bahkan lelaki yang lebih tua darinya itu membuat Felix terus mengulang-ulang lebih dari satu jam lamanya untuk lirik yang sama.

"Felix! Felix!" Panggil Changbin dari dalam gedung JYP, tergopoh-gopoh menyusulnya.

Felix mendengus malas. Masih sebal ia bertemu Changbin yang membuat cita-citanya untuk bergelung didalam lipatan selimut menguap begitu saja.

"Apa lagi hyung?" Tanya Felix dengan nada malas. Ia melirik tajam Changbin yang berdiri di sebelahnya lengkap dengan senyum cerah yang kali ini terlihat bodoh dimatanya.

"Kan sudah ku bilang tunggu aku! Kenapa kau meninggalkan aku, sih?" Protes Changbin. Lelaki itu kini tengah mengaduk-aduk isi tasnya sendiri entah mencari apa.

"Nanti kau suruh aku mengulangi lagi!" Sungut sebal Felix dengan bibir yang mengerucut lucu.

"Taraaaa!!" Pekik girang Changbin tak memperdulikan omelan Felix. Kini ditangannya ada sebuah payung ungu neon polkadot yang terlihat mencolok mata sekali. Felix mengerutkan keningnya jengah.

"Aku suruh kau menunggu ku itu karena aku sedang mencari payung ini. Kau sih, malah pergi begitu saja!" Omel Changbin. Ia kini tengah berusaha membuka payung ditangannya yang agak terlihat sedikit aneh bentuknya.

"Payung siapa itu hyung?" Tanya Felix curiga.

"Payung ku kok. Aku meninggalkannya di lokerku sejak dua tahun yang lalu, dan belum pernah ku pakai. Ini yang pertama kali ku coba!" Ucap menyombong Changbin.

"Nah, jangan lupa berterimakasih padaku setelah sampai di dorm nanti, koala kecil!" Lanjut Changbin bangga.
Lelaki itu menarik tuas payung dan..

Pluk!

Kepala payung itu melompat jatuh dari tiang penyangga payung, melompat ke jalan raya. Dan seperti kesialan belum puas menimpa mereka, sebuah mobil melaju kencang dan melindas kepala payung itu hingga kini sudah tak berbentuk lagi. Oh, jangan lupakan noda air kotor yang terciprat juga ke baju mereka saat mobil itu melaju.

Changbin dan Felix kompak mematung menatap kepala payung polkadot berwarna ungu neon itu dengan dua ekspresi yang berbeda. Changbin menatapnya nanar, sedangkan Felix menatapnya dengan semakin malas.

"Seharusnya aku ingat saat kau menjatuhkan kue ulang tahun mu waktu itu hyung!" Felix menghembuskan nafas jengahnya.

"Payung ku..." ucap sedih Changbin. Padahal ini kali pertamanya ia akan menggunakan payung itu.

"Kita tunggu di dalam saja sekalian ganti baju" Felix mengambil tiang payung di genggaman Changbin lalu melemparkannya ke tong sampah di dekatnya dengan sengit.

Setelahnya menggenggam tangan Changbin untuk diajak masuk ke dalam gedung. Setidaknya mereka tak akan kena sial terciprat air kotor karena mobil lagi karena berdiri bodoh di pinggir jalan seperti ini. Dan setidaknya mereka bisa berpelukan untuk menghangatkan badan masing-masing di studio yang dikhususkan untuk 3Racha.

***
**
*
*END*

BUCINERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang