*Happy Reading*
***
**
*"LEE FELIX!!"
Minho menghela nafasnya jengah mendengar teriakan yang sama setiap paginya. Sebentar lagi pasti pintunya akan dibuka kasar.
BRAK!
"LEE FELIX! KEMBALIKAN SELIMUT.. HYUNG! KENAPA KAU BUKA BAJU DISINI SIH?!" Changbin membungkus kepala Felix didalam selimut miliknya yang lagi-lagi dicuri si koala kecil itu.
Changbin tak jadi memarahi Felix saat melihat Minho bertelanjang dada didepan ranjang koalanya. Untung saja Felix masih tidur. Coba kalau bangun dan melihat Minho, Changbin pastikan hyung gilanya itu akan ia cakar habis-habisan.
"Enghh.. Changbin hyuung.. sesaakh.." gumam Fekix yang mulai menggeliat-geliat tak nyaman didalam selimut Changbin.
"Sebentar! Minho hyung! Cepat pakai baju mu!" Perintah Changbin yang tak tega Felix yang mulai kesesakan di dalam selimut.
"Tak mau! Biar saja Felix melihat badan bagus ku" bukannya Minho menuruti perintah Changbin, lelaki gila itu justru berpose sok keren.
Mau tak mau Changbin harus melempar Plushie beruang Felix ke wajah Minho. Dan hasilnya, tepat sasaran. Sebelum Minho mengamuk, Changbin buru-buru menggulung Felix dalam lipatan selumutnya lalu mengangkat lipatan selimutnya keluar kamar Felix.
"SEO CHANGBIN!!! AWAS KAU NANTI!!!"
***
**
*"Hyuuung! Sesaaakh!!" Gumam Felix dari dalam gumpalan selimut.
Setelah meletakkan Felix diatas kasurnya lagi, Changbin membuka sedikit gumpalan selimut yang membungkus koalanya.
"Ish! Changbin hyung kenapa sih?!" Omel Felix begitu berhasil menyembulkan kepalanya diujung lipatan selimut.
"Rasakan! Suruh siapa kau selalu mencuri selimut ku setiap hari!" Changbin memencet hidung mungil Felix dengan kencang membuat si koala mungil gelagapan sendiri.
"Syangbing hung!! Lepuas!!"
Changbin tertawa puas mendengar suara berat Felix yang terdengar aneh karena Changbin yang masih betah memencet hidung Felix."Makanya, jangan mencuri selimut ku lagi! Mengerti?!" Changbin melepaskan tangannya dari hidung Felix yang kini sudah memerah akibat kelakuan jahilnya.
"Itu kan karna kau juga hyung!" Sungut Felix diikuti bibirnya yang mengerucut lucu.
"Aku?" Changbin mengeryitkan dahinya. Perasaan ia tak melakukan apapun.
"Iya! Hampir setiap hari kau tidur di studio! Begitu pulang kau langsung masuk kamar dan lebih memilih selimut mu daripada memeluk ku! Memang kau tak rindu apa dengan ku?" Nafas Felix memburu setelah berhasil meluapkan emosinya.
Andai saja ia tak terbungkus selimut tebal Changbin dengan si dominan yang mengukungnya kedalam lipatan kaki dan tangannya, ia pasti sudah memukuli Changbin sepuasnya.
"Jadi kau cemburu dengan selimut ku, makanya kau selalu mencurinya dari ku?" Changbin mengerjabkan matanya tak percaya.
Felix dan pikirannya sendiri.
"Iya! Biar kau mendatangi ku! Aku kan rindu! Aku cuma bisa bersama mu saat ke ada show saja. Itu pun kau lebih sering didekat Hyunjin!" Sungut Felix lagi.
"Jangan lupakan juga kau lebih sering bersama Woojin hyung daripada dengan ku, Lee Felix!" Balas Changbin tak mau mengalah.
"Jadi kau lebih suka aku sendirian?"
"Bukan begitu, kau kan bisa dekat-dekat dengan ku saja!" Changbin menyingkirkan poni-poni halus yang menutupi mata kekasihnya.
"Aku mendekat saja wajah mu sudah kelihatan tak suka! Ish! Aku benci kau!" Felix menggembungkan pipinya.
"AWWW!!! SAKIT HYUNG!!" Teriak Felix dengan suara bassnya saat Changbin tiba-tiba menggigit pipinya.
"Makanya, jangan menggoda ku terus! Aku kan jadi ingin menggigit mu lagi!" Changbin memamerkan seringainya.
"ISH! MESUM!" teriak Felix.
Wajah manis Felix memucat. Dikepalanya berputar skenario-skenario mengerikan yang akan Changbin lakukan padanya."Hahaha, lihat wajah jelek mu!" Changbin melepaskan kurungan kaki dan tangannya di gulungan selimut yang membungkus Felix.
Lelaki dark itu kini sudah berguling-guling dibawah kasurnya. Air matanya bahkan sudah keluar disudut matanya. Ekspresi Felix selalu saja membuatnya tak bisa menahan tawanya. Apa lagi saat si manis itu cemberut.
Felix tak menyia-nyiakan kesempatan. Si manis itu kini berhasil meloloskan diri dari lipatan selimut Changbin yang memenjarakannya. Melihat kekasihnya yang masih betah berguling-guling di lantai, Felix hanya bisa menatapnya jengah.
"Ish! Lihat saja, akan ku adukan kau ke Chan hyung!" Fekix menghentak-hentakkan kakinya berjalan ke arah pintu.
Greb!
Brug!
"Mau kemana?" Changbin menahan tangan Felix dan membawa lelaki manis itu duduk di pangkuannya. Changbin semdiri kini duduk di atas kursi meja kerjanya dan Chan.
"Mau menyuruh Chan hyung untuk mengeliminasi mu dari anggota 3racha!" Felix melingkarkan tangannya di leher Changbin.
Changbin mengeratkan pelukannya dipinggang Felix. Ia juga meninggalkan kecupan-kecupan kecil di wajah manis kekasihnya.
"Bilang saja kau ingin bersama ku lebih lama. Maaf ya. Aku sering meninggalkan mu untuk lembur membuat lagu di studio" Changbin menatap lurus di mata bening Felix.
Felix memamerkan senyum manisnya pada si hyung darknya. Felix yakin, kini pipinya sudah semerah strawberi yang kemarin dimakannya dengan Jeongin.
"Sini, cium dulu! Baru ku maafkan!" Felix menunjuk pipi kananya sendiri.
Cup
Changbin mendaratkan kecupannya di bibir Felix membuatnya dihadiahi pukulan kecil dari tangan bayi Felix. Wajah Felix yang sudah merah, kini bertambah merah lagi dari sebelumnya.
"Hyuuuung!" Gumam Felix yang teradam ceruk leher Changbin. Si manis itu menyembunyikan wajah merahnya.
Changbin terkekeh gemas. Ia tak akan keberatan lagi jika Felix mencuri selimutnya lagi mulai sekarang.
***
**
*
*END*
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCINERS
Fiksi PenggemarFelix's...slave . . . . . . Warn! Fujo area! BXB! Some mature content!