*Happy Reading*
***
**
*Hyunjin hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat dua gumpalan selimut yang berisi dua member disampingnya saling merapatkan duduk satu sama lain. Sesekali ia akan berjengit kaget saat suara Felix, salah satu penghuni gumpalan selimut, terdengar tiba-tiba saat setan yang ada di film yang mereka tonton muncul.
"Jeongin, jangan takut yah, ada Felix di samping Jeongin!"
Hyunjin memutar matanya jengah saat mendengar ucapan Felix pada Jeongin yang hanya duduk anteng di sebelah si koala manis itu. Memang siapa yang sejak tadi berteriak-teriak heboh jika bukan si koala lupa diri itu sendiri.
"AAARRKKH! JE.. JEONGIN! Hyu.. hyung akan melindungi mu!" Felix memeluk badan si maknae mereka sambil menutup matanya sendiri.
"Hyung, biarkan aku menonton dengan tenang" Jeongin menguraikan selimut tembal Felix yang menutupi matanya.
"Sepertinya, pilihan yang salah aku menonton film horor dengan kalian" Hyunjin melempar bantal sofa yang tadi dipeluknya, lalu berjalan masuk ke kamarnya.
Hyunjun menyerah. Toh jika ia tetap paksakan menonton, ia tak akan bisa berkonsentrasi dengan filmnya. Lebih baik ia video call dengan Kkami saja.
***
**
*Jeongin meregangkan kakinya yang terasa pegal. Layar televisi kini sudah menampilkan creadit title film horor yang sudah selesai ia tonton bersama Felix disampingnya. Eh?!
"Eh? Hyung? Kau tidur?" Jeongin menepuk kecil pipi bulat Felix.
Si koala itu sudah tidur nyaman di pangkuan maknaenya sejak pertengahan film tanpa disadari Jeongin. Felix tidur mengemut jempolnya dengan badan yang terbungkus lipatan selimut. Jeongin seperti sedang menidurkan bayi saja.
"Lihat siapa yang melindungi siapa disini?!" Jeongin mencubit gemas pipi bertabur bintang milik hyung cantiknya.
Felix itu diluar selalu ingin terlihat seperti hyung yang selalu melindungi Jeongin dari gangguan Jisung, Seungmin dan Hyunjin. Tapi tingkahnya selalu berbanding terbalik dengan kenyataan. Justru Jeongin yang seperti sedang mengasuh balita di Stray Kids.
Dengan sehati-hati mungkin, Jeongin mengangkat tubuh mungil Felix untuk dibawanya ke kamar mereka. Untung saja pintu kamar mereka tak tertutup, jadi hal itu memudahkan Jeongin.
Jeongin merebahkan Felix di ranjangnya di bawah. Tak mungkin kan Jeongin memanjat ranjang Felix yang ada di tingkat atas. Setelahnya, Jeongin merapikan selimut yang membungkus Felix. Diam-diam, Jeongin meninggalkan kecupan tipisnya di kening Felix. Bisa gawat kalau Minho atau Woojin melihat perbuatannya.
"Selamat tidur hyung" bisik Jeongin sebelum memanjat ke ranjang Felix di atas.
***
**
*"Felix kau lihat ikat pinggang ku yang kemarin ku pakai?" Teriak Woojin dari dalam kamar mereka.
Lelaki tertua itu kini tengah pusing mencari ikat pinggang hitamnya yang menghilang entah kemana.
"Coba cari di bawah ranjang mu hyung!" Balas Felix dengan berteriak juga.
"Jangan teriak, hyung. Kau bisa membangunkan member lain yang masih tidur" Jeongin menyentil ujung bibir Felix yang tepat beberapa jengkal dari wajahnya.
Felix kini tengah sibuk memasangkan dasi di leher Jeongin. Kebiasaannya setiap pagi sejak mereka satu dorm. Si koala itu selalu memaksa memasangkan dari untuk Jeongin. Jika Jeongin memasang sendiri dasinya, si manis itu pasti akan mengambek seharian pada Jeongin dan juga member lainnya juga.
"Coba carikan sebentar..."
"Tak bisa! Aku sedang memasang dari Jeongin, hyung. Minta Seungmin saja sana yang carikan! Mengganggu saja!" Gerutu Felix di akhir kalimat. Ia tak pernah rela jika rutinitas paginya bersama Jeongin diganggu member lain.
"Ck! Tak boleh begitu hyung! Toh juga kau sudah selesai memadang dasi ku. Sana carikan ikat pinggang Woojin hyung!" Jeongin memutar pundak Felix lalu mendorong si mungil itu.
Mau tak mau Felix menurut. Padahal ia ingin menyuapi bayi srigalanya. Hanya pada Jeongin, Changbin, Woojin dan Chan, Felix bisa menurut tanpa bisa membantah lagi.
***
**
*"Aku pulang!" Jeongin melepas tas nya yang terasa berat.
"Jeongin!" Felix melompat ke leher Jeongin. Memeluk maknae nya dengan posesif.
"Hyung, lepas dulu! Aku kegerahan!" Jeongin melepas rangkulan Felix di lehernya.
Ia tak bohong. Cuaca diluar sangat panas hari ini. Jika tak ada latihan mendadak, Jeongin lebih memilih mandi duku sebelum mulai latihan. Tapi kini mau tak mau ia harus menahan gerahnya.
"Jeingin belum makan siang kan?" Felix berlari ke tasnya sendiri lalu kembali dengan sekantung plastik penuh yang berisi entah apa.
Woojin, Seungmin, Minho, Jisung dan Chan hanya mencuri tatap ke arah Felix yang kini bergelayut maja pada anghota termuda mereka. Sudah terlaku biasa untuk mereka melihatnya.
"Belum"
"Nah, hyung tadi mampir ke Seven Eleven sebelum kesini. Hyung belikan kimbab tuna, kimbab kimchi, kimbab telur, kimbab ayam, kimbab sayur, sosis panggang, sandwich telur, spaghetti, toppoki, jus jeruk jeju, jus anggur, susu melon, susu pisang, dan susu strawberi untuk mu"
Jeongin membuka mulutnya lebar. Tak percaya Felix membelikan banyak makanan yang ia yakin tak akan bisa habiskan sendiri untuknya.
"Hm.. maksudmu,, untuk ku dan member lain kan hyung?" Ringis Jeongin. Tangannya bergerak menggaruk kepalanya sendiri yang tak gatal.
"Tidak! Ini semua untuk Jeongin! Biar my baby Jeongin cepat besar!" Felix meloncat-loncat kecil, merasa senang dengan ucapannya sendiri.
Tak tahu saja Felix jika kini Jeongin ingin sekali mengurungnya di loker saking gemasnya pada tingkah Felix.
Sementara member lain yang duduk di belakang mereka kini sedang berusaha keras menahan ledakan tawa mereka. Mengasihani maknae mereka yang terjebak dengan mother duck mode Felix.***
**
*"Jeongin, sini ku bantu keringkan rambut mu!" Felix berjalan menghampiri Jeongin yang baru memasuki kamar mereka.
"Tak usah hyung!" Tolak Jeongin.
Mereka kini hanya berdua di dorm. Setelah latihan selesai, member mereka masih memilih bertahan di kantor. Entah melakukan apa, Jeongin tak mau ambil pusing.
Tapi kini ia kembali pusing saat tiba-tiba Felix mendudukan bokongnya pada pangkuan Jeongin. Jeongin mengalihkan pandangannya pada paha putih ramping Felix yang tak tertutup celana pendek yang Felix pakai.
"Sini! Kamu bisa pusing nanti kalau tidur dengan rambut basah" Jemari Felix mengacak rambut basah Jeongin, membuat yang lebih muda bergidik kegelian.
"Waah.. my baby fox sekarang sudah lebih tinggi dari ku yah" Felix terkekeh kecil pada ucapannya sendiri.
Sret!
Brug!
"Eh? Jeongin?" Mata Felix mengerjab tak percaya saat Jeongin baru saja menarik dan membanting ke kasurnya.
Jeongin menahan tangan Felix di samping kepala hyung kesayangannya. Felix bergidik ngeri saat melihat seringai menyeramkan di bibir Jeongin.
"Berhenti memanggil ku baby, hyung. Kau tau siapa yang lebih cocok dipanggil baby kan?" Bisik Jeongin disamping telinga Felix.
Gyut!
Jeongin melepaskan genggaman tangannya dari kedua tangan Felix setelah mengigit puncak hidung imut Felix. Si koala itu terdiam mematung dengan memegang hifungnya sendiri dengan kedua tangannya. Sepertinya hyung kesayangannya shock akibat perbuatannya.
Jeongin tersenyum menang. Setelah ini bukan Felix lagi yang memanggilnya Baby, tapi Jeonginlah kini yang akan memanggil si koala itu dengan sebutan baby mulai malam ini.
***
**
*
*END*
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCINERS
FanfictionFelix's...slave . . . . . . Warn! Fujo area! BXB! Some mature content!