*Happy Reading*
***
**
*Felix meronta saat hidung lucunya tak dapat bernafas. Saat membuka matanya, Felix benar-benar ingin melepar oknum Hwang Hyunjin dari balkon kamarnya.
"Lep-haskan hidung ku, Hwang!" Felix menarik tangan Hyunjin yang masih betah memencet hidung mungil Felix yang kini sudah memerah.
"Hahaha.. suara mu seperti suara kentutku, Lix!"
Oke, Felix tak tahan!
Dengan sekuat tenaga, Felix menendang pinggang Hyunjin hingga lelaki tampan itu terguling dibawah ranjang. Hyunjin mengaduh, memegang pinggangnya yang terasa ngilu.
"LEE FELIX! SAKIT, BODOH!"
"RASAKAN!"
Felix mengacuhkan Hyunjin yang masih berguling ke kiri dan kanan di lantai bebalut karpet berbulunya. Dengan santainya, Felix melangkahi Hyunjin untuk pergi ke kamar mandi. Ia harus merendam kepalanya yang sudah berasap di bathup berisi air dingin.
Cita-cita awal Felix yang ingin tidur seharian hari ini harus ia lupakan karena lupa mengunci pintu kamarnya sebelum tidur. Dan hasilnya kini si Hwang sinting itu berhasil mengganggu tidur berharganya.
Tak butuh waktu lama bagi Felix menyelesaikan ritual mandinya. Hm, 20 menit tak lama kan?
Cklek!
Felix memutar matanya saat melihat Hyunjin masih didalam kamarnya. Ia pikir, Hyunjin akan kebosanan menunggunya mandi dan pulang. Tapi, si tetangga menyebalkannya itu kini duduk santai di meja belajar Felix ditemani segelas orange juice dengan kaki yang disilangkan.
"Ck! Lama sekali sih mandinya! Kita bisa terlambat, bodoh!"
Hyunjin melempar asal majalah Felix, membuat Felix harus menatap tajam oknum Hwang didepannya yang bahkan tak berniat mengembalikan majalah Felix ketempat asalnya dengan benar.
"Seingat ku, aku tak menjanjikan pergi kemanapun dengan mu atau siapapun hari ini" Felix berjalan melewati Hyunjin.
Greb!
"Berarti kau sudah terkena alzaimer!" Hyunjin menangkap tangan Felix lalu menariknya pergi.
"Lepaskan tangan ku, Hwang! Atau ku lapirkan pada mommy ku!" Ancam Felix yang terus meronta lepas dari genggaman erat Hyunjin.
"Lapor apa?" Tanya Nyonya Lee yang baru selesai memasukan tablet dan berkas-berkas kantornya. Terlihat jelas sekali jika ibu Felix itu sedang tergesa-gesa.
"Makan dulu sebelum kalan pergi. Mommy buru-buru mau rapat. Sampai nanti sayang"
Ibu Felix menyempatkan diri mencium pipi cubby Felix sebelum berlari kecil ke garasi di samping rumah.
"Nah, mau makan dulu apa mau ku paksa pergi seperti tadi?" Hyunjin menyeringai menatap Felix yang menampakan tampang jengahnya.
"Makan. Aku lapar!"
Felix menghentak-hentakan kakinya dengan sebal ke meja makannya yang sudah terisi lengkap dengan aneka menu sarapan.
***
**
*"Ck! Kalau kau cuma mau mengajak ku ke mini market saja kenapa harus naik motor dan pergi sejauh ini sih, bodoh?! Di persimpangan jalan rumah kita juga ada mini market!" Sungut Felix yang bahkan tak ditanggapi Hyunjin.
Lelaki berbibir tebal itu kini tengah sibuk memilih eskrim yang bagus untuk dimakannya, menghiraukan Felix seolah Felix tak ada.
Kriiing!
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCINERS
FanfictionFelix's...slave . . . . . . Warn! Fujo area! BXB! Some mature content!